Mistakes

1.2K 68 2
                                    

VoMent nya dong Readers!!

Kritik dan Saran kalian sangat bermanfaat buat EL.
Tapi yang santun dan sopan ya!


Happy Reading*

Olive : "GG! Mereka itu cuman teman sefakultas. Kita juga baru kenal. Tadi, mereka yang nyapa aku duluan. Jadi aku juga balas nyapa. Aku kan baru jadi, nggak salah dong aku punya teman. Mereka baik kok! Mereka juga anak yang sopan. Please G ijinin aku temanan sama mereka!"

GG : "Kita bahas ini saat di rumah nanti. Kita ke mall dulu. Setelah itu ke supermarket."

Olive : "Iya."

Dan beginilah problem yang sering gue hadapin dalam pertemanan gue selama ini kalau bareng GG.
GG tetap nggak mau dengar penjelasan gue. Dan ini semua karena sikap lancang Dido tadi. Tapi, ini karena sikapnya Dido emang gitu. Dia orangnya baik dan fun bukan kurang ajar.

Sesampai di rumah..

GG : "Olive! Kamu lihat sendiri kan? Mereka itu kelakuannya nggak jelas. Mereka suka seenaknya. Kamu itu terlalu polos, jadi nggak ngerti permainan mereka. Mereka tinggal jauh dari orang tua biar nggak diawasin orang tua. Mereka mau hidup bebas di luar tanpa pengaruh dari orang tua mereka. Padahal mereka punya rumah. Apakah itu wajar? Sekarang gini, kakak cuman mau kamu jauhin mereka! Mereka emang kaya tapi liar dan berandalan."

Olive : ""STOP G! Mereka nggak seburuk itu. Mereka menjauh dari orang tua itu karena percuma mereka tinggal di rumah tapi mereka nggak ngerasain arti dari kehangatan rumah yaitu keluarga. GG dengar sendiri kan? Orang tua mereka cuman sibuk sama pekerjaan mereka tanpa memperdulikan anak mereka. Untuk apa mereka tinggal di rumah kalau orang tua mereka aja nggak pernah di rumah? Mereka kesepian kak. Mereka juga sama seperti aku, butuh teman. Dan mereka bukan anak liar dan berandalan."

Gg : "Tau darimana kamu kalau mereka nggak liar dan berandalan? Kamu itu baru kenal mereka 1 jam yang lalu. Kamu nggak ngerti tentang latar belakang keluarga mereka."

Olive : "GG cukup! Bukan cuman aku yang nggak kenal sama mereka. Tapi GG juga nggak kenal sama mereka. Kasih aku waktu 1 minggu untuk mengenal mereka lebih dekat. Kalau emang mereka bukan orang baik-baik, aku janji sama GG aku bakalan putusin hubungan pertemanan kita. Tapi, kalau mereka jauh dari pendapat GG, maka aku tegasin sekali lagi jangan paksa aku untuk menjauh dari mereka! Aku mau ke kamar."

Sial lagi-lagi begini. Selalu saja begini. Nggak pernah kasih gue ruang, waktu ataupun kesempatan. Gue muak dengan semua ini!
Gue nangis, gue pingin banget ngelepas semua kesesakkan ini. Apa salahnya sih gue punya teman? Kalau dipikir-pikir GG kakak kandung gue apa bukan sih? Ngekang gue sampai sesesak ini.

Olive : "Udah ah! Kok gue jadi manja gini ya? Pake nangis segala lagi. Dasar cengeng! Mandi ah. Setelah itu siap-siap buat masuk kuliah besok."

GG masih di ruang kerjanya. Seperti biasa nggak ada yang boleh ngegangguin dia kalau lagi fokus sama pekerjaannya. Mungkin sebentar lagi juga datang ke gue buat nanyaain keadaan gue.

Olive : "Segar banget kalau udah kena air. GG belum keluar juga ya dari ruang kerja? Tumben lama! Biasanya cuman sejam. Ahh bodo ah! Paling lagi nenangin diri juga tuh. Siapa suruh punya tabiat posesif, hipertensi kan jadinya. Hahaha! Lapar banget. Saking buang suara tadi perut gue jadi keroncongan gini. What? Belum masak juga? Apa-apaan sih GG marah nya sampai gini? Nggak masakin buat gue lagi. Bahaya dong kalau kayak gini. Yang ada gue bisa mati kelaparan. TIDAKKKK!"
Teriak hati gue

(Tok..Tok..Tok..)

Olive : "G? GG? Belum kelar ya pekerjaannya? Kok lama banget sih? Lapar ni. Masakkin dong!"

Beginilah gue sama GG. Pertengkaran kita nggak bertahan lama cukup 30 menit itu waktu normal buat kita baikkan.

Olive : "GG? Udahlah nggak usah marah sampai seserius ini. Tega banget sih, sampai nggak ngasih aku makan. Aku kan nggak bisa masak G. Please dong G! Ada yang salah! Apa jangan-jangan? Nggak!"

Firasat gue benaran nggak enak. Pikiran gue kacau. Gue berusaha ngedobrak pintu ruang kerjanya GG.

Olive : "GG? GG sadar G! Bangun G! Please jangan kayak gini dong G!

Gue segera berlari ke kamar buat nelfon ke RS.

Olive : "Hallo? Hallo? Tolong bawa ambulance ke alamat jl. Lili no.08. Kakak saya pingsan kena serangan panik. Tolong secepatnya!"

Liu Liu Liu..

Olive : "G? Sadar G! GG jangan bikin gue takut!"

Setelah sejam..

Olive : "Tuhan tolong selamatkan GG!
Dokter, gimana keadaan kakak saya?"

Dokter : "Beliau baik-baik saja. Beliau hanya kelelahan karena terlalu stres.
Saya harap beliau sebaiknya nyempatin waktu untuk beristirahat. Saya akan kasih vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh nya. Besok beliau sudah boleh pulang."

Olive : "Iya. Terimakasih dokter! Saya boleh jenguk kakak saya sekarang?"

Dokter : "Ohh iya silakan! Kalau begitu saya permisi dulu."

GG memang sering pingsan kalau tekanan emosi nya naik karena lelah atau marah. Sakitnya semenjak GG masuk kerja, karena tuntutan pekerjaannya, GG jadi jarang beristirahat dan penuh dengan tekanan. Kayaknya GG banyak pikiran belakangan ini. Dan ini semua pasti bukan cuman masalah pekerjaan tapi juga karena gue. Huh! Gue emang nggak bisa ngontrol emosi kalau udah marah. Tanpa mikirin kondisi GG. Serangan paniknya jadi kumat.

Olive : "Sekarang gue harus gimana? Gue nggak bisa kasih tau papa dan mama. Gue takut mereka cemas. Ini salah gue! Ini semua salah gue!"

Gue terus menangis. Gue bingung harus gimana. Gue panik! Cemas! Gimana reaksi orang tua gue kalau dengar kabar ini. Gue nggak punya keberanian buat ngasih tau mereka.



🏥

MY POSSESSIVE SISTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang