16

769 108 11
                                    

"Papa, Daddy kemana ? Aku tidak melihatnya sama sekali pagi ini." Jaehyun yang baru saja bangun kemudian ikut bergabung dengan Sehun dan Naeun yang sudah ada di meja makan. Sehun baru saja menuangkan sirup mapple diatas waffle milik Naeun. Jaehyun langsung saja mengambil waffle bagiannya.

"Entahlah Jae. Daddy-mu pergi pagi pagi sekali. Aku bahkan tidak sadar jika dia keluar dari rumah." jawab Sehun dan dan membantu Jaehyun menuangkan sirup mapple juga diatas waffle-nya.

"Tidak biasanya. Itu terdengar sedikit aneh untuk diriku. Daddy biasanya lebih suka pergi setelah sarapan."

"Ya, mungkin ada pekerjaan mendesak yang harus cepat cepat dihadirinya. Entahlah Jae, Papa juga tidak tahu."

Mereka sarapan dengan suasana yang cukup ramai, Naeun terus saja mengoceh soal kehidupan sekolahnya yang semakin hari semakin membuatnya bahagia. Terlebih lagi, disekolahnya ada guru tambahan yang kata Naeun tampannya maksimal. Harus Naeun akui jika guru barunya itu tampan, tapi Daddy-nya masih jauh lebih tampan dari siapapun.

Sehun ?

Nah, Naeun tidak pernah berpikir jika Sehun itu termasuk dalam kategori pria tampan. Baginya, Sehun itu sangat manis. Amat teramat manis. Semua ornamen yang ada di wajah Sehun itu tidak ada kesan maskulinnya. Intinya Sehun tidak tampan. "Sehun, bagaimana keadaan baby ?" Naeun bertanya dengan sirup mapple yang menghiasi sudut sudut bibirnya. Ia penasaran dengan adiknya yang berada di dalam perut Sehun.

"Huum ? Dia baik baik saja. Ingin menyentuhnya ?"

"Bolehkah ?"

Pertanyaan Naeun dihadiahi anggukan ringan oleh Sehun. Naeun segera menghabiskan suapan terakhri waffle-nya dan turun dari kursi. Gadis itu mengelus perut Sehun yang sudah cukup besar kemudian menempelkan telinganya di perut Sehun. Entah apa yang Naeun dengar, hanya saja dia tertawa sendiri hampir satu menit. Sehun yang melihat itu kemudian mengelus sayang kepala gadis itu.

"Kau ingin dia perempuan atau laki laki ?" Sehun bertanya lembut kepada Naeun.

Naeun berpikir sejenak untuk menjawab pertanyaan Sehun. Ini cukup sulit jika dirinya diharuskan memilih apakah ia ingin adik perempuan atau laki laki. Baginya, mau itu perempuan ataupun laki laki tidak apa apa. Tapi ada satu gender yang lebih besar dari gender lainnya. "Laki laki."

"Apa ?" Sehun bertanya bersamaan dengan Jaehyun. Pasalnya untuk seorang anak perempuan yang menginginkan adik laki laki itu sangat jarang. Kebanyakan dari mereka menginginkan adik perempuan dengan alasan agar mereka bisa saling berdandan bersama atau berbelanja bersama dan lain sebagainya yang  berhubungan dengan girl things.

"Kenapa laki laki ?" tanya Jaehyun sambil melanjutkan kunyahannya terhadap waffle di piringnya. Sehun mengiyakan pertanyaan Jaehyun. Pasalnya, dirinya juga penasaran terhadap alasan Naeun.

"Apa ya ? Tidak ada yang spesial sebenarnya. Naeun tidak mau jika nanti diantara anak Daddy hanya Jaehyun sendiri yang laki laki. Nanti dia bisa mengambil predikat anak tertampan keturunan Daddy kalau seandainya adik Naeun itu perempuan. Dan Naeun tidak mau nanti ada anak yang melebihi sayang Daddy dan Papa terhadap anak perempuan kalian nanti." Naeun menjelaskannya secara malu malu.

"Jadi menurutmu, tidak apa apa jika aku yang punya saingan ?" Jaehyun mulai menunjukkan garpunya kearah Naeun.

"Jaehyun, put the fork down." peringat Sehun ke arah anak sulungnya itu. Harus Jaehyun akui, dirinya hanya ingin menakuti adiknya tapi sepertinya itu sedikit berlebihan. Tidak usah memikirkan itu, Naeun sama sekali tidak terlihat ketakutan dengan ancaman Jaehyun. Pemuda itu menyerah, lebih baik dirinya segera menghabiskan sarapannya dan membuka toko bunga milik Sehun.

Devil's Claw (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang