MASA LALU RAMA

81 18 13
                                    

Yang baca ini ada anak kpopers?

Kalau ada, dari fandom apa?

Ada enggak yang dari fandom nasi goreng?

Bias nya siapa?

Makasih yang udah mau jawab, yang enggak jawab enggak gapapa, cuman biar nambah panjang aja nih cerita :v

Oke jangan lupa di vote dan komen yang banyak ya ...

~HAPPY READING♡~

Shinta memasuki rumah mewah yang sekarang menjadi tempat tinggalnya. Panggilan Rama menyambut nya ketika ia melewati ruang tengah.

"Udah pulang?" Tanyanya. Shinta hanya mengangguk.

"Sini dulu, gue mau bicara!" Lanjut Rama seraya menepuk sofa disampingnya.

Mau tak mau Shinta pun menghampiri Rama. "Kenapa bang?"

Sebenarnya Rama ingin bilang sesuatu kepada Shinta, namun ia terlihat ragu. "Bilang aja, gapapa bang."

Rama berdehem seraya membenarkan posisi duduknya. "Nganu ... soal tadi malem. Gue enggak ngapa-ngapain lo kan?"

"Enggak."

'Cuman ngecupang doang kok,' lanjut Shinta dalam hati.

"Beneran? Syukur deh kalau gitu. Please jangan bilang ke siapa-siapa soal tadi malem, khususnya Papa sama Bunda. Bisa-bisa nanti nama gue dicoret dari kk," ujar Rama yang hanya diangguki oleh Shinta.

"Janji?" Rama mengulurkan jari kelingkingnya kepada Shinta.

Namun belum sempat jari Shinta menyatu dengan jari Rama, sebuah teriakan mengejutkan mereka berdua.

"ALGHIFARI RAMA SAPUTRA!"

Seorang lelaki berusia diikuti oleh pengawalnya masuk ke dalam rumah Rama tanpa permisi.

"KELUAR KAMU!"

Sebuah bogeman mendarat di pipi Rama ketika ia sampai dihadapan lelaki tersebut. Membuat dirinya jatuh ke lantai. Tak begitu sakit seperti dulu, mungkin kekuatan sang kakek sudah melemah dimakan usia.

"DASAR CUCU TAK TAU DIRI! BISANYA HANYA BIKIN MALU!"

Shinta yang berada disamping Rama, terkejut atas bogeman tiba-tiba itu. Dia pun membantu Rama berdiri.

"KAMU TAU RAMA, GARA-GARA KELAKUAN SAMPAH MU ITU KAKEK KEHILANGAN KERJA SAMA DENGAN PRADANA!"

"Maaf, tapi Rama hanya mengikuti perintah kakek. Pukul dia jika dia melakukan kesalahan," kata Rama mengingat masa lalunya.

"KAMU PERLU DIHUKUM SEPERTINYA! PENJAGA PEGANG DIA!"

Shinta yang melihat Rama dipegangi oleh dua orang berbadan kekar. Membuat dirinya takut dan panik ingin membantu Rama. Namun kalah cepat dengan pengawal yang memeganginya.

"Lepas kan saya, tolong jangan sakitin Bang Rama," kata Shinta memohon.

Cengkeraman dirasakan oleh Shinta pada dagunya. "Siapa gadis ini, apakah kamu pembantu baru? Jalang Rama? Atau ah saya ingat sepertinya kamu anak yang dipungut oleh Adrian itu."

"Kakek, cepat hukum Rama!" Ujar Rama. Bukan tanpa alasan, ia tak mau Shinta disakiti oleh kakeknya itu. Namun sepertinya ucapan Rama tak didengarkan oleh sang kakek.

"Kakek, Rama mohon hukum Rama sekarang juga dan jangan pernah sentuh Shinta," ucap Rama pasrah.

"Baiklah, sepertinya cucu kakek ini merindukan tongkat tua. Penjaga, pegang gadis cantik ini!" perintahnya kepada penjaga lainnya.

RAMA-SHINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang