Thriteen - Closer

1.2K 189 35
                                    

18 Juli 2020

Kematian Jiho cukup menjadi pukulan telak bagi mereka. Dari lima temannya yang sudah pergi, Jiho-lah yang paling menyakitkan cara kepergiannya, dan mereka menyaksikannya.

Akhirnya, setelah sekian lama mereka merasakan ketenangan, dan bisa tidur nyenyak, kini mereka memutuskan untuk kembali berbagi jadwal jaga.

Itupun tidak lagi tiap dua orang yang berjaga, melainkan empat. Mereka berbagi empat kelompok dengan masing-masing berisi empat orang. Mereka terlalu takut jika hanya berdua.

Sekalian berjaga, Chaeyeon memanfaatkan waktu jaganya untuk menyelesaikan novel milik Mina yang sejak tadi siang ia baca. Tinggal beberapa puluh halaman lagi sampai ia benar-benar selesai.

"Chae ... udah waktunya ganti jadwal jaga. Lo tidur sekarang. Lanjut bacanya bisa nanti pagi," ujar Jaehyun.

"Nanggung, Jae. Ini tinggal lima puluh halaman lagi kok," balas Chaeyeon yang menolak disuruh tidur.

Jaehyun menggeleng, "Lanjut nanti pagi, Jung Chaeyeon. Jam jaga tim lo udah habis. Sekarang gantian tim gue yang jaga dan artinya lo harus tidur."

"Iya oke! Bacanya lanjut entar pagi lagi. Gue tidur nih, ya."

Jaehyun hanya membalas dengan anggukan dan mengambil alih novel Mina dari tangan Chaeyeon. Takut-takut nanti sepupunya itu mencuri bangun untuk lanjut membaca.

Sekarang, satu-satunya harapan mereka ada pada buku ini. Mereka hanya bisa berharap cara para tokoh di novel ini berusaha bebas, bisa mereka tiru di keadaan mereka sekarang ini.

"Jae," panggil Yuna, "pagi ini ... bakal ada korban lagi, ya?"

"Entahlah, Yun. Mungkin pagi, siang, sore, atau malam. Tapi kalau dari pola, sih ... iya ada. Semoga aja enggak, ya," balas Jaehyun seraya tersenyum sendu.

Yuna menghela napas, "Jujur feeling gue mulai gak enak sejak yang lain tiba-tiba saling minta maaf karena sempet berantem di hari-hari sebelumnya. Seakan ... mereka tahu mereka bakal pergi makanya ngomong begitu."

"Lo bener, Yun," Jaehyun mengangguk, ikut menghela napas. "Bahkan hal itu langsung terbukti dengan meninggalnya Jiho. Dia langsung meninggal habis minta maaf sama Rose."

Di seberang sana, Yugyeom dan Miyeon hanya diam mendengar percakapan Jaehyun dan Yuna. Mereka tidak berniat ikut bergabung dalam obrolan itu.

Yugyeom tengah berpikir sekarang. Apakah mungkin mereka-mereka yang tadi saling meminta maaf akan menjadi korban selanjutnya? Termasuk dirinya?

Sementara Miyeon sedang merenung sekarang. Ia bertanya-tanya, mengapa ia baru mendapat teman di saat keadaannya seperti ini? Mengapa ia tidak bisa mendapat teman di dunia aslinya? Apa setelah mereka bebas, mereka masih mau berteman dengannya? Atau ia akan ditinggal sendirian lagi?

Jujur saja Miyeon ingin sekali berbagi cerita, tetapi ia tidak tahu harus berbagi dengan siapa. Memangnya, ada dari mereka yang mau mendengarkan? Mungkin ada. Tetapi Miyeon terlalu ragu untuk bertanya.

📝📝📝

Tidak banyak yang mereka lakukan di pagi hari. Hanya Chaeyeon dan Yuna yang sibuk—masih berkutat dengan puluhan halaman novel tersisa.

Usai sarapan, keduanya langsung lanjut membaca. Hanya tersisa berapa puluh halaman lagi sampai mereka dapat menemukan pencerahan dan mereka sangat tidak sabar untuk hal itu.

"Gue udah selesai baca," ujar Chaeyeon yang sontak mengambil atensi semua orang di ruang tamu.

Chaeyeon menghela napas sejenak sebelum memulai penjelasannya.

Escape | 97L [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang