Sebentar lagi ujian akhir semester akan tiba. Sudah 2 bulan semenjak kandasnya hubungan antara Sunghoon dan Sunoo, membuat mereka berdua saling berperang dingin satu sama lain.
Sunoo benar-benar berubah, senyuman cerahnya kini jarang terlihat. Ia lebih memilih menghabiskan waktu istirahat di kelas daripada di kantin. Karena ia tau, Park Sunghoon disana, mantan kekasihnya disana. Setiap Sunoo melihatnya, gejolak rasa ingin menyapanya selalu saja timbul. Ia tidak akan kuat menahannya, dan berakhir mengurung diri di kelas saat istirahat tiba.
"Noo, mau gue beliin apa? Tadi kan kita gada sarapan. Yakin lu ga kelaperan?" tanya Heeseung menawarkan.
Dan semenjak kejadian hari itu, Heeseung dan Sunoo juga semakin dekat. Pria itu selalu pergi ke kelas Sunoo untuk menghabiskan waktu istirahat bersama. Entah itu memakan bekal yang dibuat oleh pembantu Sunoo di rumah, ataupun menonton drama yang sekarang menjadi rutinitas mereka sehari-hari.
"Gue ga laper,"
Heeseung mendengus kesal, "Jangan beban deh. Lu mati nanti yang ribet siapa? Gue!"
"Ngapain lu ribet? Orang lu ga mandiin jenasah gue," balas Sunoo kesal.
"Intinya gue ribet,"
"Akhirnya sadar," gumam Sunoo dan beranjak meninggalkan kelas.
"Mau kemana lu!"
"Kantin, laper."
"Loh kan lu—"
"Gausah banyak bacot, gue laper parah anjrit buruan."
Heeseung gercep, ia berlari menghampiri Sunoo dan merangkul pria tersebut.
"Widih, tumben-tumbenan lu mau pergi ke kantin. Ga takut gamon?"
Sunoo menggelengkan kepalanya, "Gue dah biasa aja si selama seminggu ini, dulu kan suka kelepasan mau nyapa dia. Tapi sekarang engga, hati udah lelah hyung. Capenya berkepanjangan,"
"WIH GELAY,"
"Kumat anjrit gelaynya,"
"Gara-gara lu tau ga? Gue jadi syndrom gelay mulu, gue risih sendiri jadinya."
"Salah siapa lu dengerin gue ngomong gelay, ketagihan kan lu? SAMA GUE JUGA HAHAHA,"
Heeseung ikut tertawa.
"GAMAU AH GELAYYYY,"
"BAMSAT MOOD BANGET,"
Keduanya tertawa keras. Bahkan mereka tidak malu sedikitpun ketika dipandangi aneh dengan seluruh murid yang kala itu sedang berjalan di koridor yang sama dengan mereka.
Heeseung menyenggol lengan Sunoo, memberi kode, "Ada Sunghoon noh,"
"Widih iya anjir ada mantan. Seru parah,"
"Alah sia goblok,"
Sunoo terkekeh dan duduk di sebelah meja Sunghoon, "Kak Hee, pesenin bakso kosongan yaw."
"Lu belum sarapan anj, gaboleh kosongan."
"Serah gue lah, orang perut juga perut gue."
"Mau gue laporin—"
"Iya-iya! Anak bawang lu sat, gedek gue." balas Sunoo cepat. Ia benar-benar tidak ingin mendapatkan ceramah dari ibundanya perihal dirinya yang tidak ingin makan dengan alasan diet.
"Dari tadi kek,"
Melihat Heeseung meninggalkan mejanya, Sunoo beralih ke meja Sunghoon. Ia duduk di hadapan Sunghoon dan menatap mereka satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting With You [SungSun]
Fanfiction"Plis, jangan pergi. Ngertiin gue bisa? Gue takut ldr, Noo." "Kak, sekarang semua ada di tangan lu. Kalo lu mau stay sama gue, lu harus kuat ldr. Kalo lu mau nyerah, silahkan kak. Gue persilahkan buat lu ga sakit hati karna gue." "Gue nyesel Noo...