"Kalo gue kasih satu kesempatan buat ngejar gue lagi, lu mau?"
"Mau!"
"Yaudah,"
"Yaudah apanya?"
"Gue kasih kesempatan lagi,"
"Balikan nih!"
"Kesempatan buat gue suka sama lu, bukan balikan."
"Oke, deal. Setengah taun ya kak! Nunu buktiin kalo ga cuman Kak Jay aja yang berhasil dapetin Jungwon, Nunu juga bisa kali ah. Izi itu mah,"
"Hm,"
"Noo! Woi! Diajak ngomong sama mama noh," Heeseung menepuk pundak Sunoo dengan keras. Karena pasalnya, Sunoo sedari tadi hanya diam dan tersenyum-senyum sendiri, memikirkan ucapan Sunghoon selama perjalanan kemari.
"Noo," Sunghoon melambaikan tangannya di hadapan wajah Sunoo. Baru retake pertama, Sunoo langsung tersadar. Berbeda dengan Heeseung, pria itu sudah berulang kali menepuk pundak Sunoo, tapi ia masih sibuk dengan halusinasinya.
"Eh iya kak, kenapa?"
"Dih, giliran ditegur doinya langsung gercep." julid Heeseung.
"Apaan dah, alay lu." balas Sunoo tak kalah julid.
"Dia siapa?"
Sunoo menoleh, menatap Sinb yang sedari tadi melontarkan pertanyaan yang sama.
"Eh kenalin Ma, Park Sunghoon, senior Sunoo di sekolah. Satu kelas sama Kak Hee, mantan ketos juga hehe." kekeh Sunoo memperkenalkan sang doi.
Sinb mengangguk faham, "Calon menantu mama maksudnya?"
"Hah?"
"Gue yang kasi tau kalo lu have crush sama mantan lu yang baru putus dua bulan, heheh cerdas kan gue?" cerocos Heeseung dengan bangganya.
"Demi alek kaga ngape-ngape. Saestu kaga ngape-ngape, tapi lu mikir lah gob—"
"Noo," sela Sunghoon. Ia tahu kalau Sunoo akan berbicara kasar, apalagi mengingat Mamanya yang kini berada di hadapan mereka, tidak sopan, batinnya.
"Eh maaf kak, tadi kepencet hehe."
Heeseung memutar matanya jengah, "Bilang aja lu mau toxic,"
"Kaga dih, kompor banget mulut lu."
Sinb memijat pelipisnya, sifat cerewet anaknya benar-benar tidak berubah. Bahkan dirinya pun sampai kewalahan jika mendengarkan Sunoo adu mulut dengan orang lain.
"Yaudah, kalian ngobrol lagi, Mama mau istirahat bentar, cape."
Sinb pergi memasuki kamarnya, menyisakan ketiga anak remaja itu di ruang tamu yang sangat megah dengan berbagai macam cemilan di atas meja. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Sunoo? Ia selalu mampir ke swalayan untuk membeli stok cemilan yang sudah habis.
"Jadi kalian sepupuan?"
Sunoo dan Heeseung menoleh ke arah Sunghoon dan mengangguk secara bersamaan. Mereka berdua memang sengaja menyembunyikan hubungan mereka yang sebenarnya, entah apa alasannya, katanya agar tidak ribet.
"Gue kira pacaran,"
Sunoo berdecih, tatapannya menatap Heeseung sinis, "Lu kira gue mau pacaran sama dia? Gelayyyy,"
"Emangnya gue mau sama lu? Kaga!" balas Heeseung heboh.
"Biasalah!"
"Cih,"
"Lucu,"
Heeseung dan Sunoo terdiam spontan. Mereka menatap Sunghoon dengan tatapan horor.
"Demi alek lu ngatain gue lucu Kak?" tanya Sunoo tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting With You [SungSun]
Fanfiction"Plis, jangan pergi. Ngertiin gue bisa? Gue takut ldr, Noo." "Kak, sekarang semua ada di tangan lu. Kalo lu mau stay sama gue, lu harus kuat ldr. Kalo lu mau nyerah, silahkan kak. Gue persilahkan buat lu ga sakit hati karna gue." "Gue nyesel Noo...