"Mencecap manisnya bibir gadis polos itu bukanlah keinginanku, tetapi kenapa ini terasa seperti candu?"
- Aaron Maxwell -
--------------------
Tubuh Arabella gemetar, matanya terpejam rapat. Setelah beberapa jam yang lalu ia dibuat penasaran akan penawaran Jason, kali ini semuanya terjawab. Aaron yang dengan pandai memberikan jawaban. Bukan dengan kata-kata, melainkan dengan perbuatan. Tidak pernah terlintas dalam benaknya, Arabella akan memberikan ciuman pertamanya untuk pengawalnya. Lelaki dewasa yang Arabella pikir tidak mampu membuat ia tertarik oleh sebuah pesona.
Baiklah, lupakan saja lelaki tua di dalam benak Arabella. Semua anggapan itu dipatahkan Aaron hanya dalam hitungan detik. Dan Arabella harus mengakui, jika kenikmatan itu tidak hanya bisa didapat dengan lelaki yang sebaya dengannya.
Argh! Seperti apa Arabella harus mengatakannya? Pagutan bibir Aaron begitu memabukkan. Lelaki itu memperlihatkan kelihaiannya dalam hal berciuman. Arabella hanya bisa terdiam, lebih memilih untuk menikmati ketimbang membalas ciuman Aaron. Ah, tubuh Arabella terasa lemas.
Ketika Aaron menekan tengkuk Arabella untuk memperdalam ciuman, Arabella semakin tidak berdaya. Permainan Aaron serupa arus listrik tegangan tinggi. Menyengat seluruh tubuh, menciptakan desiran yang mengalir deras ke dalam pembuluh darah, dan membuat jantung Arabella berdetak semakin cepat. Perasaan asing yang tidak akan pernah dilupakan Arabella seumur hidupnya.
Lalu, bagaimana dengan Aaron sendiri? Lelaki itu mengumpat dalam hati, menyesal karena telah mengambil keputusan gegabah. Mencium bocah yang tidak lain adalah nonanya? Membayangkannya saja tidak pernah!
Awalnya hanya kecupan ringan. Detik kelima sejak bibir mereka bersentuhan, Aaron ingin mengakhiri kecupannya. Namun, ketika berusaha menjauhkan wajah, ia justru melihat mata Arabella terpejam. Dan bibir tipis berwarna pink alami itu terlihat begitu mengundang. Di antara redupnya cahaya lampu, wajah berkulit putih dengan rona merah di pipi itu semakin memancing hasrat di dalam diri Aaron. Ah, persetan dengan status di antara mereka! Aaron ingin menjawab lebih mendalam atas pertanyaan pertama yang diajukan bocah polos itu!
Sialnya, tubuh gemetar Arabella malah semakin membuat Aaron merasa tertantang untuk menaklukan gadis ini. Damn it! Bahkan di saat seperti ini jantung Aaron tidak bisa diajak kompromi, berdetak cepat seolah ia lelaki yang baru pertama kali berciuman dengan seorang gadis.
Shit! Aaron mengumpat dalam hati. Hei, bocah polos! Bersyukurlah karena kita berciuman dalam situasi seperti ini sehingga aku tidak memiliki kesempatan untuk menyeretmu ke atas ranjang!
Sembari memagut bibir Arabella, Aaron mencoba membagi titik fokusnya untuk mengamati suasana sekitar. Sepertinya, musuh yang tadi mendekat, terkecoh dan tidak menemukan tempat persembunyian mereka. Di kejauhan terdengar suara riuh baku tembak. Nampaknya, orang-orang Osvaldo berhasil memberikan serangan balik. Bisa dipastikan, lawan kocar-kacir dan pihak Aaron menguasai medan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen [21+]
RomanceAaron Maxwell, harus mempertaruhkan nyawa demi melindungi Arabella. Sebagai seorang bodyguard terlatih, bukan hal yang sulit bagi Aaron untuk melindungi sang nona. Namun, semua berubah ketika Arabella mulai terang-terangan menunjukkan ketertarikanny...