"Gila, seru parah! Itu mc cowonya untung ga mati, kalo sampe mati, wah penulis naskahnya minta digebukin." gumam Sunoo pelan sembari berjalan keluar dari studio bioskop.
"Sok berkuasa," komentar Sunghoon yang ternyata tak kalah julid dengan Sunoo.
"Siapa? Nunu? Nunu bukannya sok berkuasa, tapi bener dong pendapat Nunu? Mc cowonya ganteng plis, jangan dibuat mati. Mending kasih Nunu aja ya kan?" balas Sunoo sembari menunjuk dirinya sendiri.
"Yain,"
Sunoo melirik ke jam tangan yang melingkar sempurna di pergelangan kirinya, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Dan ini waktunya untuk pulang, mengakhiri kenangan indah ini dalam waktu sekejap.
"Pulang kuy. Dah malem, rumah kakak kan jauh, ntar takutnya kenapa-napa. Ntar Nunu anter sampe dipanggang ya,"
Nah mampus typo akibat keseringan ngescroll tiktok.
"Dipanggang?"
"DEPAN GANG MAKSUDNYA," balas Sunoo heboh.
Sunghoon mengerutkan dahinya bingung. Apa ada yang salah dengan Sunoo? Aneh.
"Ayo buruan pulang," Sunoo kembali mengaitkan jari jemarinya diantara sela-sela jari tangan Sunghoon dan menarik pria itu untuk segera pulang.
Ternyata izi banget buat gandengan sama Kak Sunghoon, ngajak ngedate aja kenangannya udah bejibun-ksn
Kini, sampailah pasangan Sunsun itu di parkiran mall, Sunghoon sudah menjalankan motor sportnya lebih dulu dari Sunoo. Untuk kalian yang penasaran dengan motor Sunoo, author bantu jawab.
Sunoo sebenarnya tidak terlalu suka menaiki motor sport yang tinggi itu, tapi karena si doi memakai motor sport untuk pergi ke sekolah, Sunoo mau tidak mau menjadi plagiat, ia sampai membeli merk dan jenis motor yang sama dengan yang Sunghoon punya. Benar-benar impressive.
"Duh males banget, Sunghoon mana cepet banget nyetirnya. Gue sampe ketinggalan gini. Dah tau gue baru bisa nyetir dua tahun yang lalu, itu aja biar bisa ngeliatin doi berangkat sekolah." geram Sunoo kesal.
Tiba-tiba saja, terjangan motor berlalu melewati Sunoo dengan kecepatan diatas rata-rata. Pelakunya lain tidak lain ya Sunghoon sendiri. Entah bagaimana Sunghoon bisa berada di belakang Sunoo, tapi pria itu benar-benar melewati pacarnya yang sedang asik menjulid.
"Wah bener-bener. GUE SERANGAN JANTUNG,"
Sunoo menaikkan kaca helm fullfacenya dan menampakkan ekspresinya yang sudah kalang kabut. Baiklah, kejadian barusan membuat Sunoo parno menaiki motor sport.
"Tenang Noo, tenang. Daripada merhatiin si doi tengik, mending pulang aja. Yok bisa yok," ucap Sunoo menyemangati dirinya sendiri.
Melihat Sunoo yang mengambil arah berlawanan dari miliknya, Sunghoon pun mengerut heran.
"Katanya nganterin gue?"
.
.
.
.
.
"Weh bujang. Congrats first datenya! Gue yakin lu seneng kan? Ngaku lu! Wajah lu sange banget lagi," ucap Ni-ki ceplas ceplos. Padahal mereka masih berada di koridor sekolah, bukan di kelas.
"Mulutnya bener-bener minta gue sogok pake pantatnya Jungwon. Ketos gini amat astaga, gue ga yakin sama voting bulan kemarin. Lu pasti nyogok, pasti nih! Dah keliatan soalnya,"
Ni-ki bersiap-siap untuk melinting seragamnya, "Wah bener-bener ngajak ribut,"
"Elu duluan sih! Gue laporin guru kesiswaan nih! Ntar lu bakal jadi bahan obrolan panas tentang artikel 'ketos membully kembang desa di sekolah' mau lu?" ancam Sunoo dengan mata melototnya.
Ni-ki mempoutkan bibirnya, "Gamau beb."
Sunoo mengacak rambut Ni-ki gemas, ia memeluk erat pria itu sembari berjalan menuju ke kelas mereka.
Meski sering bertengkar, Sunki selalu berbaikan dan diakhiri dengan Sunoo ataupun Ni-ki yang bulol. Yah, begitulah roda persahabatan mereka. Menaik turunkan perasaan payungers.
Melihat Sunghoon yang berjalan berlawanan arah dengan Sunoo dan Ni-ki, Sunoo pun lantas menyapanya. Seperti biasanya, dengan nada cerianya dan senyuman lebarnya. Siapa saja yang melihat ekspresinya sekarang, pasti akan ikut tersenyum.
Namun tidak untuk Sunghoon, pria itu justru menatap Sunoo sekilas dan kembali melanjutkan langkahnya dengan tatapan datar. Dan itulah kapal mahal kita; Sunsun. Kapal yang sedikit moment tapi sekalinya ada moment, membuat penggemar mereka histeris bukan main.
"Sabar Noo, ini ujian."
Sunoo mempoutkan bibirnya, "Ujian gue dapet dibawah kkm, berarti kalo dapetin Sunghoon itu ujian, nilai gue dibawah kkm dong? Hiks. Pantes si doi ga nyantol-nyantol, orang nilai gue ga diatas kkm. Masa gue harus ke dukun biar si doi suka sama gue? Kan kasian uang gue,"
"Remidi makanya, sana minta ke Pak Kyungsoo buat perbaiki nilai." saran Ni-ki.
Sunoo tersenyum datar, "Lu mau nyuruh temen lu masuk ke lubang harimau? Lu tau kan Pak Kyungsoo killernya kek apa? Yakali anjir gue minta remid sama dia. Orang gue tanya tugas aja dibilang bloon, apalagi remid. Duh mental gue gakuat,"
Ni-ki tertawa jaim, "Bodo amat gue mah."
Sunoo memutar bola matanya malas, "Eh btw, sorry kemarin gue gabisa ke warnet."
"Iya sorry juga karena udah ninggalin lu,"
Sunoo tersenyum getir. Ia sangat kesal dengan pria di hadapannya itu. Bagaimana tidak? Sebelum first date Sunoo, mereka berdua sudah berjanji untuk nge-push bersama setelah Sunoo menyelesaikan kencannya. Tapi apa hasilnya? Setelah Sunoo sampai di warnet, Ni-ki dan Jake sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya.
"Plis ini salah lu. Elu selese ngedate aja jam 9, yakali gue harus nunggu berjam-jam cuman buat ngepush sama lu? Ogah anjir, mana lama banget lagi. Gue sampe encok." Ni-ki memukul pinggangnya dengan sedikit kencang.
"Alay lu. Lu kira gue ga mbungkuk pas nyetir ntu motor? Gue mbungkuk anjir. Gue juga encok, tapi gue sempetin ke warnet buat main sama lu."
"YA SALAH SIAPA LU BELI MOTOR KEK BEGITU,"
Sunoo menggosok-gosok telinganya, "Hiks ngegas anjrit. Suara lu nyentor ke telinga gue plis,"
Ni-ki menyengir menunjukkan gigi ratanya, "Dah ah banyak cingcong, ini bel udah mau bunyi. Buruan masuk kelas,"
"Iya Mr.Ketos bergelar bijaksana,"
Sesampainya di kelas, Ni-ki dan Sunoo terheran karena keadaan kelas mereka yang sangat sepi, bahkan tidak ada satupun teman mereka yang berada di kelas.
"Loh? Pada kemana anjir. Masa study tour? Yang bener aja!" omel Sunoo tak percaya melihat keadaan kelasnya yang sama sekali tidak berisikan sesosok manusia satupun.
"Kita udah study tour anjir, ngapain study tour lagi? Logika dong ah,"
Sunoo berdehem kecil. Tiba-tiba saja, tatapannya terfokus kepada Sunghoon yang kini berjalan menghampiri mereka.
"Ke kelas gue, kelas lu sama kelas gue digabungin selama satu pelajaran."
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting With You [SungSun]
Fanfiction"Plis, jangan pergi. Ngertiin gue bisa? Gue takut ldr, Noo." "Kak, sekarang semua ada di tangan lu. Kalo lu mau stay sama gue, lu harus kuat ldr. Kalo lu mau nyerah, silahkan kak. Gue persilahkan buat lu ga sakit hati karna gue." "Gue nyesel Noo...