06

903 131 8
                                    

"Noo, udah kali ah. Gue cuman pusing aja anjir, gausah lebay gitu."

Sunoo mengumpat dalam hati. Sepupunya itu benar-benar keras kepala. Padahal ia cerewet karena ia peduli. Ia diberi amanah untuk menjaga sepupunya selama orang tua Heeseung pergi ke luar negeri. Itulah alasan kenapa akhir-akhir ini Sunoo lebih dekat dengan Heeseung dan memilih mengabaikan Sunghoon.

"Lu mau gue laporin ke Tante Yuju?"

Heeseung memijat pelipisnya kesal, "Ya ga gitu juga sat. Ah kesel gue,"

Sunoo mempoutkan bibirnya, "Ga suka gue perhatiin emang?"

Heeseung terdiam. Bibirnya kelu untuk membalas ucapan Sunoo barusan. Ia tak habis fikir dengan pemandangan yang didapatkan Sunghoon setiap harinya. Bagaimana Sunghoon tidak terpesona dengan wajah imut pria yang kini sedang melayangkan poutnya? Benar-benar alis tebal, hatinya pun ikut tebal, batin Heeseung jengah.

"Kalo gue bukan sepupu lu, dah dari dulu gue nikung Sunghoon."

Sunoo terhenyak, ia tertawa keras mendengar penuturan Heeseung yang tak masuk akal.

"Gue serius!"

Dalam sekali hentakan, Sunoo pun ikut serius. Ia menatap Heeseung dengan pandangan julidnya. Author berandai punya temen bentukannya kek Sunoo, julid teros.

Sunoo memutar matanya jengah, "Ya gimana lagi anjir. Orang elu sepupu gue, mau digimanain pun ya lu tetep sepupu gue. Gimana si lu, aneh."

"Ya kan gue cuma ngomong aja anjir. Sensi amat lu, lagi datang bulan emang?"

"Lu kira gue cewe?"

"YA KAN GUE CUMA NGOMONG"

"GAMAU AH GELAYYYY,"

Heeseung meringis, ia menggelengkan kepalanya heboh melihat ekspresi Sunoo sekarang.

"Wajah lu anjir. Kek oplas ga sukses, mletot-mletot."

Setelah itu, keduanya tertawa bersamaan. Yang satunya tertawa karena pure gelay, yang satunya lagi tertawa karena biasalah!

Apaan si author racun tiktok banget. Maapkeun yeorobun:D

.

.

.

.

.

"Hai Kak! Selamat pagi menjelang malam, udah sarapan belom? Eh ini Nunu bawain bekal, nanti dimakan ya." Sunoo berlari menghampiri Sunghoon yang ingin memasuki kelasnya.

"Hm,"

Sunoo tersenyum, tatapannya mengarah ke arah bekal yang Sunghoon genggam, "Kak, mulai besok Nunu ga janji bisa ngasih bekal lagi. Ga janji juga buat ngapelin Kak Hoon lagi, maaf ya kak."

Sunghoon berdecih, "Terus apa urusannya sama gue? Emang lu siapanya gue? Penting lu?"

Sunoo terdiam. Meski hatinya kini perlahan laun mulai melepaskan pria itu, ucapan pedas dari sang doi selalu saja membuat mood Sunoo menjadi down. Padahal ia sering diberi ucapan pedas seperti itu, tapi kenapa ia belum terbiasa? Rasa sakit itu selalu saja menyerangnya dan memaksanya untuk menyerah.

Sunoo menghembuskan nafasnya panjang, "Yaudah kak, Nunu ke kelas dulu." ia berjalan melewati Jake yang saat itu baru saja berangkat dan berniat memasuki kelasnya.

"Anjrit Sunoo kenapa? Kok lemes banget? Lu apain anjir!" ucap Jake dengan tatapan yang tak bisa lepas dari arah Sunoo. Vibes Sunoo benar-benar semagnet itu. pandangan dari pria tampan pun tak lepas darinya.

Melting With You [SungSun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang