bagian tiga

5.2K 503 21
                                    

"Aku menikahi mu karena keharusan."

Hanya kalimat itu yang Baekhyun dengar dari mulut sang suami tentang kejelasan yang ia minta dan,

"Peraturan yang harus kamu patuhi adalah, tak ada yang namanya keluar dari rumah, cukup menjadi ibu rumah tangga tak ada lagi bekerja, apapun masalahnya harus lapor kepada ku dan terakhir, harus patuhi apa yang aku katakan."

Baekhyun yang tengah berbenah itu sungguh ingin sekali mengucapkan kata-kata protes. Tapi lagi-lagi lidahnya kelu. Mulutnya tak mampu berucap.

"Baekhyun,"

Baekhyun menengadahkan kepala nya, melihat tubuh menjulang tinggi yang tengah ada disampingnya.

"Tolong turuti apa kata-kata ku, ya?"

Baekhyun hanya mampu mengangguk. Wajah tampan Chanyeol mengalihkan segala atensinya. Chanyeol itu benar-benar lelaki yang sangat tampan.

Tapi Baekhyun merasa jika kalimat terakhir yang Chanyeol bilang itu menyiratkan banyak makna, tapi entah apa itu, Baekhyun tidak tau.

"Memasak lah, aku lapar."

Baekhyun mengangguk. Dia segera beranjak dari kamar nya dan juga Chanyeol menuju dapur dan memulai acara memasaknya.

Chanyeol turun ke lantai utama setelah Baekhyun baru saja selesai menyajikan makanan di meja.

"Maaf jika makanannya tidak cocok dengan lidah mu. Aku tidak tau apa yang kamu suka." Ucapan Baekhyun hanya diangguki oleh Chanyeol.

Disaat Baekhyun akan kembali melangkah menuju kamar tangannya di tahan oleh Chanyeol.

"Temani aku makan."

Chanbaek

Sudah lebih dari tiga bulan usia pernikahan Chanyeol dan juga Baekhyun. Perasaan mual dan pusing sudah hampir satu bulan Baekhyun rasakan. Ya, Baekhyun tengah hamil. Lelaki manis itu masih belum bisa memberi tahukan fakta itu pada suaminya.


Baekhyun juga baru seminggu lalu mengetahui itu setelah memerintah salah satu pelayan dirumahnya untuk membeli alat pendeteksi kehamilan.

Morning sickness selalu ia alami sejak beberapa minggu yang lalu yang sayangnya Chanyeol selalu melewatkan momen itu. Karena biasanya Baekhyun akan bangun pukul lima pagi, sedangkan Chanyeol akan bangun pukul tujuh untuk sarapan dan berangkat ke kantornya.

Pagi ini sama seperti pagi-pagi sebelumnya Baekhyun mengalami morning sickness namun sayangnya Chanyeol terbangun karena suara yang dibuat oleh Baekhyun.

"Kenapa?"

Baekhyun berjengit mendengar suara husky khas bangun tidur dari seorang Chanyeol.

"Ah, tidak apa-apa."

"Aku selalu mendengar mu mual-mual di pagi hari."

Oh ternyata Chanyeol mengetahui itu? Tapi kenapa baru kali ini dia menanyakan keadaan Baekhyun?

"Aku, aku mengalami morning sickness."

"Oh, kamu hamil?"

Baekhyun mengangguk.

"Baiklah, besok aku akan menemani mu memeriksakan kandungan."

Ekspektasi Baekhyun, setelah Chanyeol mengetahui jika Baekhyun sedang hamil adalah sebuah pelukan hangat akan ia dapati dari sang suami. Tapi realita memang menyakitkan. Reaksi Chanyeol hanya biasa tanpa ekspresi, bahkan hanya sekedar memijat tengkuknya pun tidak.

"Banyak-banyak lah istirahat jangan teralu lelah bekerja. Ada banyak pelayan disini. Kamu hanya perlu membuatkan aku sarapan, menemani aku makan, dan menyambut ku ketika aku pulang dari kantor."

Sebuah perhatian. Itu adalah kali pertama Chanyeol mengucapkan kata-kata yang membuat hati Baekhyun gembira. Hanya sekedar kalimat seperti itu! Bagaimana jika perbuatan?

Chanbaek

Hamil usia tua adalah hal yang berat yang dialami oleh Baekhyun. Tanpa perhatian dan kasih sayang dari suaminya.

Usia kandungan Baekhyun telah menginjak usia delapan bulan. Chanyeol tak berubah, tetap dingin dan seolah tak peduli.

Seperti sekarang.

"Sabar ya baby. Maafin Bunda kalau Bunda jarang menuruti apa maunya baby."

Anak dalam kandungan Baekhyun meminta pelukan dari Chanyeol. Ya, Baekhyun merasa sangat ingin dipeluk oleh Chanyeol, sangat-sangat ingin.

Itu adalah kemauan anaknya yang entah sudah ke-berapa kalinya yang tak bisa Baekhyun turuti.

Setiap kali tidur, Chanyeol dan Baekhyun hanya saling memunggungi. Tanpa ucapan selamat malam ataupun mimpi indah.

Ceklek

Pintu utama terbuka menampilkan sosok Chanyeol dengan setelan jas dan tas kantor. Baekhyun segera menghampiri Chanyeol, membukakan jas kantor Chanyeol serta membawakan tas kantor suaminya.

Itu adalah tugas pertama Baekhyun ketika Chanyeol baru pulang dari kantor. Setelahnya Baekhyun memanaskan makanan serta menyajikan makanan untuk suaminya.

Kegiatan itu telah rutin Baekhyun lakukan semenjak Baekhyun sah menjadi seorang istri dari Chanyeol.

Baekhyun terkejut setengah mati ketika dia sedang menyajikan makanan di meja ada sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya.

Oh Tuhan!

Chanyeol memeluknya! Ini seperti mustahil!

"Biarkan seperti ini dulu."

Nafas Chanyeol berhembus ke lehernya. Terasa hangat dan menenangkan. Baekhyun terlanjur nyaman dengan kehangatan itu.

Selamat baby! Permintaan mu telah terpenuhi.

Baekhyun memejamkan sejenak matanya. Menikmati kehangatan dari pelukan sang suami. Tak bisa dipungkiri jika jantung Baekhyun berdetak secara menggila.

Dengan segenap keberanian Baekhyun, Baekhyun membalikan badannya dan kembali merengkuh Chanyeol. Menenggelamkan wajahnya pada dada bidang sang suami.

Chanyeol terdiam beberapa saat sampai akhirnya tangan Chanyeol juga membalas merengkuh pinggang Baekhyun, istrinya.

Baekhyun tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Dadanya seolah meletup-letup dengan hal yang sedang terjadi ini.

Semoga hal seperti ini terus berlanjut hingga hari-hari yanga akan datang.

Doakan saja.

To Be Continued

Fyuh, Chanyeol jahat bener sama Bunda Baek!

Jan lupa Vote sama Komen!

©Vvusr_
4 April 2021

𝐓𝐡𝐞 𝐑𝐮𝐥𝐞𝐬 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞✓  【ᴄʜᴀɴʙᴀᴇᴋ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang