Jeno bertemu dengan Kenzie di tahun pertama kuliah. Saat itu ia sedang mencari beberapa referensi di Perpustakaan. Suasana sepi itu berubah menjadi begitu ramai dengan bisik-bisik yang terdengar jelas. Keberadaan Jeno yang dikenal sebagai seorang idol menjadi banyak perbincangan. Belum lagi rupa pria asia yang tidak terlihat asia itu berhasil memikat banyak mahasiswi disana.
Tak terkecuali Kenzie. Gadis itu menawarkan diri mencari buku yang Jeno butuhkan.
"They are staring at you." Ujar Kenzie.
Jeno mendongak lalu menoleh kesekitar dan ternyata apa yang gadis dihadapannya ini benar. Tapi Jeno sudah terbiasa menjadi pusat perhatian, jadi ia tak perlu gugup ataupun menunduk malu lalu pergi.
"Then why are you also staring at me, Ms. Foy?"
Tak menjawab, Kenzie hanya mengendikkan bahu lalu beralih menopang wajahnya dengan telapak tangan bertumpukan pada siku dan meja perpustakaan lalu tersenyum begitu cantik. "Hanya ingin saja."
Mendengar jawaban itu Jeno mengangkat alisnya tak habis pikir. Belum sempat ia membuka mulut, Kenzie bangun lalu sambil terkekeh ringan. "Sampai jumpa lagi, Mr. Lee. We'll meet again soon."
"Maksud-"
"Those books are mine. Kamu harus mengembalikannya besok." Jeno melihat gadis itu menyobek kertas note lalu menuliskan sesuatu.
Ternyata itu adalah nomor telpon. "Call me if you already done. Byee!!!"
Pertemuan singkat itu ternyata cukup mengesankan bagi Jeno. Entah karena memang Kenzie cantik dan menyenangkan, atau karena hal lain, pertemuan absurd yang mungkin direncanakan oleh Kenzie itu cukup membekas di otak Jeno. Keduanya mulai dekat hingga akhirnya Jeno merasa nyaman dan membuat hubungan mereka menjadi serius.
Ia mengajak gadis yang seusia dengannya itu berkencan di akhir musim dingin sebelum libur musim panas datang.
Semuanya berjalan begitu mulus. Hingga suatu hari, setelah satu tahun ia dan Kenzie resmi berkencan.
🎭
Hari itu Jeno sedang duduk di karpet ruang TV keluarganya. Terlihat begitu sibuk dengan kegiatan yang ia lakukan, yakni memotong kuku jari sang sahabat.
Berbeda dengan Jeno, Yeji terfokus pada sekantung besar jeli dipelukannya dan mata terfokus pada TV yang sedang menyiarkan acara disney live action, Lion King.
Itulah tradisi keduanya ketika sedang bersama. Berebut snack padahal di rumah keluarga Lee sudah menyediakan sangat banyak mengingat kedua sahabat itu sangat suka nyemil. Selain berebut makanan, mereka juga akan ribut memilih film yang akan di tonton.
Tapi karena hari ini Yeji sedang tidak mood ribut, ia hanya menurut saja saat Jeno kembali menonton Lion King yang sudah di tonton ribuan kali. Tapi sepertinya Jeno belum juga bosan bahkan diusia yang sudah menginjak kepala dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOWKEY - Lee Jeno & Hwang Yeji
RomansaAs long as we keep this lowkey You ain't gotta love me Us in a king-size, keep it a secret Say I'm your queen, I don't wanna leave this Low-low-low-low-low-low-lowkey 🚫⚠️Please plagiators mikir dulu sebelum copy my book karena setiap kata yang ada...