17. Lagi?

132 93 209
                                    

+62874****
Woi!
kenapa sih gamau dengerin gue dulu?
Gue tau baru seminggu kita dieman, masih ada 3 Minggu lagi,Tapi plis, Sam sakit. Dia dirawat di rumah sakit di deket taman tempat kemaren kita ketemu mereka. Kalau lo ga sibuk, sini, sepupu gue butuh lo!

Ella tertegun membaca pesan dari orang yang sudah ia tahu pasti siapa pengirimnya.

Ella terkesan dengan perjuangan Nico untuk menghubunginya. Nomor Nico dan Sam yang tadinya ia blokir langsung ia buka.

Ia menatap Juna. Juna masih bersamanya saat ini.

Ella sangat, sangat khawatir mendengar berita Samuel-nya sakit. Ia pun memutuskan untuk meminta tolong Juna mengantarnya besok.

Juna menyeringai. Sam harus melihat kedekatan mereka. Pikirnya dalam diam. Tanpa ragu, ia mengangguk setuju.

Ting!

Satu lagi notifikasi pesan masuk ke ponselnya. Tanpa menunggu lama, Ella buka pesan itu.

+62874****
Oh iya, satu lagi,
Dia ga selingkuh. Kita salah paham kemaren.

Deg!

Gimana bisa salah paham? Anjir, gue udah ngata-ngatain Tiara lagi! Gimana ini? Jahat banget gue! Batin Ella.

Ia terus melamun sampai tak sadar ponsel yang ia pegang jatuh ke lantai. Juna dengan sigap mengambilnya.

Pria itu menatap Ella dekat. Ia usap kasar wajah Ella menggunakan telapak tangannya. Wajahnya begitu dekat dengan wajah Ella.

"Jangan melamun," bisiknya pelan di telinga kanan Ella.

Ella menggeleng kecil begitu tersadar. Melihat Juna begitu dekat dengannya membuat jantung Ella berdetak kencang. Satu kata untuk mendeskripsikan Juna, 'menawan'. Deru nafas Juna kala membisik di telinganya begitu kasar meniup rambut Ella. Pipinya bersemu merah.

Juna terkekeh.

★★★

Keesokan harinya, Juna dengan semangat mengantar Ella. Ia ingin menunjukkan kemesraannya bersama Ella dihadapan Sam.

Ella tengah menghubungi Nico. Meminta di jemput di taman terakhir mereka bertemu Sam.

Ella dan Juna menunggu Nico sambil mengambil beberapa foto untuk dijadikan postingan di Instagram masing-masing.

"Mbak, Mbak, boleh tolong fotoin kita berdua ga?" Tanya Ella sambil menyodorkan ponselnya. Orang itu tersenyum lalu mengangguk.

Juna dan Ella berpose biasa. Berdiri berdampingan.

Cekrek!

Lalu di pose kedua, keduanya sama-sama memberikan ekspresi terjelek mereka.

Cekrek!

Lalu Ella tersenyum di pose ketiga.

"Satu.... Dua.... Ti...."

Ella terkejut Juna memeluknya.

Cekrek!

Ella yang terkejut hanya diam kala sesi foto berakhir.

Juna terkekeh.

Orang itupun mengembalikan ponsel Ella.

SemestrialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang