Three - Deep Talk

1.8K 257 60
                                    

"Anggap aja ini permintaan terakhir gue ke kalian sebelum mati. Bisa, 'kan?"

"Enu ...."

Para gadis refleks memanggil Eunwoo dengan kompak. Nada mereka lirih, seakan tidak rela jika Eunwoo harus pergi. Mereka tidak suka Eunwoo berbicara seperti itu.

Lisa mengangguk, "Jangan bilang gitu, Nu ... iya ayo. Ayo bagi tugas jaga. Gue pertama deh."

"Tiap sejam ganti, ya," ujar Eunwoo. "Dua orang yang jaga. Satu dari kubu gue, satunya dari kubu kalian. Dari sini siapa yang mau bareng sama Lisa buat jaga pertama?"

"Gue aja, Nu," balas Rose.

Eunwoo mengangguk, "Oke. Jaga kedua siapa yang mau?"

Lima menit berdiskusi, akhirnya mereka selesai membagi tugas untuk berjaga malam sampai nanti pagi.

"Gimana kalau gue bikinin kopi? Jadi semisal pas jaga ada yang gak kuat, ngantuk, bisa minum kopi?" Chaeyeon memberi usul.

"Boleh banget," balas Jaehyun.

Akhirnya Chaeyeon yang dibantu oleh Jihyo melipir ke dapur untuk membuat kopi. Yang lainnya mencari posisi nyaman untuk tidur dan berjaga.

"Rose ...," panggil Eunwoo. "Selama jaga, tolong lebih fokus ke Jaehyun, Jihyo, sama Winwin, ya. Semuanya memang harus dijagain. Tapi ngelihat dari petunjuk, kita utamain mereka bertiga dulu. Kalian yang jaga nanti juga gitu, ya."

Semuanya mengangguk dengan kompak, "Iya, Nu."

"Pssst, Gyeom," Mingyu mencolek pinggang Yugyeom dua kali seraya berbisik.

Yugyeom menoleh, "Apaan sih?"

"Dengerin gue," pinta Mingyu. "Korban sejauh ini June sama Bambam. Coba lo inget, dari kubu Enu, mana ada yang pernah bermasalah sama mereka berdua? Emang sih mereka gak deket sama June Bambam, tapi selama ini baik-baik aja, 'kan?"

"Iya ... terus?" Yugyeom mengernyit, berpikir.

Mingyu menjetikkan jari, "Nah! Sementara dari kubu kita, meskipun deket, tapi pernah ribut. Inget dulu Bambam sama Jeka ribut masalah motor? Mungkin gak, sih ... kita salah join kubu? Jujur gue lebih gak percaya sama kubu sendiri."

Mendengar ucapan Mingyu barusan sukses membuat Yugyeom terdiam, membeku. Pikirannya mulai menelaah.

"Kenapa lo ngomong ke gue? Kenapa gak ke Minghao?"

"Karena lo temen deket Bambam yang udah jadi korban, makanya gue ngomong ke lo, Gyeom," balas Mingyu.

"Guys," ujar Jihyo. "Ini kopinya udah jadi. Lisa sama Rose bisa mulai jaga dan yang lain bisa tidur kalau mau. Minum kopinya dikira-kiranya biar bisa kebagian semua sampai pagi."

Eunwoo mengangguk, "Bagi yang punya jaket, dipakai. Ini udaranya dingin banget. Buat yang gak punya, pinjem dan  ganti-gantian, ya."

Nyatanya, hampir semua dari mereka belum mau atau bahkan tidak bisa tidur. Tetapi Eunwoo meminta mereka untuk berusaha tidur agar bisa berjaga pada waktu tugasnya.

"Rose," panggil Lisa.

"Ya?"

Lisa terdiam sejenak, "Lo ... bukan lo yang bunuh June sama Bambam, 'kan?"

"Hah?" Rose jelas terkejut, "Dapet pemikiran dari mana lo, Lis? Gue mana mungkin lakuin itu. Untungnya apa buat gue?"

"Sorry ... gue cuma nanya dari hasil pemahaman gue atas dua petunjuk yang udah Mina kasih," balas Lisa.

Rose menggeleng, "Semua ini udah terjadi dan kita gak tahu siapa dalangnya. Tapi gue yakin gak ada satupun dari kita yang jadi pelakunya."

"Terus kalau bukan satu di antara kita siapa, Rose? Gak mungkin ada orang iseng tiba-tiba ngerjain kita begini. Kita berdua puluh satu juga gak ada musuh, 'kan?" Tanya Lisa.

Escape | 97L [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang