UDARA dingin sama sekali tidak menganggu Taeyong karena saat ini ia mendapatkan kehangatan dari suhu tubuh Jaehyun, sudah Taeyong katakan bahwa ia tidak ingin melepaskan pelukan. Rasa bersalah masih memenuhi relung hati, sekeras apapun Taeyong berusaha untuk mencari cara demi melepaskan diri dari Mingyu, itu sia-sia, karena ia tidak berhasil menemukan solusi.
"Jangan berpikir terlalu keras." gumam Jaehyun pelan, ia mengusap lembut rambut hitam Taeyong, "kita akan baik-baik saja Taeyong."
Mereka berdua berbaring di atas kasur, tangan Jaehyun mendekap erat tubuh Taeyong, menjadikan bisepnya sebagai bantalan bagi si lelaki cantik. Hidung Jaehyun bisa menghirup aroma feromon Taeyong, itu membuat perasaan nya jauh lebih baik. Walaupun ada aroma Mingyu yang melekat di tubuh Taeyong, itu bukan masalah bagi Jaehyun.
Taeyong menggenggam erat satu tangan Jaehyun. "Bagaimana bila kita berdua melarikan diri, Jaehyun? Menjauh dari semuanya, aku ingin terus bersamamu."
Sungguh, Jaehyun juga sempat memiliki pikiran seperti itu, ia bisa melarikan diri bersama Taeyong ke tempat terpencil agar tidak ada yang menganggu mereka berdua. Namun saat ini ia tidak bisa melakukannya, Jaehyun belum mendapatkan restu dari kedua orang tua Taeyong, ia tidak mau membuat hubungannya bersama Donghae dan Yoona semakin buruk.
"Aku tidak bisa melakukannya Taeyong, aku tidak ingin membuat kedua orang tuamu semakin kecewa." Jaehyun menggesekkan hidung di dahi Taeyong, kelopak matanya terpejam, "kita bisa mencari cara lain."
Taeyong mengigit bibir bawah, bukannya ia ingin meragukan Jaehyun, tapi memang tidak ada cara lain! Taeyong dan Mingyu terikat oleh takdir, bagaimana Jaehyun akan mengatasi hal tersebut? Ini sangat sulit, hati serta pikiran Taeyong begitu lelah, ia tidak ingin memikirkan apapun lagi.
"Jika.." Taeyong berbisik, ia meremat kuat jemari Jaehyun, "kemungkinan terburuknya adalah aku tidak bisa bersamamu, apa yang akan kau lakukan?"
Selama beberapa saat Jaehyun terdiam. Ia tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan yang Taeyong lontarkan, jika memang mereka tidak bisa bersama, apa yang harus Jaehyun lakukan? Perlukah ia terus memaksakan diri dan melawan takdir?
Taeyong memundurkan kepala agar bisa menatap wajah Jaehyun, ia mengusap pipi lelaki bermarga Jung itu. "Sejujurnya, tidak ada yang bisa kita lakukan. Sekeras apapun usahamu untuk membuatku menjadi milikmu, itu tidak akan pernah terjadi bila takdir tetap memihak Mingyu. Ini tidak semudah yang kita bayangkanㅡ"
"Tetap, aku masih ingin memperjuangkanmu, Taeyong." potong Jaehyun tanpa ragu, ia menatap ke dalam mata Taeyong, memohon agar lelaki cantik itu mempercayainya.
Taeyong mengulum bibir dan tersenyum kecil, terlihat begitu sedih. "Sampai kapan kau mau memperjuangkanku, Jaehyun? Ini bukan sesuatu yang bisa kau atasi dengan mudah. Aku mencintaimu, aku mempercayaimu, tapi aku juga tahu bahwa hubungan kita berada di titik yang paling sulit."
Tenggorokan Jaehyun terasa begitu kering, ia tidak bisa mengatakan apapun, apa yang Taeyong katakan terasa sangat benar. Jika ia hanya memiliki sifat keras kepala, itu tidak akan pernah cukup untuk memperjuangkan Taeyong. Sebesar apapun rasa cintanya, hal tersebut tidak bisa melawan takdir yang sudah mengikat Mingyu dan Taeyong.
"Tetap.." Jaehyun menempelkan dahinya di dahi Taeyong, "aku masih ingin menjadikanmu sebagai milikku, rasa cintaku terlalu besar dan itu menyakitiku. Katakan padaku, apa kau menyesal karena sudah mendekatiku di awal jika kau tahu akhirnya seperti ini?"
Taeyong menggeleng. "Aku tidak pernah menyesal, bahkan ketika aku memberikan tubuhku padamu, aku tidak menyesal. But things didn't work out between us."
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of Omega《Jaeyong》✔
Fanfiction[Fantasy] [Omegaverse] [M] [Romance] Lee Taeyong; seorang Queen Omega yang di puja oleh seluruh Alpha, semua Alpha tentunya menginginkan Taeyong sebagai pasangan hidup mereka. Namun nyatanya Lee Taeyong sudah menentukan siapa yang akan menjadi takd...