1. Tak terganti

25 4 1
                                    

Di sebuah mall seorang gadis cantik beserta kedua sahabatnya sedang asyik menyusuri bagian dalam mall. Banyak sekali pasang mata yang melihat ke arah mereka bertiga, bagaimana tidak mereka semua sangat cantik terutama gadis yang berada di tengah itu terlihat seperti blasteran Korea sehingga tak heran jika semua mata tertuju padanya.

Mereka bertiga langsung menuju ke toko buku langganan mereka. Mereka bertiga sangat menyukai buku sehingga bisa dibilang jika mereka kutu buku. Setiap harinya mereka tidak pernah absen untuk membaca buku, mereka selalu menyempatkan waktu untuk membaca buku bersama di perpustakaan kota.

"Nanti kita ketemu di kasir ya" ucap Aldira salah satu dari mereka bertiga. Tanpa aba aba mereka Langung berpencar mencari buku masing masing. Aldira sibuk mencari buku yang akan ia beli begitu pula dengan kedua sahabatnya.

Setelah puas memilih buku Aldira Langung menuju ke kasir untuk membayarnya namun.....

Brukk.....

Belum sempat Aldira membayarnya buku itu terjatuh terlebih dahulu ke lantai karena seseorang tak sengaja menyenggol lengannya. Aldira pun terlihat kesal dan langsung mengambil buku bukunya kemudian memarahi orang tersebut.

"Mas, mas gak punya mata ya" ucapnya

"Ma...maaf mbak saya gak sengaja" ucap orang tersebut dengan nada sedikit gugup entah apa yang terjadi padanya. Mungkin ia terpukau melihat kecantikan Aldira sehingga membuat nya merasa gugup saat berbicara.

"Untung aja buku saya gak rusak, kalo rusak gimana, emang mas mau gantiin?" Ucapnya masih dengan nada kesal.

"Iya mbak saya minta maaf, nanti bukunya biar saya yang bayar sebagai tanda permintaan maaf saya"

"Gak usah emang mas pikir saya gak punya uang buat bayar" ucapnya sebelum meninggalkan pria tersebut.

Seusai membayar buku, Aldira dan kedua sahabatnya itu pun langsung menuju ke parkiran untuk segera pulang karena memang sekarang mood Aldira sedang buruk. Bagaimana tidak ia dibuat kesal tiga kali dalam hari ini. Yang pertama ia harus bersabar saat ban mobilnya kempes ditengah jalan saat hendak menjemput kedua sahabatnya. Yang kedua ia dituduh menggoda pacar orang padahal ia tidak berniat sama sekali menggoda pacar orang tersebut. Yang ketiga saat pria itu menyenggol lengannya dan membuat buku bukunya jatuh dilantai.

"Dir lo jangan kebanyakan marah mulu nanti lo cepet tua lo" goda Rani saat sudah ada di dalam mobil

"Biar gue gak peduli, salah sendiri gue dibuat kesel hari ini apalagi mbak mbak itu tadi yang nuduh gue nggoda pacarnya. Emang jadi wanita cantik itu gak selalu bahagia ya"

"Ya ya dir gue percaya kalo lo cantik, tapi jangan kayak nyindir gitu dong"

"Huh udah ah gue males ngomong banyak mendingan sekarang kita pulang terus nanti gue tidur gue capek"

Aldira pun melajukan mobilnya bergabung dengan pengendara lain di jalan dengan diiringi musik yang mengiringi perjalanan mereka.

****

Setelah beberapa menit akhirnya Aldira sampai di rumah ia pun segera masuk ke kamarnya setelah memarkirkan mobilnya. Saat ini Aldira hanya membutuhkan istirahat untuk menenangkan diri nya.

Aldira langsung melempar tasnya ke atas ranjang dan dilanjutkan menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Belum puas menikmati waktu istirahatnya pintu kamarnya diketuk oleh seseorang sehingga membuatnya merasa sedikit kesal.

"Aldira mama masuk ya" ucap yeni di balik pintu. Tidak ada jawaban dari Aldira sehingga mama pun langsung masuk.

"Aldira kamu belum mandi?"

"Nanti ma Dira baru sampai, Dira capek, Dira mau istirahat dulu"

"Ya udah kalo gitu, nanti habis mandi kamu makan ya tadi pagi kamu belum sempet makan, nanti lambung kamu kumat" Yeni mengelus pelan kepala Aldira sebelum pergi meninggalkan kamar.

Setelah Yeni pergi Aldira kembali melanjutkan tidurnya, ia masih mengantuk karena seharian ia bersama kedua sahabatnya yang tak henti henti mengajak nya keliling sehingga ia harus menahan kantuk sedari tadi.

"Aldira, aku cinta kamu. Kamu mau kan jadi pendamping aku untuk selamanya?" Tanya pria itu seraya berjongkok dengan tumpuan satu kaki menghadap ke arah Aldira.

Mendengar itu Aldira pun lantas terkejut. "Maaf aku gak bisa" jawabnya dan kemudian pergi meninggalkan pria itu ditengah kerumunan orang. Namun belum sempat membelah kerumunan orang tangan Aldira dicekal oleh pria tersebut sehingga membuatnya menghentikan langkah kakinya dan menghadap ke pria itu.

"Tapi kenapa, aku cinta sama kamu Aldira, aku sayang sama kamu, dari dulu aku berusaha buat ngungkapin perasaan ini aku mohon kamu terima ya"

Karena melihat ketulusan dari pria tersebut Aldira pun mengangguk lalu menggenggam kedua tangan pria tersebut bermaksud menyuruhnya untuk berdiri. "Ya aku terima kamu, asalkan kamu harus janji sama aku kalau kamu gk akan ninggalin aku"

"Aku janji" pria itu pun lantas memeluk Aldira dengan sangat erat tak peduli jika semua orang yang melihatnya.

"Tidak....!!!"

Aldira langung bangun dari tidurnya dan langsung mencoba menarik napas panjang setelah bermimpi itu. Setelah merasa puas Aldira langsung mengambil segelas air putih yang ada di samping ranjangnya kemudian meneguknya sampai habis tak tersisa. Aldira menutup wajah cantiknya dengan kedua tangan yang bertumpu pada lutut.

"Gak itu gak mungkin, gak itu cuman mimpi, gak mungkin" ucapnya berkali kali saat mengingat mimpinya tadi.

"Ya Allah kenapa aku harus memimpikan dia, aku gak cinta sama dia, tapi kenapa di selalu datang dalam mimpiku ya Allah, kenapa!!"

Setelah merasa tenang Aldira memilih untuk segera mandi setelah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 3 sore dan kemudian turun untuk makan.

Saat di tangga Aldira bisa melihat jika di sana ada keponakan kecilnya dan kakaknya juga. Tanpa menunggu lama Aldira langsung memeluk tubuh kecil Reyna yang ada di dekatnya dan kemudian menciumnya bertubi tubi. Ya Aldira sangat gemas saat melihat Reyna bagaimana tidak pipi Reyna sangat tembem sehingga membuatnya ingin mencubit pipinya itu.

"Mama tolong!!!" teriak Reyna saat Aldira menciumnya dengan bertubi tubi.

"Dira kasian Reyna lepasin gak" ucap yeni mencoba melepaskan Reyna dari pelukan Aldira.

"Biarin ma, salah sendiri dateng pas Aldira di rumah"

"Tapi geli ate, lepasin Reyna"

"Gak mau, ate gak mau lepasin kamu sebelum kamu cium ate"

"Gak mau"

"Ya udah kalo gak mau, ate cium kamu Sampek pipi kamu kempes" Aldira pun kembali mencium pipi milik balita lima tahun itu

"Iya iya Reyna cium, tapi ate gak boleh cium Reyna lagi"

"Ok, tapi ciumnya empat kali. Disini, disini, disini, sama disini" ucap Aldira yang menunjuk ke pipi dahi hingga mulutnya memberi kode untuk Reyna agar menciumnya.
.
.
.
Hai guys jangan lupa vote dan komen yang banyak ya. See you...😘😘

Author
@Alkets_

Selamat membaca dan semoga suka ya😘😘😘

Tak tergantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang