Buang hajat

151 24 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT?!

Author butuh krisan dari kalian🤗

Follow: Siskasofia87

~HAPPY READING♡~

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Sekolah mulai sepi, hanya ada beberapa orang yang masih di sekolah. Rama yang sejak tadi membolos, segera kembali ke kelas untuk mengambil tasnya.

Sesampainya di kelas ia melihat satu perempuan dengan kuncir kudanya, yang sedang memakan coklat. Perempuan itu adalah Shinta, ia dari tadi telah menunggu Rama kembali.

"Kok lo belum pulang?" Tanya Rama membuat Shinta menolehkan kepalanya.

"Gimana gue mau pulang, kalau gue aja nggak tau alamat rumah lo!" Murka Shinta.

Rama hanya ber oh ria sambil menuju ke bangkunya. Shinta hanya memutarkan matanya malas, ia meninggalkan Rama dan menunggunya di luar kelas. Tak lama Rama pun akhirnya keluar, namun tiba-tiba saja ia memberi Shinta sebuah kertas dan uang.

"Nihh alamat rumah gue, sekarang lo bisa pulang!" kata Rama.

"Kenapa kita nggak pulang bareng aja?" Shinta mendongak menatap Rama.

"Nanti lo keenakan dibonceng sama cogan," jawab Rama dibalas decakan Shinta. Rama mengambil tangan Shinta dan memaksanya untuk menerima kertas dan uang tersebut. "Lo bisa naik angkutan umum. Gue duluan, bye-bye adik angkat!"

Rama meninggalkan Shinta yang masih mengomel. Dengan santainya Rama malah melambai-lambaikan tangannya. Terdengar juga teriakan cacian dan hinaan yang diberikan Shinta untuk Rama. Rama yang mendengar itu hanya tertawa geli.

Beruntung tidak ada orang disekitar kelas. Jika ada mungkin Shinta akan menjadi bullyan siswa siswi SMA Putra Bangsa, karena telah berani mencaci anak pemilik sekolah dan juga ketua Black Swan.

Kini Shinta telah berada di dalam bus dengan membawa helmnya, setelah sepuluh menit ia menunggu. Banyaknya penumpang membuat ia tak kebagian  tempat duduk, dan berakhirlah ia berdiri. Berdesak-desakan membuat badan Shinta gerah dan tak bisa bergerak.

Kernet mulai menariki uang penumpangnya, hingga tiba giliran Shinta. Perempuan itu mulai mencari uang dan kertas yang diberikan Rama tadi di tasnya.

Namun, ia hanya menemukan kertasnya. Dompet yang berisi uangnya hilang entah ke mana. Shinta pun mulai panik, bagaimana ia bisa membayarnya.

Shinta hanya dapat mengigit bibir bawahnya. "P-pak, uang sa-saya hilang!"

"Kamu mau boongin saya?" Tanya kernetnya, Shinta menggelengkan kepalanya cepat.

Kernet tersebut memukul besi yang berada  diatas bis tersebut menggunakan uang koin, Tak lama bus berhenti. Ia menarik tangan Shinta, dan membawanya keluar dari bis.

"Kalau nggak punya uang, nggak usah naik!" Ucap kernet sambil kembali menaiki bis. Bis pergi, meninggal Shinta dipinggir jalan. Shinta yang tak tau harus kemana, justru duduk di trotoar dengan menenggelamkan kepalanya.

Sebuah motor sport berwarna hitam, berhenti didepan Shinta. Shinta mendongakkan kepalanya, terlihat seorang laki-laki bule turun dari motornya.

"Lo ngapain disini?" Tanyanya kepada Shinta.

Dengan mata berkaca-kaca Shinta menjawab, "Duit gue ilang! Terus gue diturunin disini."

Lelaki tersebut hanya mengerutkan kedua alisnya. "Lah kok bisa, emang rumah lo di mana?"

RAMA-SHINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang