Ella duduk melamun seorang diri di tengah pesta ulang tahun ke-dua puluh Samuel. Gaun pink cantiknya terus ia kibaskan pelan ke sekitar kursi yang ia duduki. Bosan. Samuel terlalu sibuk untuk mengurusnya yang tidak tahu harus berbuat apa.
"Hai!" Sesosok pria jangkung berdiri di depannya. Wow, matanya biru! Tak dimungkiri, penampilannya pun terlihat berbudaya western.
"Lo Ella anak kelas dua belas SMA Budi Utomo kan?" Tanya pria tampan itu. Ella mengerutkan keningnya bingung. Pria itu tersenyum manis, membuatnya terdiam mematung sembari mengingat, apakah ia pernah bertemu dengan pria ini?
"Eh, iya, siapa ya?" Ucapnya setelah sadar bahwa orang yang berada di depannya melambaikan tangan dan terus memanggil, menyerukan namanya. Pria itu terkekeh, ia lalu mengulurkan tangan, masih lengkap dengan senyum manisnya tadi.
"Hai, gue Juna, adek kelas lo," kata Juna.
"Oh, adek kelas gue...." Ella tersenyum menerima uluran tangan Juna.
"Kok lo bisa ada disini?" Ucap keduanya bersamaan. Dengan nada bicara dan kecepatan yang sama pula. Keduanya lalu terdiam sejenak, dilanjut dengan tertawa renyah bersama. Hey, chemistry apa ini?
"Gue pacarnya Samuel." Jawab Ella. Juna mengerutkan alisnya heran.
"Bukannya lo pacarnya Nico?" Tanyanya kemudian. Ella mendadak melotot.
"Astaga! Tau ga sih lo? lo itu orang ke seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan yang ngira kita berdua pacaran!" Bantah Ella lebay.
Juna tertawa, "lebay lo! Ya... Gue tau sih, kalo lo berdua cuma sahabatan, tapi gue rada ga percaya gitu, secara kan, lo berdua couple goals sekolahan," katanya.
Ah, kalau untuk bagian disebut couple goals sekolahan, mungkin Juna mendapat urutan orang ke seratus ribu yang menyebutkannya. Ella putar bola matanya malas.
"Engga! Gue udah dua tahun pacaran sama Sam. Nico itu cuma sahabat gue dari kecil."
"Dua tahun?" Tanya Juna yang tampak kebingungan. Entah kenapa Juna bingung. Tak ada yang salah dalam dua tahun hubungan Ella. Ella mengangguk turut bingung karena tingkah Juna.
"Ooh, iyadeh." Tanggap Juna berusaha santai terhadap anggukan ragu Ella.
"Kalau lo sendiri Jun? Kok bisa ada disini?" Ella balas bertanya,
Juna tersenyum, "waktu Sam masih SMA, dia setongkrongan sama gue, anak tongkrongan lama Sam sebelum pindah kesini diundang semua." Ucapnya panjang.
"Loh, berarti Nico juga diundang dong?" Tanya Ella begitu mendapat penjelasan. Ia tau kalau Sam satu tongkrongan dengan Nico. dulu, sebelum Sam kuliah di Bogor.
Juna mangangguk, "Mana dia?" Tanya Juna.
"Dia kan lagi olimpiade!" Kata Ella mengingatkan Juna. Harusnya Juna tahu, karena baru kemaren sekolah mengumumkan perwakilan-perwakilannya dalam olimpiade sains tingkat nasional. Nico salah satunya.
Nico berulang kali meminta maaf tidak dapat menemani Ella di acara ulang tahun Sam. Yah, meskipun sama sekali bukan masalah bagi Ella.
"Oalah, iyadeh! Hm.... kalau gitu gue permisi dulu ya," pamitnya pada Ella. Ella tersenyum, lalu mengangguk mengiyakan. Juna melambai, membuat Ella turut memandang sosoknya yang perlahan hilang dari pelupuk mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semestrial
Teen FictionElla: kata Juna, jangan datang lagi, kalo lo mau ngulangin kesalahan yang sama lagi! Juna: kata Tiara, wanita itu bukan barang, yang kalo ternyata ga cocok di diri lo bisa lo tinggal dan ganti gitu aja! Tiara: kata sam, walaupun dia ngehianatin elo...