Perselisihan

248 7 0
                                    

Olive : "Aku pulang."

Giselle : "Olive? Olive sayang. Kamu darimana aja? Kamu nggak kenapa-napa kan? Ada jatuh? Celaka? Dirampok? Kasih tahu kakak dong Liv! Jangan diam aja!"

Olive : "Nggak kok. Aku nggak kenapa-napa. Aku baik-baik aja. Aku ke kamar dulu yah G. Mau istirahat. Besok kuliah. Takut bangun terlambat."

Giselle : "Liv, ada apa? Kok kamu kayak menghindar dari kakak. Kakak ada salah sama kamu? Hem? Kalau emang kakak ada salah sama kamu, kakak minta maaf."

Nggak semudah itu G. Aku butuh waktu.

Olive : "Badan aku pegal banget. Aku ke kamar dulu."

GG terdiam. Mungkin dia merasakan perubahan sikap gue ke dia. Gue tahu ini berat dan menyakitkan banget buat dia. Gue menghindar secara sengaja.
Tapi gue butuh waktu buat nenangin diri dan menjauhkan segala pikiran absurd gue tentang mereka.

Giselle : "Tapi kamu belum makan Liv. Nanti maag kamu kambuh."

Olive : "GG nggak perlu khawatirkan aku. Aku udah gede. Aku bisa urus diri aku sendiri. Gak perlu GG turun tangan."

Gue berlalu pergi. Naik tangga menuju ke kamar. Nggak menghiraukan tatapan sedih dari mata GG. Jujur sakit banget gue lihat dia sedih dan menangis karena sikap gue. Tapi saat ini, gue pingin marah dan memenuhi rasa egoisme gue.

Jangan salahkan gue!

Alasan gue marah adalah GG sendiri udah melanggar aturan nya sendiri. Meskipun aturan itu buat gue tapi bukankah yang membuat peraturan juga harus mematuhi aturannya sendiri?

Ah sudahlah! Kepala gue pusing dan butuh istirahat. Butuh penenang batin dan jiwa.

Selesai mandi gue tidur. Gak ada lagi yang perlu di bahas dalam benak dan pikiran gue.

Drtt..

Siapa lagi yang nelpon malam-malam gini?

Miya?
Dido?

Ah gue tahu pasti karena gue pulang telat.

Olive : "Halo?"

Miya/Dido : "Liv? Lo kemana aja sih? Lo udah mulai belajar keluyuran malam? Lo tahu gak kita khawatir banget sama Lo!"

Olive : "Huftt.. Apaan sih? Lebay banget. Gue keluar nyari udara segar sekalian makan angin. Kalian tahu dari GG kan?"

Gue bisa dengar Miya menghembus napas panjang dari balik telpon.

Miya : "Liv, kita udah salah paham. Tadi gue sempat ketemu dan disapa sama kak Giselle dan Leon. Ternyata mereka ke gramed karena kak Giselle diminta tolong sama Leon buat nyari buku referensi pekerjaan. Karena Leon kan baru di kantor. Apalagi dia itu udah jadi bos. Lo sih, udah gue bilangin ketemu mereka dulu. Tapi Lo malah pergi sambil marah-marah. Sekarang gue mau tanya sama Lo. Lo cemburu? Lo suka sama Leon? Lo gak pernah bersikap kayak tadi. Lo marah. Jawab jujur Liv!"

Gue terdiam. Sejenak. Kemudian mengembuskan napas panjang.

Dido : "Liv, kalau Lo suka sama Leon ceritakan ke kita. Apa kita bukan sahabat Lo lagi?"

Olive : "Gue... Jujur gue suka dia. Entahlah sejak kapan? Tapi gue udah pastiin gue suka dia."

Miya : "Gue tahu dari kapan."

Dido/Olive : "Kapan?"

Miya : "Dari Lo ditembak sama dia. Dan gue rasa, bukan cuman sepihak."

Dido : "Hem. Lo benar Ya. Gue pun berpikir demikian. Leon juga suka sama Lo."

Olive : "Apaan sih? Gue yakin Leon bukan suka sama gue. Tapi sama GG. Emang kalian nggak lihat tatapan matanya ke GG? Nanya-nanya tentang GG. Gue mah cuman jadi korban PHP nya dia doang. Dan sialnya gue malah benaran jatuh ke permainan sih cowok reseh itu."

MY POSSESSIVE SISTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang