S1. I. Deja Vu

895 182 77
                                    

Setelah mengucapkan selamat malam pada sahabatnya, Jeno mengambil ponsel di meja kerja kamarnya lalu mengaktifkan gadget tersebut setelah seharian ini ia matikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengucapkan selamat malam pada sahabatnya, Jeno mengambil ponsel di meja kerja kamarnya lalu mengaktifkan gadget tersebut setelah seharian ini ia matikan. Begitu ponsel bercasing hitam itu aktif, rentetan notifikasi memburu Jeno. Baik itu dari sang manager, kawan satu grup dan kekasihnya.

Jeno membuka pesan dari Kenzie terlebih dahulu karena pesan itu yang berada paling atas.

Bae
Online

"Kamu udah sampe rumah?"

"Can I call you? 🥺 I don't know how to top up my transportation card😂."

"I want to eat korean food😔. You have any recommendation?"

"Belum selesai, ya?"

"I have meeting tonight. You can still call me tho. If you want to 🙂."

"I can't sleep. Can you call me?"

"Well, I guess you sleep already. Night Hon.."

Jeno menghela nafas sambil melihat sahabatnya yang sudah tertidur. Ia merasa begitu egois karena tak membiarkan Yeji menelpon kekasihnya tapi ia sekarang menggunakan ponsel.

Entahlah, Jeno juga tak mengerti dengan dirinya sendiri. Ia ingin atensi Yeji untuk dirinya saja. Sungguh egois. Jeno akui itu.

"Hey, honey... Sorry. Baru selesai acaranya." Ujar Jeno sambil mengelus rambut gadis di sisi lain kasurnya halus. Mulutnya berbicara pada sang kekasih tapi otak Jeno terus terfokus pada Yeji yang mulai menggeliat menyamankan diri. Itu seolah perintah tanpa perlu diucap bagi Jeno yang segera menarik selimut menutupi tubuh Yeji yang mulai terlelap.

"Besok pagi ada meeting lagi? Yaudah jangan malem-malem tidurnya. Biar besok fit." Pria itu menyematkan kecupan di samping kepala sang sahabat saat melihat bahu gadis itu bergerak teratur.

"Kenapa? Aku ganggu, ya?" Tanya Kenzie yang semakin merasa asing. Saat Jeno menyempatkan diri menelpon di malam larut ini, Kenzie berharap ia bisa berbincang tentang hubungan mereka sedikit.

Atau setidaknya Jeno menanyakan kabar Kenzie karena ia pertama kali berada di Korea. Tapi sepertinya ia berharap terlalu banyak.

Saat bersama Yeji, Jeno akan melupakannya. Keduanya punya dunia yang tidak bisa Kenzie masuki ataupun sekedar melihat. Karena Jeno sendiri tak membiarkannya ikut ambil andil dalam dunia itu.

Prianya ini bukan tipe yang akan menyembunyikan segala interaksinya dengan Yeji memang. Kenzie diizinkan melihat pesan yang Yeji kirim dan terkadang mendengarkan mereka berdua berbicara. Tapi justru itu yang mengganjal.

Kenzie iri karena Yeji lebih banyak tahu tentang Jeno dibanding dirinya. Mereka sudah mengenal sejak bayi jadi itu wajar.

Tapi Kenzie tidak menampik rasa cemburunya ketika kekasihnya itu lebih memilih berbagi banyak cerita pada Yeji dibanding dirinya.

LOWKEY - Lee Jeno & Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang