Pulang dari rumah Jungkook, Eunwoo sukses dibuat terkejut melihat Minnie dan Miyeon yang sedang mengobati luka di pipi Minghao dan Younghoon.
Dengan refleks, Eunwoo menatap ke arah Jaehyun dan Seokmin yang duduk diam di sofa single. Ekspresi kedua pria itu sangat tidak mengenakan.
Eunwoo tahu jika kedua temannya itu sedang meredam emosi mereka yang entah disebabkan karena apa. Si ketua kelompok tahu dan paham betul jika sebelum mereka pulang, sempat ada pertengkaran di sini—di antara dua pria yang tengah diobati lebih tepatnya.
Kelompoknya Yugyeom kembali lebih cepat karena selama di rumah Jungkook, tidak ada halangan berarti yang menghambat semua rencana dan usaha mereka selama pemeriksaan.
Jelas berbeda dengan kelompok Mingyu. Perang dingin antara Jiho dan Rose masih terasa, meski tidak sekental tadi. Jiho menjadi lebih diam, tetapi ekor matanya masih tetap melirik Rose sesekali.
Tingkahnya itu selalu tertanggap oleh mata bundar Mingyu yang memang selalu bersama Rose selama melakukan pemeriksaan rumah.
"Jiho kenapa, sih?" Eunha tiba-tiba saja muncul dan berbisik pada Jiho.
Eunha meninggalkan Winwin yang tengah membongkar setiap laci dapur.
Mendengar pertanyaan Eunya membuat Jiho menghela napas. Gadis itu menarik lengan Eunha agar semakin dekat dengannya.
"Gue masih kesel sama Rose," ujar Jiho dengan balas berbisik.
"Kenapa sebel? Aduh, Jiho ... masih zaman rebutan cowok?"
Jiho refleks menepuk paha kiri Eunha karena gadis imut itu tanpa sengaja meninggikan volume suaranya.
Untung saja, baik Rose, Mingyu, maupun Winwin tidak ada yang mendengar karena sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Eunha sendiri refleks membekap mulutnya dengan sebelah tangan. Kedua matanya membola kaget—terlihat sangat menggemaskan.
"Bukan masalah itu, Na," Jiho berbisik lagi. "Tapi dari petunjuk yang kemarin tuh semuanya ngarah ke Rose gak, sih? Sama ... Jaehyun juga."
"Gak tahu, ah. Una gak mau jawab. Soalnya, Una tuh gak curigain siapa-siapa sebenernya, jadi Una gak tahu," balas Eunha seraya menggeleng.
Jiho terdiam memikirkan ucapan Eunha barusan. Ia heran kenapa teman-temannya bisa saling percaya dan tidak menuduh satu sama lain? Karena menurut Jiho, pasti pelakunya salah satu di antara mereka.
Tidak mungkin orang lain, 'kan? Atau memang ada orang lain?
"Lagian, Jiho ... petunjuk itu belum tentu ngarah ke pelaku tahu. Bisa jadi korban, barang, atau ... tempat di mana Mina sekarang," ujar Eunha.
"Ya, bisa jadi sih," balas Jiho. "Entahlah. Yang penting kita aman."
Kedua gadis itu tidak tahu jika sejak tadi, Winwin mendengar semua pembicaraan mereka. Suara mereka masih terlampau keras untuk berbisik.
📝📝📝
"Jadi bisa jelasin ke gue kenapa kalian bisa sampai ribut gini? Berempat pula."
Eunwoo tengah menyidang keempat temannya yang duduk berdampingan di seberangnya. Minnie dan Miyeon juga ada di sana. Berdiri di belakang sofa—menemani sekaligus bersaksi.
Tidak ada yang bicara. Jaehyun dan Seokmin hanya diam, memalingkan wajah. Sementara pelaku utamanya, Minghao dan Younghoon tengah beradu tatap saat ini.
"Gue gak suruh kalian tatap-tatapan," Eunwoo menghela napas. "Kenapa sih bisa tinju-tinjuan begitu?"
Minnie berdeham, "Gue bantu jawab aja, ya, Nu. Jadi, uhm ... Younghoon marah karena Minghao terlalu santai dan terkesan gak mau bantu, jadi gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape | 97L [End]
Mystery / Thriller-Participant of NPC's MWM 2021- ❝Berusahalah untuk lari sebelum mati.❞ Bercerita tentang dua puluh satu mahasiswa yang menghilang secara tiba-tiba. Mereka terjebak di dunia lain dan harus berusaha mencari jalan keluar sebelum terbunuh.