My Kingdom

Chapter 2 : Dunia Ajaib

Sampai di rumah aku mengerjakan Pr ku. Ehmm cukup sulit. Sampai sore hari aku baru bisa menyelesaikannya. Akhirnya, aku tak jadi kembali ke dunia itu hari ini.

Putri pelangi.

Pasti ada alasan tersendiri bagaimana bisa aku di sebut putri pelangi. Bagaimana pelangi bisa terlukis indah di mataku.

"Gelang dari mana vi ?" Tanya mama.

"Dari teman"

"Kamu punya teman ?"

"Punya.."

◇◆◇

Hariku buruk. Tepatnya tak ada hari yang baik untuku. Semuanya menyebalkan. Aku terpilih mengikuti lomba matematika. Tapi...Harina malah mengerjai ku dengan tepung. Menyebalkan.

Aku lelah di bully, padahal aku hanya diam. Tak ada rasa kasihan terhadap ku ? Kejam ya.

Hanya dunia itu saja yang indah sepertinya. Dunia ini tidak indah. Apa aku akan kembali ke sana secepat ini ? Akan kah ? Nanti saja. Akan ku nikmati dunia berat ku dulu. Jika nanti aku sudah mauk aku akan menghilang.

"Putri pelangi! Kami menunggumu!" Suara dari gelang. Hebat juga.

"Aku akan kembali secepatnya"

.....

"Kamu mikirin apa vi ? Kesepian ?" Tanya mama khawatir.

"Bukan apa apa" jawab ku singkat.

"Vi...gimana sekolah kamu baik ?" Tanya papa tiba tiba.

"Baik baik ajah pa"

"Tepung itu ? Masih baik ?" Tanya papa.

"Sejak kapan papa peduli ? Papa selalu sibuk dengan pekerjaan, aku memang seperti ini! Lelah rasanya pa! Ma!"

"Papa dan mama kan kerja untuk kamu! Kok kamu gak ngerti sih!" Bentak papa.

"Aku gak perlu! Aku lebih ingin papa ada di sini! Ya aku kesepian! Dan papa gak pernah peduli!" Jawab ku dengan nada tinggi.

papa dan mama terdiam.

Aku berjalan cepat ke kamar ku. Merebahkan tubuh ke kasur. Selalu seperti ini, jika papa ada di rumah, kita malah berantem hebat! Padahal aku kangen batin vieska.

Aku menangis.

Aku benci dunia ini.

Seperti aku tak berarti di dunia ini. Aku...mau ke dunia itu saja!

"Kamu mau kemana vi ?" Tanya mama ku lembut.

"Ke dunia yang tak membuat ku lelah"

"Jangan pergi..jangan tinggalkan mama"

"Aku hanya kelelahan, kalau pergi aku akan kembali"

"Kalau kau pergi kau tak akan pernah boleh kembali!" Teriak papaku.

"Aku tak peduli pa! Papa tak memahami perasaanku!" Jawab ku dengan nada tinggi.

.....

Aku tak bisa tidur. Ingin sekali kembali ke sana. Ehmm sebentar saja tak apa kan ? Aku bagaimanapun aku akan kembali ke dunia nyata. Aku membutuhkan teman bicara. Butuh teman.

Aku menulis sebuah surat. Aku pergi melalui balkon kamarku.

Bisa di bilang aku...

Kabur.

Aku berjalan cepat menuju lorong itu. "Aku ingin kembali aku mohon" dan pintu itu muncul seketika di depan mataku.

Aku masuk dan...