08|Semesta Ubah Takdirmu

475 84 0
                                    

"Gladis.. Cipta sudah biasa seperti ini," ujar bunda menenangkan gadis kecil dihadapannya, yang sedang menangis tersedu tak kunjung menyudahi.

Genggaman tangan bunda yang hangat membuat Gladis menjadi lebih tenang dari sebelumnya. Rasa sayangnya pada Cipta memang melebihi tinggi gunung Himalaya, kalau kalian ingin tahu.

Alat kejut jantung berpacu dengan sangat cepat, tetapi kesadaran Cipta pun tak kunjung kembali. Membuat bunda semakin dihantui rasa khawatir.

Semesta, pasti rencanamu baik. Apa boleh kali ini jangan buat kecewa?

Mas Aksa kini tengah disibukkan dengan sang adik yang benar-benar tak menerima sesuap makanan darinya. Bagaimana ingin pulih jikalau seperti ini?

"Makan!"

Candu menggeleng-gelengkan kepalanya kuat. Entah kenapa saat ini dirinya sangat tak ingin mengunyah sedikitpun makanan yang datang kemulutnya.

"Oh gini?! Katanya pengen cepat sembuh?!" ucap Mas Aksa untuk kesekian kalinya.

"Mas, Caca pingin deh ketemu Cipta."

Tak dapat dihitung sudah keberapa kali alat pacu jantung itu mendarat tepat didada Cipta. Semesta, jika sekarang hari buruk tolong ubah takdirmu. Jangan ambil yang ada. Jangan curi kebahagiaan yang sudah tercipta.

Alat gelombang pendeteksi jantung pun semakin menurun, pertanda detak jantung Cipta semakin lama semakin melemah. Bunda telah banjir air mata, tak dapat membendung rasa sedihnya sendiri. Dan mata gadis yang berada tepat disampingnya juga sudah mulai semakin sembab.

Hari semakin gelap, jam telah menunjuk pukul satu dini hari. Mata bunda sudah tak kuat untuk terus terjaga, sejenak beliau menutup mata untuk menghilangkan rasa kantuk. Sedang Gladis telah berada di alam mimpi.

Semesta, jangan biarkan Candu tahu perihal ini. Ia akan sangat sedih melihat Cipta terbaring lemah seperti ini. Apa kau tega?

shaturnusa ©2021

Semesta Membawanya PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang