S1. L. We're Done

868 175 82
                                    

Jeno sepenuhnya sadar kalau ia memang brengsek, egois, menyebalkan, tidak peka dan bodoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno sepenuhnya sadar kalau ia memang brengsek, egois, menyebalkan, tidak peka dan bodoh. Ya, Jeno akui itu semua.

Kenzie adalah wanita pertama yang ia ajak untuk berkomitmen dalam suatu hubungan. Jadi Jeno tak tahu mana yang salah di antara hubungannya dan mana yang benar. Ia pikir, terus mengalah dan mengabaikan masalah dan menganggap itu bukan sesuatu yang harus di perdebatkan adalah hal yang benar.

Bagi Jeno, hubungan yang baik adalah yang hubungan sempurna tanpa ada perselisihan antara mereka. Karena perselisihan hanya akan merenggangkan hubungan yang sudah terjalin selama tiga tahun.

Ternyata itu salah. Lagipula Jeno tidak bisa meminta saran pada siapapun. Ia tak bisa menganggap nasehat sahabatnya yang sama-sama amatir soal cinta sebagai hal serius.

Kakak Jeno, perempuan, begitupula Kakak Yeji. Perasaan perempuan dan lelaki tidak berjalan sama. Hal yang menurut Jeno bukan masalah besar bisa menjadi bencana di pikiran kakaknya.

Ia tak bisa pula bertanya ke ayah dan kakeknya. Nenek Lee bilang, semua pria  keturunan Lee sangat bodoh mengenai hati.

Mereka mencari ratu untuk singgasana di hati mereka padahal posisi itu sudah ada yang menempati tapi mereka tidak menyadarinya. Hal lain yang menjadi kebodohan di keturunan pria keluarga adalah mereka hanya memandang fisik. Sebelum sadar kalau kecantikan yang sejati tak ada di penampilan luar seorang wanita. Kecantikan fisik akan mengurang seiring berjalannya waktu. Sedangkan inner beauty bertahan selamanya.

Keturunan keluarga Lee punya standard cantik yang justru akan menyakiti mereka sendiri karena ratu yang sudah bertahta secara permanen disana berbanding terbalik dengan standard yang mereka punya.

Jika di telaah lagi, awalnya Jeno memang tak melihat sesuatu yang special dari Yeji. Sahabatnya itu cantik. Tapi bukan tipe yang akan Jeno ucapkan dalam standard kecantikannya. Karena standard kecantikan yang ia punya mirip seperti ibunya. Bermata besar dengan manik unik.

Jadi saat bertemu Kenzie, ia merasa kalau wanita itu sudah pas dengan standard yang ia punya. Jeno memulai semuanya dengan kacau. Hanya mementingkan cantik fisik dalam suatu hubungan adalah bencana. Karena jika mata menyukai, maka hanya butuh waktu hingga hati ikut menerima dan mencintai.

Again. Jeno salah.

Ya, buktinya hubungan yang ia punya dengan Kenzie berjalan begitu aneh.

Meskipun begitu, Jeno tahu ia sudah kelewatan brengsek saat ia bertengkar dengan kekasihnya itu.

Betul. Kalian tak salah baca. Masih kekasih. Karena Kenzie belum mengucapkan kata perpisahan dan memilih mengunci diri di kamar dan mendiamkan Jeno.

Jeno sudah menyakiti Kenzie dengan kebingungannya. Ia tak mau semakin menyakiti kekasihnya itu dengan memutuskan hubungan mereka begitu saja.

Jadi disinilah Jeno. Duduk di sofa apartment Kenzie sambil menunggu wanita itu pulang lalu meminta maaf. Kalaupun hubungan mereka berakhir, maka Jeno ingin berakhir dengan baik.

LOWKEY - Lee Jeno & Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang