KELOPAK mata Jaehyun perlahan terbuka, hidungnya menghirup aroma manis yang begitu memabukkan; feromon milik Taeyong yang tersebar di seluruh udara di sekitar. Perlahan Jaehyun berusaha untuk bangun, ia mendesis tatkala merasakan pening di kepala. Jujur saja, saat ini kondisi fisiknya baik-baik saja, seolah perseteruan dengan Mingyu tidak pernah terjadi.
Rahang yang bergeser, kaki serta tangan yang patah dan tulang rusuk yang remuk. Jaehyun tidak lagi merasakan sakit yang mendera di tubuh, Taeyong benar-benar menyembuhkannya dengan sangat baik sehingga tidak ada rasa sakit yang tertinggal.
"Taeyong?" panggil Jaehyun dengan suara lembutnya, ia baru menyadari bahwa kini ia tidak lagi berada di kabin.
Tunggu, Jaehyun berada di kamarnya sendiri! Di kediaman Jung. Bagaimana Taeyong bisa membawanya ke sini? Berapa lama ia tidak sadarkan diri?
Menghirup napas panjang, Jaehyun akhirnya berjalan keluar dari kamar untuk mencari Taeyong di rumahnya sendiri. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat ketika mengingat bahwa Taeyong sudah mendeklarasikan hubungan mereka, mengalahkan Mingyu yang notabene nya adalah seorang Elder. Demi Tuhan Jaehyun tidak pernah menyangka bahwa Omeganya itu ternyata sangat kuat dan memiliki kuasa lebih.
Terdengar suara obrolan dari ruang tengah di lantai bawah, jadi kini Jaehyun berjalan menuruni tangga. Ia bisa mendengar Ibunya; Jung Jaejoong tertawa serta suara lembut Taeyong yang berhasil membuat Jaehyun tersenyum kecil.
Apakah benar saat ini mereka bisa terus bersama tanpa gangguan dari siapapun? Tidak ada takdir yang menghalangi karena Taeyong sudah mengatasi hal tersebut. Jadi, bukankah artinya Jaehyun tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi? Ia dan Taeyong terikat secara tidak langsung, meskipun tidak begitu sakral karena ini adalah takdir yang di buat oleh Taeyong. Namun itu sama sekali bukan masalah, yang terpenting, mereka berdua tidak akan terpisahkan lagi.
"Hey," ketika Jaehyun sudah sampai di lantai bawah, Taeyong menyapa dengan senyum lebar di wajah, lelaki cantik itu sudah menghirup aroma feromon Jaehyun yang mendekat sejak beberapa detik lalu. "Bagaimana kondisimu?"
Jaejoong yang melihat hal tersebut berdehem pelan sebelum akhirnya berdiri. "Sepertinya Mommy harus pergi agar kalian bisa berbincang tanpa gangguan."
Jaehyun tertawa kecil mendengar hal tersebut. "Thanks Mom." Ibunya memang sangat pengertian!
Setelah itu Jaejoong pergi meninggalkan ruang tamu, ia sempat memberikan tepukan pelan di bahu Jaehyun; bersyukur bahwa anak lelakinya baik-baik saja meskipun sempat kritis karena bertarung dengan Elder. Hanya tinggal Jaehyun dan Taeyong di sana, tanpa ragu Jaehyun mendudukkan diri di samping Taeyong, memberikan tatapan dalam pada si lelaki cantik.
Kali ini Taeyong kembali seperti biasanya. Rambut legam yang indah, mata bulat hitam yang cantik dan tanpa tatoo ukiran di leher serta bahunya. Bahkan aura yang di keluarkan oleh lelaki bermarga Lee itu sangat lembut, membuat Jaehyun ingin segera menarik Taeyong ke dalam dekapan dan memberikan ciuman di seluruh wajah si cantik.
"Aku baik-baik saja." Jaehyun menjawab pertanyaan Taeyong tadi, ia menggerakkan tangan untuk menyentuh pipi Taeyong secara perlahan, "apa kau sudah tidak merasakan sakit? Terakhir kali aku melihatmu, telinga serta hidungmu mengeluarkan banyak darah. Apa itu sakit?"
Taeyong tersenyum lebar, ia menarik tubuh Jaehyun dan mendekapnya erat, menenggelamkan wajah di ceruk leher si lelaki tampan. "Itu terasa sangat menyakitkan," apalagi ketika ia mengalami mimpi yang membuatnya tidak bisa bernapas; tercekik hingga tidak ada oksigen di dalam paru-paru. "Tapi kurasa, akan lebih menyakitkan bila aku kehilanganmu. Maaf karena aku telat, membiarkanmu hampir mati di tangan Mingyu, aku tidak bisa membayangkan bila aku tidak berhasil bangun kala itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of Omega《Jaeyong》✔
Fanfiction[Fantasy] [Omegaverse] [M] [Romance] Lee Taeyong; seorang Queen Omega yang di puja oleh seluruh Alpha, semua Alpha tentunya menginginkan Taeyong sebagai pasangan hidup mereka. Namun nyatanya Lee Taeyong sudah menentukan siapa yang akan menjadi takd...