"Gue nggak ngerti sih ini titik atau kali." Haknyeon.
"Kalau itu emang soal Matematika, kita kan ada Chanhee." Changmin.
"Oiya, lo bisa kan kali tambah gitu?" Tanya Jaehyun.
"Gue bagian nambah aja, kalian sebut hasil perkaliannya, bisa kan?" Jawab Chanhee.
"Ya udah, kita coba ya?" Ucap Mark dijawab anggukan oleh Chanhee.
"4 ditambah 7." Renjun.
"Ditambah 18 ditambah 2." Lanjut Renjun.
"Ditambah 9 ditambah 9." Lanjut Renjun lagi.
Setelahnya mereka terdiam.
Lalu Chanhee menjawab.
"49!" Chanhee.
Mereka pun berfikir sejenak.
"Tapi diantara kita nggak ada yang berhubungan sama angka 49." Ucap Jacob.
"Udahlah, kita vote yang pasti aja dulu." Saran Haechan.
Tanpa aba aba mereka menunjuk Eric secara bersamaan.
"Tumben lama. Jadi Eric yang kepilih? Oke deh, bye bye Eric." Moderator.
Tanpa berkata kata lagi, Eric langsung tergeletak dan menghilang dari antara mereka.
"Permainan berlanjut. Silahkan kembali mengerjakan tugas kalian. Satu lagi, karena ini adalah clue terakhir maka gue kasih tambahan yaitu, dia adalah mafia sekaligus orang yang membuat kalian masuk ke dalam permainan ini. Selamat berfikir." Moderator.
Dengan perasaan marah dan keinginan untuk pulang, mereka kembali bersembunyi.
Kali ini Haechan bersama dengan Chanhee, Changmin, dan Yangyang.
Jacob kembali berunding bersama Mark.
"Mark, gue ke Haknyeon sama Renjun. Lo sendiri nggak papa kan?" Jacob.
"Nggak papa bang. Udah sana." Mark.
"Oke. Hati hati Mark." Jacob.
"Lo juga bang." Mark.
Haknyeon dan Renjun berada di sebuah ruangan sambil berfikir memecahkan clue terakhir.
"Clue terakhir susah banget sih bang. Pusing gue." Renjun.
"Iya dah, ini apaan sih." Haknyeon.
Sebuah suara mengagetkan mereka.
"Hai. Gue mau kasih tau kalian sesuatu. Tenang aja, cuma kalian yang bisa denger gue. Sekarang kalian dateng ke ruang tengah tempat biasa kalian kumpul kalau pagi. Kalian cari di sekitar TV, cari di setiap laci mejanya, cari di setiap lemari disampingnya. Maka kalian akan menemukan sesuatu yang membantu memecahkan clue terakhir itu. Gue kasih tau karena ini adalah clue terakhir. Selamat bekerja." Moderator.
Haknyeon dan Renjun masing bengong dan bingung mau melakukan apa.
Jacob masuk kedalam ruangan yang mereka gunakan memudarkan lamunan mereka.
"Kalian ngapain?" Tanya Jacob bingung melihat wajah cengo Haknyeon dan Renjun.
Mereka pun secara bersamaan menoleh ke arah Jacob.
"Bang Jacob? Ngapain?" Tanya Renjun balik.
"Gue sama kalian ya? Gue bantu pecahin clue." Jawab Jacob.
Mereka menatap Jacob tak yakin.
"Tenang aja gue dokter kok, gue ngelindungin salah satu dari kalian." Ujar Jacob meyakinkan.
"Oo, yaudah bang. Yuk." Ajak Haknyeon.
"Ha? Kemana?" Tanya Jacob bingung.
"Ikut aja dulu bang." Jawab Renjun.
Mafia side.
"Kurang ajar. Gue tinggal sendirian. Kalah nih gue."
"Gue harus bunuh dia. Dia bahaya."
"Ish, kalau masih ada partner bisa bunuh 2 langsung."
"Yaudahlah. Udah biasa ini gue sendiri."
Dor!
Dor!
"Dimana lagi nih orangnya."
"Ruang tengah? Ngapain?"
Dia pun menuruni tangga menuju ruang tengah.
"Ooo, lagi nyari sesuatu."
"Tapi apa? Kan cluenya udah semua?"
Ia mulai mendekati mereka di ruang tengah.
Sementara itu, Jacob, Haknyeon, dan Renjun sedang mencari benda yang dimaksud moderator. Mereka mencari di semua laci bawah TV bahkan sampai belakang TV, serta sekitar ruang tengah tempat mereka biasa berkumpul saat pagi hari.
Setelah beberapa menit mencari, Haknyeon menemukan sesuatu yang diatasnya terdapat sebuah kertas bertuliskan "Pecahkan dengan ini."
"Guys, sini bentar." Haknyeon memanggil Jacob dan Renjun.
"Apaan nih?" Tanya Renjun setelah melihat barang yang ditemukan Haknyeon.
"Ini yang dimaksud Moderator?" Tanya Jacob.
"Keyboard?" Ucap mereka bersamaan.
Dor!
Bersamaan dengan suara mereka terkejut, suara tembakan terdengar mengenai salah satu dari mereka disana. Sedangkan Mafia langsung menghilang dari tempat tersebut.
"Bang?!?" Teriak Renjun panik.
"Heh, ini gimana??"
"Gimana apanya bang?" Renjun.
"Dia mati?"
"Yaiyalah, kok lo lola gitu sih bang." Renjun.
"Duhh, maaf maaf gue panik."
"Gimana nih, kalau dia meninggal gaada yang bantuin mecahin clue." Renjun.
"Duhh, jangan gitu gue makin panik."
"Yaudah deh, bye bang Haknyeon." Ucap Renjun lirih.
Haknyeon. Seorang Detektif gugur.
Tbc.
Hai haii
Ada yang nungguin book ini nggak sii??
Maaf ya aku lagi agak sibuk jadi belum sempet buat update dan nulis lagi. Ini aku sempetin deh.
Sebenernya sebentar lagi end, tapi aku masih bingung endingnya :(Segitu aja untuk hari ini yaa
Jangan lupa vote !!
Makasihh
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Game /NCT x TBZ/ 97-00L
Misteri / Thriller"HAH?!?? KOK MAFIA GAME ??!?" √ Non baku √ Kata kasar bertebaran √ 97-00L NCT × TBZ √ Semua foto cr : Twitter & Pinterest