Aku mengerjapkan mataku perlahan. Ku tatap wajahnya lekat lekat. Pangeran alex ? Oh bukan pangeran rafa. Hal bodoh yang aku harapkan adalah ketika aku membuka mata aku berharap ada pangeran alex yang sedang menatapku. Itu hal yang bodoh ?
"Sekarang jam berapa ya pangeran ?! Aku kesiangan astaga!" Teriak ku bodoh.
"Mana ada jam di sini putri! Ampun deh! Udah ah jangan bawel udah siang nih!" Kata Rafa—-pangeran rafa setengah berteriak.
"Ihh pangeran mah bukannya bangunin aku!" Keluh ku.
"Kamu gak tau ya ? Kalau kamu bobo tuh kayak Tiski* " ejeknya.
"Ihh masa aku di samain sama binatang Tiski* " keluh ku lagi.
*tiski itu kebo dalam dunia peri lho!*
"Udah ih cepet! Kita hampir sampai di kerajaan pelangi, bersiap lah" katanya cepat. Lalu menarik tanganku seenaknya.
Aku senengnya kalo yang narik tanganku tuh pangeran alex! Baru deh aku loncat locat girang kalo gitu mah! Apaan sih! Berhayal banget.
"Kamu harus berhasil ngerebut kerajaan pelangi, demi pangeran alex" kata pangeran rafa menenangkan ku.
Aku tersenyum kecil. Demi pangeran alex ya ? Aku akan melakukannya. Pangeran rafa menarik tanganku. Jadi, tubuhku berada di dalam dekapannya. Bersembunyi dari para prajurit penjaga. Rafa dengan ajaib membuat tubuhnya dan tubuhku menghilang sesaat.
Kemampuan kerajaan Petir. Sepertinya begitu. Tidak berapa lama kami sampai di ruangan tempat ratu petir berada. Pangeran rafa membuat kami berdua terlihat. Pangera rafa sudah menyandra ratu petir. Dia tidak dapat bergerak lagi.
"Bagaimana kamu bisa menghilang ?!" Teriak ratu petir panik.
Pangeran rafa tersenyum di balik topeng itu. "Bunda sayang....bunda kan yang ngajarin itu ke aku"
Kening ratu petir berkerut. Bingung. "Apa maksudmu ? Kau siapa ?"
Pangeran rafa melepas topengnya perlahan. Di saat itu juga raja petir datang. Hampir membunuhku. Namun, aku menghindar dengan cepat dan mengacungkan pedang pelangiku ke arahnya.
"Bunda..." pangeran rafa melepas topengnya perlahan. Raja dan Ratu petir terkejut. Ratu petir segera memeluk putranya itu. Aku hanya tersenyum. Aku tak akan membunuh ratu atau raja petir. Aku akan membiarkan pangeran rafa mengurus kesalah pahamam yang ada.
"Rafa..putraku...kau kemana saja ?" Tanya ratu petir.
"Bunda sayang...bunda kenapa berubah ? Walaupun tuan putri pelangi gak ngebalas cinta aku, aku tetap gak akan biarin bikin dia terluka....bunda kenapa malah melukainya ?"
Ratu petir hanya menunduk "bunda hanya menbalaskan dendammu"
Pangeran rafa menggeleng pelan "aku gak pernah dendam sama dia, aku tetap sayang sama dia bunda...tapi bunda merebut kebahagiaannya terlalu banyak"
"Putri...pelangi aku memang sudah merebut kebahagiaan mu terlalu banyak...maaf"
"AAAA!!"
Darah. Darah segar mengucur dari dadaku. Ratu petir. Kau kejam.
"Bunda! Apa yang bunda lakuin ?!" Teriak rafa sambil menghampiri diriku yang sudah terjatuh.
"Bunda...mau mengusai kerajaan di dunia peri, jadi bunda bunuh penerus kerajaan pelangi"
"Aku benci sama bunda!"
"Dia gak bakal suka sama kamu juga rafa sayang....biarin ajah dia mati biar dia bisa sama pangeran Alex yang dia idam idamin itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kingdom
Pertualangan[WARNING] INI CERITA DARI JAMAN ICHA NEWBIE. JANGAN DIBACA SAMA SEKALI. HINA. KASIHANILAH MATA KALIAN. ••• Ini adalah cerita yang aneh. Ketika seorang Vieska merasa hampa dan tak berarti. Ia malah menemukan dunia. "Putri Pelangi kau kah itu?" Ia...