Miya : "Liv! Liv! Woiii!!"
Olive : "Eh, ah, kenapa?"
Miya meneleng kan kepalanya. Menatap ku dengan tatapan bingung.
Miya : "Lu sakit?"
Olive : "Nggak!"
Miya : "Melamun? Lagi lamunin apa sih? Ada masalah?"
Olive : "Ya, apa gue salah kalau punya pacar?"
Miya : "Salah? Nggak! Emang ada apa sih? Jangan-jangan, kak Giselle udah tahu perasaan Lo ke Leon?"
See? Miya emang peka banget jadi cewek. Sebagai sahabat dia benar-benar tahu problematika yang saat ini sedang menimpa gue.
Olive : "Hem. Ya gitulah."
Miya : "Oh pantas dari tadi gue lihatin Lo kayak ada banyak masalah. Tumben kan pagi-pagi diam bae. Biasanya udah kayak cacing kepanasan."
Olive : "Gue bingung. GG gak suka gue pacaran."
Miya : "Yah, terus masalahnya dimana? Emang Lo udah punya pacar?"
Olive : "Yah, belum sih. Tapi kan Lo tahu gue suka Leon. Begitupun Leon seperti kata kalian kemarin. Bentar kok kayak gak ada kepastian sih?"
Miya : "Maksud Lo? Ihh.. kok gue gak ngerti sih? Jelasin dong!"
Leon : "Lo butuh kepastian?"
Bujuk buset.. nih bocah datang nya darimana? Perasaan ini gue lagi di kelas. Kok bisa ada dia sih?
Leon : "Kok diam? Lo butuh kepastian dari siapa? Gue? Emang yang waktu itu, ucapan gue kurang meyakinkan?" Tanya Leon sembari menarik salah satu kursi dan duduk di depan gue dan berdampingan dengan Miya di samping kanan.
Olive : "Apaan sih Lo? Gaje. Ngapain kesini?"
Leon : "Nih!"
Olive : "Ini apa?"
Leon : "Undangan makan malam dari bokap gue."
Olive : "Buat siapa?"
Leon : "Buat Dido."
Olive : "Ooh. Nanti gue kasih."
Miya : "Astaga. Olive.. Lo kok jadi cewek gak peka banget sih. Iihh gemes deh gue sama Lo."
Gue mengernyit, bingung. Emang gue salah apa? Apanya yang gak peka? Hadeh, puyeng aing.
Leon : "Udah itu aja. Jangan lupa datang!"
Kok pergi? Yah, elah kan dia datang cuman mau ngasih undangan buat Dido. Ngarepin apa sih gue? Yah, gue kira dia bakal jawab keraguan gue selama ini. Leon benar-benar seakan sedang mempermainkan hati gue. GG benar, Leon cuman meranin karakter playboy nya. Hah, dah lah. Lagian gue juga gak mau mempermasalahkan hubungan tanpa kepastian. Bosan!
Leon : "Oh iya, nanti malam jam 7 gue jemput."
Olive : "Kok gue?" Tanya gue ke Miya.
Sedangkan Leon, ia udah hilang tertelan pintu keluar.
Miya memijit pelan pangkal hidungnya.
Olive : "Oi! Jawab kek!"
Miya : "Sejak kapan sih Lo jadi oon gini? Hah? Benaran bego apa pura-pura bego? Sumpah pingin gue tonjok tu jidat Lo."
Gue melihat Undangan tadi yang di kasih oleh Leon. Membukanya. Dan..
Nama gue?
Olive?
Gue? Ini buat gue? Jadi gue yang diundang sama om Rendra?Kok bisa? Yah, gue tau sih om Rendra kayak care gitu sama gue. Tapi masa iya sampai harus diundang makan malam segala? Apalagi ini secara resmi pakai kartu segala lagi. Gila parah!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE SISTER
General Fiction_NewCover_ Gimana kehidupan lo kalau serumah bareng kakak yang sikapnya kelewat possessive and protecktif?? Cetita ini di publish pada 2 platform. Pertama di Mangatoon dengan judul "My Sister is My Bodyguard" dan kedua di Wattpad. So, buat kalian y...