S1. F. What's This Fight For?

1K 190 65
                                    

Tepat pukul delapan, Jeno berangkat dari Apartment menuju gedung JYP entertainment untuk menjemput sahabatnya yang tadi bilang sudah menunggu di basement tempat parkir dewan direksi melalui nomor Yuna, si maknae grup Itzy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul delapan, Jeno berangkat dari Apartment menuju gedung JYP entertainment untuk menjemput sahabatnya yang tadi bilang sudah menunggu di basement tempat parkir dewan direksi melalui nomor Yuna, si maknae grup Itzy.

Yeji tidak menggunakan nomornya langsung karena merasa tidak enak pada Kenzie. Beberapakali memang kekasih Jeno itu yang membuka dan membalas pesan Yeji.

Gadis bermata sipit namun indah itu tidak mau ada kesalahpahaman. Masalah dengan Jun Seop yang cemburu saja sudah membuatnya sangat bad mood hari ini. Ia tidak mau di cap sebagai pengganggu hubungan orang di hari yang sialannya cerah ini.

Begitu mobil mewah Jeno muncul di ujung belokan basement, Yeji segera bangkit dari tempat duduk dan menepuk bokongnya berkali-kali untuk menghilangkan debu yang mungkin menempel disana.

Yeji mengetuk kaca mobil tiga kali lalu membuka pintu mobil untuk masuk di sebelah kemudi. Gadis yang membalut tubuhnya dengan style kasual seperti biasa itu dapat melihat mata tajam sahabatnya yang menatap lurus ke depan.

Tatapan yang sukses membuat Yeji duduk dengan begitu tegang ditempatnya. Ia tahu Jeno tengah marah walau hanya dengan tatapan mata yang menghunus kedepan itu.

Yeji meraup oksigen sebanyak mungkin lalu mencoba bersikap santai. Selama mobil keluar gedung dan memasuki jalanan ramai, Jeno masih diam tak memulai percakapan apapun.

Melepaskan maskernya, Yeji melirik Jeno dengan ekor matanya tanpa berani menoleh.

Namun sepertinya si pria menyadari lirikan gugup sekaligus takut itu jadi ia juga membuka masker yang dari tadi menutupi paruh bawah wajahnya.

Harus Yeji akui, Jeno tetap tampan bahkan dengan bekas jerawat yang ada di beberapa titik di pipi dan dagu. Bekas yang menimbulkan sedikit ruam hitam itu membuat Jeno terlihat seperti manusia sungguhan.

"Why didn't you text me?"

Suara berat yang juga setajam tatapan pria itu terdengar membuat Yeji segera melengos menghadap ke jendela samping.

"Kamu lagi sama Kenzie."

"So what?"

Yeji mengernyitkan dahinya lalu menoleh pada Jeno karena tidak paham apa maksud dari dua kata yang keluar dari mulut sahabatnya. "Aku ga enak kalau chat kamu. Aku gak mau Kenzie sala paham."

Jeno mendengus keras membuat manik mata Yeji membola kaget sekaligus tak paham. "Apa aku baru kencan sama Kenzie sejak beberapa hari yang lalu?"

"Ngga-"

"So why didnt you text me? Biasanya juga ga masalah, kan?"

Yeji menghela nafas berat sambil mengurut pangkal hidungnya meredakan pusing. Sungguh ia sedang lelah. Pertengkaran dengan Jun Seop belum selesai dan Jeno sudah memulai pertengkaran baru.

LOWKEY - Lee Jeno & Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang