6. Tak terganti

7 2 0
                                    

POV Aldira

"Jadi gini Aldira itu namanya Haidar dan itu yang bakal jadi calon suami kamu nanti"

"Whatt!!... " Sungguh aku tidak percaya apakah aku ini bermimpi jika ini mimpi tolong bangunkan aku.

"Di...dia" ucapku seraya menunjuk Haidar itu.

"Kenapa memangnya?"

"Eng... Gak pa gak papa" ucapku. Jujur didalam hatiku aku sangat tidak mau menikah dengan laki laki resek plus nyebelin kayak dia. Aku tidak bisa membayangkan jika aku sudah menikah nanti pasti rumah tanggaku tidak akan berjalan dengan harmonis bagaimana tidak pertama kali bertemu dengan pria itu, dia sudah membuatku kesal dan jika.... Oh no aku tidak bisa membayangkan itu semua.

Menit sudah berganti jam dan akhirnya perbincangan sudah diakhiri dan kami sudah memutuskan untuk menikah setelah aku lulus sekolah dan aku juga sudah memberi syarat pada Haidar. Ya aku memberi syarat kalau aku mau menikah dengan nya asalkan dia gak boleh ngelarang aku buat ngelanjutin sekolah jenjang kuliah, dan mereka semua pun setuju.

Kelulusan ku tinggal satu bulan lagi dan semua orang juga sedang menyiapkan satu persatu persiapan pernikahan termasuk acara lamaran dan lainnya. Mereka semua menyuruhku untuk lebih fokus pada sekolahku dulu, alasan mereka menyuruh ku untuk fokus pada sekolah yaitu agar tidak menggangu pikiranku. Mereka semua hanya ingin aku lulus dengan nilai yang memuaskan.

Saat dikamar aku selalu saja berdoa supaya apapun yang sudah diputuskan tidak membuatku menyesal di kemudian hari. Aku masih takut jika keputusan yang aku ambil bisa membuatku terluka nantinya.

****
POV Author

Pagi sudah datang dan saatnya Aldira berangkat sekolah setelah bersiap siap dan juga setelah sarapan. Hari ini jadwalnya Aldira untuk piket sehingga ia harus datang lebih awal. Saat sampai di kelas Aldira hanya menemukan beberapa murid yang sudah ada dikelas termasuk Zaki, tanpa menunggu lama Aldira langsung meletakkan tas nya ke kursi yang ia tempati kemudian beralih membawa sapu untuk memulai piket.

Sedari tadi Zaki yang duduk di depan bangkunya memperhatikan Aldira ia sama sekali masih belum terima jika Aldira menolaknya. "Dir, dir lo udah sakit kalo Lo gak milih gue, secara gue ganteng, kaya, banyak yang naksir pula terus lo malah nolak gue" ucapnya dalam hati.

Saat hendak menyapu lantai bangku Zaki Aldira sedikit merasakan kesusahan karena kaki Zaki yang menghalangi. "Permisi" ucapnya kemudian dijawab anggukan oleh Zaki, dan sekarang Zaki sudah pindah ke sebelah pintu membuka ruang untuk Aldira bisa menyapu.

Saat hendak membuang sampah tangan Aldira dicekal Zaki yang sedari tadi setia di samping pintu membuat Aldira langsung menoleh ke arahnya.

"Lo beneran nolak cinta gue?"

"Zak lo apa apaan sih" Aldira langsung menghempaskan tangannya sehingga membuat cekalan tangan Zaki terlepas, kemudian pergi membuang sampah membiarkan Zaki yang masih diam membisu di sana.

Zaki kembali mencekal lengan Aldira. "Apa lo beneran nolak gue?" Tanyanya lagi membuat Aldira merasa kesal

"Zaki tolong lepasin, gue kan udah bilang sama lo kalo gue cuman anggep lo sebagai temen gak lebih jadi gak usah ganggu gue lagi" Aldira langsung pergi kembali duduk di tempatnya dan membuka buku novelnya dan mulai membaca.

Satu persatu murid sudah datang dikelas termasuk Siska yang sudah ada di sebelah Aldira dan asik menggoda Aldira masalah kemarin.

"Hai calon kakak ipar" bisik Siska di telinga Aldira, dan Aldira langsung menoleh sekaligus memberi tatapan tajam

"Sis!!"

"Iya iya jangan ngambek dong, kenapa sih lo ngambek, Zaki habis gangguin lo ya?. Kalo dia ganggu lo ngomong aja sama gue nanti gue ngomong sama Kaka gue biar dia nanti dikasih pelajaran. Beraninya dia ganggu calon istri Kaka gue sekaligus calon kakak ipar gue. Kan...."

"Siska kalo lo ngomong gitu lagi gue bakal nolak perjodohan itu. Dan gue juga gak mau temenan sama lo lagi!!" Sergah Aldira cepat. Ia memang tak suka jika Siska memanggilnya dengan sebutan calon kakak ipar. Ia merasa seperti sudah tua jika dipanggil kakak ipar maka dari itu Aldira melarang Siska memanggilnya dengan sebutan kakak ipar. Emang kalo dipanggil kakak ipar itu tua ya? Kalo menurut kalian gimana?

"Yaelah.. marah lagi. Ya udah iya iya gue gak bakal manggil Lo calon kakak ipar lagi"

****

Selepas pulang sekolah Aldira disuruh yeni untuk fitting baju pengantin bersama Haidar, Siska dan juga Yeni tentunya. Sebenarnya Yeni tidak mau ikut karena ia ingin Aldira dan Haidar dekat, namun Haidar menolaknya karena ia tak mau berduaan sebelum halal jadilah Siska dan Yeni ikut bersama mereka berdua.

Hari semakin cepat sebentar lagi Aldira akan lulus SMA dan persiapan pernikahan pun semakin dekat. Sebentar lagi ia akan memiliki status baru bukan hanya sebagai anak dari Yeni dan Yongki namun ia akan menjadi seorang istri bagi pengusaha muda yang sukses Haidar.

Mereka berempat sudah sampai di depan butik. Dengan segera Aldira langsung keluar dari mobil diikuti Siska dan Yeni. Mereka sudah masuk terlebih dahulu karena Haidar harus memakirkan mobilnya dulu. Aldira menatap sekelilingnya yang dipenuhi dengan gaun gaun yang sangat indah dan elegan.

.
.
.
.
.

See you next part guys😘😘😘

Author:
@Alkets_

Tak tergantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang