Rooftop

95 23 0
                                    


JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT?! Jangan malu-malu :v

Author butuh krisan dari kalian🤗

Follow: Siskasofia87

~HAPPY READING♡~

Bel istirahat telah terdengar, Shinta dan Naya kini sedang menuju ke kantin. Namun, ditengah perjalanan, Shinta izin ke toilet dan menyuruh Naya menunggunya di kantin.

Setelah menyelesaikan urusannya, Shinta keluar dari salah satu bilik toilet tersebut. Langkahnya terhenti lantaran terdapat dua orang perempuan yang berdiri di hadapannya seraya bersedekap.

Ketika Shinta ingin melewatinya, tangan nya dicekal. Membuat tubuh Shinta berhadapan dengan kedua perempuan tersebut.

"Gue peringatin sama lo buat jauhin Rama!" ucap perempuan yang berambut gelombang.

"Gue nggak deket sama Rama."

"Nggak deket tapi kok berangkat bareng?" Kini perempuan dengan rambut pendek ikut berbicara.

"Kebetulan tadi gue-" belum selesai Shinta berbicara, ucapannya telah di sela oleh perempuan berambut gelombang tersebut.

"Gue nggak butuh alasan lo, yang gue mau lo jauhin Rama atau lo bakal tersiksa. Dan perlu lo ketahui, Rama tuh udah punya pacar. Jadi jangan pernah lu suka atau deketin Rama, paham?!"

Shinta hanya dapat mengangguk, ia tak mau memperpanjang masalah. Lagi pula mana mungkin ia menyukai kakak angkatnya tersebut.

Sepeninggal nya kedua perempuan tersebut, Shinta keluar dari toilet dan segera menuju ke kantin. Sesampainya di kantin, ia segera bergabung di meja Sahabat nya.

Disana telah terdapat Meliana yang sedang menyuapi Daniel, Riana yang menikmati bakso nya, Naya yang bercerita dengan Aldo namun dicuekin oleh cowok tersebut, dan terakhir Rama yang sedang menatap ke depan dengan tangan menumpuk dagunya.

"Hay, maaf lama." sapa Shinta membuat yang berada disana memandangnya, kecuali si Rama. Cowok itu entah terlalu fokus atau malah tidak mendengarkan sapaannya.

"Gapapa, gih makan. Tuh udah gue pesenin." Naya menyodorkan semangkok bakso ke Shinta.

"Makasih." Shinta masih berdiri, ia bingung harus duduk dimana. Tempat duduk yang sedikit kosong hanya disamping Rama. Itu pun tak akan cukup untuk Shinta, kecuali cowok itu bergeser sedikit.

Daniel yang melihat itu hanya berdecak memaki bosnya yang tidak peka. "Bos geseran dikit, Shinta mau duduk tuh!"

Rama yang awalnya melamun, ia menatap Daniel lalu mengalihkan pandangannya ke Shinta yang masih berdiri di sampingnya. Lantas ia menggeser tubuhnya sedikit dan mempersilahkan Shinta untuk duduk.

"Makanya bos, jangan liatin doi terus," sindir Daniel.

"Bacot!" Lagi dan lagi Rama hanya menatap ke depan. Lebih tepatnya ke arah gadis berjilbab yang tengah memakan pesanannya dengan seorang pria.

Sedikit informasi bahwa Rama menyukai gadis tersebut. Gadis dengan perkataan dan perilakunya yang lembut membuat Rama jatuh cinta kepadanya. Dista Aprilia nama gadis itu.

Berbagai cara Rama lakukan untuk berdekatan dengan Dista. Namun semua itu sia-sia karena belum sempat Rama menembak, Dista justru telah menjadi pacar salah satu siswa di sekolahnya.

Entah apa yang dimiliki lelaki tersebut sampai Dista memilihnya. Bahkan Jika lelaki tersebut disandingkan oleh Rama, maka mereka diibaratkan Langit dengan bumi. Rama jauh lebih unggul.

RAMA-SHINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang