Terpaksa

161 24 0
                                    

"Itu angka apaan lagi sih?" Ucap Haechan.

"Tau nih, sok pinter amat Moderator." Sahut Jeno.

"Guyss. Sebelum kesitu, gue mau kasih tau sesuatu deh." Ucap Mark mengalihkan atensi mereka.

"Gue Polisi. Tadi gue periksa seseorang dan dia Mafia." Lanjut Mark.

"Beneran Mark?" Tanya Jacob.

"Iya bang." Mark.

"Sebut aja Mark nggak papa kok, itu tujuan kita kan." Ucap Jaehyun.

"Bang Jungwoo." Mark.

"Tuh kan, kata gue juga apa." Ucap Yangyang.

Semua orang beralih menatap Jungwoo.

"Iya, itu gue. Bunuh gue aja. Gue juga nggak sanggup kalau harus bunuh kalian lagi." Ucap Jungwoo dengan senyumnya.

"Lo yakin Woo?" Tanya Winwin.

"Gue bisa apa bang? Kan emang gue Mafianya." Jawab Jungwoo masih dengan senyumannya.

"Eum, oke. Kita nggak usah vote ya." Jaemin.

"OYY, KELUAR LO MODERATOR! KITA UDAH PILIH NIH." Teriak Changmin.

"EH, ANJ. SUARA SIAPA ITU WOYY." Ucap Moderator.

"Tau nih, mana teriakannya ngerusak telinga lagi." Sahut Sunwoo.

"Maap maap." Ucap Changmin menunjukkan deretan giginya.

"Udah pilih? Kok gue nggak denger vote?" Moderator.

"Nggak. Mereka udah pasti milih gue." Jungwoo.

"Oke kalau gitu. Bye bye Kim Jungwoo." Moderator.

"Semangat pecahin cluenya ya. Nggak usah pikir jauh jauh. Gue yakin jawabannya nggak serumit itu." Jungwoo.

Nasib Jungwoo sama seperti yang sebelumnya. Tergeletak lalu menghilang dari antara mereka.

"Permainan berlanjut." Moderator.

Dengan langkah gontai, mereka semua kembali bubar dari ruang tengah.

Mark dan Jacob berunding bersama.

"Mark, lo udah mengungkap identitas. Kali ini gue lindungi lo. Sekalian gue bantu lo." Jacob.

"Yakin bang? Lo udah tinggal sendiri." Mark.

"Yakin banget Mark. Udah yuk." Jacob.

"Makasih bang." Mark.

Mereka pun menjalankan tugas.

Mafia side.

"Bang Dejun juga udah nggak ada. lo terpaksa harus beraksi malem ini."

"Eum... T-tapi." Eric.

"Nggak tapi tapi Ric. Harus."

"O-oke." Eric.

"Bagus."

"Sebenernya lo kenapa gini sih?" Eric.

"Karena... Gue suka (?)"

Detektif side.

"2 clue udah terpecahkan bang. 2 clue lagi." Renjun.

"Iya. Yang barusan kayaknya butuh waktu banget deh." Haknyeon.

"Iya bang, susah." Renjun.

"Yaudah gini aja, lo pecahin clue ini. Cari tempat aman. Gue cari clue satu lagi." Haknyeon.

"Oke bang. Lo hati hati." Renjun.

"Lo juga." Haknyeon.

Haknyeon mulai mencari clue terakhir.

Dor!
Dor!
Mafia beraksi.

Kali ini Jeno dan Haechan hanya ber-2. Seperti sebelumnya, mereka berdiri di jendela.

"Lo liat nggak Eric kemana Jen?" Haechan.

"Nggak liat gue." Jeno.

"Kok cepet amat dia ngilang." Haechan.

"Harusnya lo ngerti Chan." Ucap Jeno dalam hati.

Sementara itu di luar kamar yang mereka tempati ada Mafia yang tersenyum licik.

"Tugas gue cepet lagi kali ini." Katanya.

Dia pun memasuki kamar tempat Haechan dan Jeno.

"Santai amat. Gue bunuh nih." Ucapnya tepat di belakang Jeno dan Haechan.

Saat Haechan dan Jeno berbalik.

Dor!
Dor!

Setelah menembakkan pistolnya ia menghilang dari ruangan tersebut.

Beberapa saat kemudian...

"Kalian nggak pa- JENO!" Sunwoo memasuki kamar mereka.

Sunwoo melihat Haechan yang shock sambil menutup mulutnya dan melihat kearah Jeno. Ia menepuk pundak Haechan, Haechan pun tersadar dan terduduk di samping Jeno. Dengan sisa sisa tenaganya, Jeno menarik Haechan kemudian berbisik.

"Eric orangnya Chan."

Setelah berkata demikian, Jeno menghembuskan nafas terakhirnya. Jeno gugur dengan Mafia bersenjata 2.

Sementara itu dilain tempat...

Eric kini sudah berada tak jauh dari kamar yang berisi Changmin, Chanhee, Hendery, dan Yangyang. Targetnya ada di dalam sana. Tapi sampai sekarang dia bingung ingin mendekati kamar itu.

Sampai tiba tiba seseorang keluar dari kamar tersebut.

"Itu target gue." Pikirnya.

Ia pun mendekati orang itu dan menepuk pundaknya. Orang itu pun menoleh.

"Bang, Maafin gue." Ucapnya.

Dor!




































































Tbc.

Update setelah melihat teaser trill-ride 🙃
Dahlah, ganteng ganteng banget 😭😭

Mafia Game /NCT x TBZ/ 97-00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang