Jeno, pria berumur dua puluh tiga tahun itu tersenyum begitu tampan dan manis dihadapan ratusan kamera yang menyilaukan mata dengan ribuan flash yang seharusnya menyakitkan mata tajamnya. Beruntung Jeno sudah terbiasa dengan kilatan tersebut sejak usia dini. Ia tidak perlu terlalu kaku seperti Idol rookie yang tadi lebih dulu datang ke red carpet sebuah penghargaan musik tahunan.
Jeno sudah menekuni dunia entertainment sejak usia sangat dini. Ketika ia berusia lima tahun, ia sudah membintangi iklan beberapa produk makanan, elektronik bahkan aplikasi tutor. Ketika ia berumur sekitar 10 tahun, ia sudah di rekrut oleh sebuah agensi besar dan terkemuka dalam negeri. Tapi karena masih terlalu muda, sang ibu menolak tawaran tersebut.
Selain masih terlalu kecil, alasan lain yang membuat sang ibu menolak adalah karena kerahasiaan keluarga mereka yang tak sama sekali boleh diketahui publik. Keadaan Jeno sendiri membuat ibunya terus menerus menolak tawaran dari agensi yang datang lebih dari tiga kali.
Lahir dalam kondisi prematur, Jeno memiliki banyak kekurangan dalam ketahanan imun tubuh. Putranya itu alergi terhadap banyak hal. Dari mulai bulu hewan hingga serbuk bunga. Tubuh Jeno walau memiliki tinggi yang cukup tapi ia begitu kurus. Mata Jeno juga bermasalah sejak kecil hingga mengharuskannya memakai kacamata sepanjang hidupnya hingga akirnya ia melakukan operasi lasik saat berusia 20 tahun.
Ketika Jeno berusia sembilan tahun, ia mengalami sakit demam berdarah setelah menemani sang ibu pulang dari negara bernama Indonesia. Kejadian itu sangat menakutkan bagi keluarga Lee karena putra bungsu mereka ada dalam kondisi kritis. Dokter hampir menyerah saat itu. Imun Jeno yang lemah sama sekali tak membantu proses penyembuhan.
"Mom.... Kalau Jeno pergi... Mom bakal inget Jeno?"
Jeno berusia sembilan tahun itu berucap lirih dalam pelukan sang Ibu yang bersaha untuk tak menunjukkan sehancur apa ia sekarang. Ibu mana yang siap melihat anaknya pergi terlebih dahulu? Pergi dalam artian yang sesungguhnya. Tidak akan ada ibu yang sanggup. "Mom... Jeno pengen ada banyak orang yang inget Jeno kalau Jeno beneran harus pergi."
Itu adalah titik balik dimana Mama Lee menerima tawaran agensi di usia putranya yang ketiga belas tahun setelah memastikan putranya itu benar-benar siap menghadapi dunia yang penuh akan tuntutan, kesempurnaan dan privasi yang rawan terumbar.
Kembali ke masa kini, Jeno mengambil microfon yang diberikan salah satu staff. Ia memimpin salam sapa serta slogan grupnya setelah itu menjawab beberapa pertanyaan singkat dari pembawa acara.
"Wahh, kejutan? Kejutan seperti apa yang akan dipersiapkan oleh NCT Dream, Jeno-ssi?"
Senyum diwajah Jeno semakin mengembang ketika matanya melihat seorang gadis seusianya yang sangat ia kenali. Riasan mata gadis itu sangat khas dengan eye liner tajam menambah kemiripan matanya dengan seekor kucing. Hanya sebentar saja ia bertemu tatap lalu berpaling untuk menghindari rumor, Jeno menjawab. "Karena ini kejutan aku tidak bisa memberitahu. Tunggu saja nanti di stage. Yang pasti ini akan menjadi penampilan paling special tahun ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOWKEY - Lee Jeno & Hwang Yeji
RomanceAs long as we keep this lowkey You ain't gotta love me Us in a king-size, keep it a secret Say I'm your queen, I don't wanna leave this Low-low-low-low-low-low-lowkey 🚫⚠️Please plagiators mikir dulu sebelum copy my book karena setiap kata yang ada...