Pelaku

219 27 4
                                    

Setelah Sunwoo pergi dari hadapan mereka, Mark menoleh menatap Jacob dan Renjun bergantian. Sedangkan Jacob dan Renjun menatap Mark bingung.

"Eumm... Kita coba pecahin cluenya dulu yuk." Ucap Mark.

"Kirain kenapa bang." Renjun.

Mark hanya tersenyum menanggapinya.

Sementara itu, Jaehyun, Winwin, Chanhee, dan Changmin yang berada di dapur pun berkutat dengan pikirannya, mencari apa yang akan mereka dapat dari sebuah keyboard yang mereka temukan, yang bahkan tidak lengkap.

"Gue nggak menemukan gimana angka angka itu bisa jadi sebuah kata dengan bantuan keyboard." Ucap Chanhee memecah keheningan.

"Iya. Ada titik dan tanda tambah. Apa maksudnya?" Sahut Winwin.

"Hasilnya 49 pun nggak ada hubungannya sama kita." Lanjut Jaehyun.

Mereka terdiam.

"Pindah sana yuk sama mereka. Sekalian mecahin sambil lihat bendanya." Ajak Changmin.

Mereka berjalan kembali ke ruang tengah. Tempat Jacob, Mark, dan Renjun berada. Mengambil posisi duduk diantara mereka yang ada di sana.

Setelah beberapa lama terdiam sambil memperhatikan keyboard, Changmin berucap.

"Kayaknya gue tau sesuatu deh." Ucap Changmin membuat semua orang menoleh kearahnya.

Ternyata Changmin telah menemukan sesuatu.

"Ini baris satu, ini dua, ini tiga." Ucap Changmin sambil menunjuk setiap barisan di keyboard.

"Kalian harusnya tau lanjutannya." Lanjut Changmin.

Mereka saling memandang satu sama lain.

"Emang apa?" Ucap Winwin mewakili semua orang di ruangan itu.

Sementara itu di dalam kamar.

"Ini mafianya nggak kerja apa ya." Ucap Haechan setelah beberapa saat mereka terdiam.

"Takut kali dia, kita kan nggak menyebar kayak waktu awal. Jadi mungkin dia takut susah kabur." Kata Yangyang menanggapi.

"Heem, betul tuh." Sahut Sunwoo.

"Iya sih. Kita keluar aja yuk gabung sama yang lain." Ajak Haechan.

Mereka berjalan memasuki ruang tengah, melihat orang orang yang berada disana dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Wih, lagi pada apa nih. Kusut amat muka." Ucap Haechan membuat semua orang tersadar dan menoleh kearahnya dengan tatapan kaget.

"Kenapa sih?" Sahut Yangyang yang merasa risih menjadi pusat perhatian.

"Nggak papa, kaget doang. Sini duduk." Jawab Jacob.

"Jadi, ada yang kalian temuin bang?" Tanya Haechan sambil mengambil posisi duduk.

"Tadi si Changmin katanya nemu sesuatu, tapi kita nggak ngerti maksudnya." Jelas Winwin.

"Emang gimana bang?" Tanya Yangyang.

"Oke, sekarang kalian liat keyboard ini." Changmin

"Kalian sadar nggak kalau keyboard ini nggak lengkap?" Changmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian sadar nggak kalau keyboard ini nggak lengkap?" Changmin.

Semua orang menatap keyboard dan Changmin bergantian.

"Ck, kalau keyboard biasanya paling atas ada baris yang diawali tombol esc, baris 2 ada barisan tombol angka." Changmin.

*keyboard seharusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*keyboard seharusnya

"Sedangkan di keyboard ini cuma dimulai dari baris 3 yang biasanya diawali tombol tab sampai baris 5 yang diawali tombol shift. Bahkan baris terakhir yang ada tombol spasi aja nggak ada disini. Itu artinya baris 1 cuma dimulai dari baris tombol tab dan baris tombol shift adalah yang terakhir. Kalian pikir lanjutannya." Jelas Changmin panjang.

Mereka menatap Changmin dengan mulut sedikit terbuka.

10 detik mereka diam sambil mencerna apa yang dikatakan Changmin. Jaehyun yang pertama membuka suara.

"Gue ngerti yang lo maksud." Katanya.

"Gue rasa gue juga ngerti." Sahut Jacob.

Sedangkan salah satu dari mereka menyembunyikan rasa gugupnya dengan wajah datar.

"Gimana sih?? Nggak nyampe gue." Ucap Haechan sambil mengusak rambutnya frustasi.

"Singkatnya gini. Dari clue yang kita dapet tadi, angka depan adalah baris yang tadi Changmin jelasin, sedangkan angka belakang adalah nomer dalam satu baris itu." Jelas Renjun.

"Tapi gue masih bingung. Kalau kita masukin 2.2 ke keyboard ini. Itu akan menghasilkan huruf A. Salah satu dari kita nggak ada yang diawali dengan huruf A." Ucap Changmin.

"Lo nggak liat bang? Itu bagian Tab, Capslock, sama Shift aja kepotong. Itu tandanya mereka nggak ikut dihitung." Sahut Mark.

"Bentar bentar, sumpah gue nggak ngerti." Ucap Yangyang.

"Sama sih. Lo diem aja perasaan, ngerti lo Woo?" Tanya Haechan.

"Ngerti." Jawab Sunwoo.

"Oh, lo ngerti ya Woo? Kalau gitu, bisa dong lo yang jelasin?" Ucap Winwin seperti... Menyudutkan(?)

"Buat apa? Orang udah dijelasin panjang panjang masih nggak ngerti. Mereka aja yang bego." Jawab Sunwoo dingin.

"Ya biasa aja dong lo, pake bego begoin segala." Sahut Haechan tidak terima.

"Jadi lo mau ngaku aja dan jelasin alasannya Kim. Sun. Woo?" Ucap Changmin penuh penekanan.




































































































"Nggak usah pake ngelak ya, karena gue polisi dan udah periksa lo tadi Kim. Sun. Woo." Sahut Mark.






























































"Iya, gue pelakunya. Gue mafia dan orang yang udah bikin permainan ini." Jawab Sunwoo datar.






















































End?






































Aku bawa chapter baruuu dan terakhir(?) 😚😚
Mudah mudahan kalian bakal ngerti sama yang aku jelasin, kalau nggak ngerti tanya aja ya di kolom komennya.
Aku tau itu penjelasannya agak belibet sih, jadi jangan sungkan yaaa tanya aja.

Makasihh yang udah baca sampe chapter ini yaa

Jangan lupa vote yaa 😊
Byee

Mafia Game /NCT x TBZ/ 97-00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang