8. Tak terganti

8 1 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama dan malam pertama Aldira tidur satu kamar dengan Haidar, dan tentunya itu juga tidak kemauannya namun apalah daya ini adalah rumah Yeni dan Yongki sehingga tak mungkin jika Aldira menyuruh Haidar untuk tidur dikamar lain bisa bisa nanti Aldira diomelin oleh Yongki dan juga Yeni.

Dengan terpaksa Aldira pun menerima Haidar untuk tidur di kamarnya sementara ya hanya sementara karena setelah pindah rumah nanti Aldira akan menyuruh Haidar untuk tidur di kamar yang terpisah tak peduli jika itu adalah rumah pembelian Haidar sendiri.

Setelah berganti pakaian tadi setelah selesai acara, Aldira langsung merilekskan tubuh nya dan tentunya dengan memainkan handphone nya bukan memainkan tapi yang lebih tepatnya adalah membaca sebuah cerita melalui handphone nya. Seperti biasa tak ada hari tanpa membaca buku bagi Aldira. Karena membaca sudah menjadi kebiasaannya dan jika ia tidak sempat membaca buku maka ia akan merasa aneh.

Knop pintu kamar secara perlahan terbuka dan tentunya yang membukanya adalah Haidar siapa lagi jika bukan dia. Aldira merasa kesal karena aktifitas membacanya terganggu dengan adanya Haidar walaupun Haidar tidak melakukan sesuatu yang membuat Aldira terganggu, namun bukan hanya itu Aldira juga merasa kesal karena dengan seenaknya Haidar membuka pintu kamarnya tanpa mengetok pintu atau pun mengucapkan permisi terlebih dahulu. Dia sangat membenci orang yang dengan seenaknya membuka pintunya tanpa seizinnya.

"Lo punya mulut kan? Lo bisa bicara kan? Lo punya tangan kan? Terus kenapa Lo tiba tiba masuk ke kamar gue tanpa mengucapkan permisi ataupun ketok pintu terlebih dahulu? Lo punya sopan santun gak sih?" Tanya Aldira berturut turut dan tentunya dengan nada yang tinggi.

"Memang kenapa aku salah? Ini kan kamar aku juga sekarang"

"Lo tanya salah? Ya tentulah salah ini kamar gue jadi lo harus izin dulu sebelum masuk ke kamar gue. Jangan mentang mentang sekarang lo udah jadi suami gue, lo dengan seenak jidat ngelakuin hal yang lo pengen"

"Tapi ini udah jadi kamar aku juga Dira"

"Gak, ini kamar gue dan ini rumah gue jadi lo jangan mentang mentang ya. Dan satu hal lagi lo harus tidur di bawah karena gue gak mau tidur bareng sama lo"

"Tapi kenapa? Kita udah halal"

"Huh.. bisa gak sih lo gak usah banyak omong, lo itu laki laki apa ibuk ibuk sih yang banyak omong. Pokoknya kalo gue bilang lo tidur bawah ya tidur bawah. Atau lo gak tau arti dari tidur di bawah, atau perlu gue panggilin guru supaya lo tau arti tidur dibawah"

Setelah meletakkan satu bantal di bawah Aldira langsung menyamankan posisinya dan mulai untuk tidur karena saat ini ia seperti sudah tidak mood lagi untuk membaca dan tentu saja itu semua karena Haidar si penganggu.

Malam sudah tiba dan mereka semua sudah terlelap dalam tidurnya. Karena mungkin terlalu lelah ketika tidur Aldira selalu banyak tingkah entah itu kepalanya yang posisinya bertukar dengan kaki dan sebagainya. Haidar juga terlelap dalam tidurnya. Dengan menggunakan celana pendek dan kaos saat tidur membuat Haidar terlihat sangat tampan. Di dalam tidurnya ia sedang bermimpi tentang dia dan Aldira yang akan hidup bahagia di kemudian hari dengan mempunyai tiga anak sangat lucu dan menggemaskan. Sebentar hidup bahagia? Bahagia? Apakah mimpi Haidar itu sangat aneh? Bagaimana mungkin hidupnya dengan Aldira akan bahagia. Mereka saja setiap hari bertemu selalu berdebat terus, dimana letak kebahagiannya nanti? Memang mimpi yang aneh bukan?

Di tengah mimpinya yang indah Haidar dikejutkan dengan timpahan sesuatu yang berada di atas tubuhnya sehingga membuatnya langsung sedikit merasa sesak. Dan betapa terkejutnya hajar saat mengetahui jika yang menimpanya adalah Aldira dengan wajah yang sama sama terkejut mereka saling menatap beberapa detik sebelum Aldira berdiri.

"Maaf gue gak sengaja" Aldira sungguh merasa sangat malu karena ia sudah tidak sengaja menimpahi tubuh Haidar karena posisi tidurnya yang tidak teratur.

"Iya gak pa-pa, tapi ini perut aku sakit, terus aku juga sesek setelah ketimpahan kamu. Kamu harus tanggung jawab"

"Whatt... Tanggung jawab, enak aja lo, gue kan tadi bilang kalo gue gak sengaja. Terus kalo lo sesek tinggal kasih inhaler kan bisa" Aldira kemudian langsung kembali ketempat tidurnya dan melanjutkan tidurnya tidak mempedulikan Haidar.

****

POV Haidar

Pandangan yang indah menyambutku saat terbangun dari tidur. Pandangan yang indah bahkan sangat indah, pandangan yang ingin aku rasakan setiap harinya. Wajah cantik milik Aldira yang sedang tertidur menghadap ke arahku adalah pemandangan yang sangat indah.

Tak terasa bibir ku melengkung dengan sendirinya namun aku juga harus segera mandi karena hari sudah pagi, dan sebelum mandi dengan perlahan aku mencium kening Aldira dan mengelusnya dengan pelan dan penuh kasih sayang. Aldira terlihat menggeliat kan badannya satelah aku menciumnya.

Seusai mandi aku langsung terkejut ketika didepan pintu kamar mandi terdapat Aldira yang sama sama terkejut saat melihatku. Dia sama sekali tidak berkedip saat melihatku, namun dia juga dengan cepat cepat langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Kenapa?" Tanyaku mencoba menggoda Aldira

"Kenapa lo kayak gitu, Lo mau pamer? Lo mau goda gue? Mau lo kayak gitu kek atau yang lain gue gak bakalan suka sama lo" ia masih tidak mau menatapku yang ada didepannya yang membuatku langsung tersenyum dan tertawa kecil.

Ya kali ini aku tidak memakai baju aku hanya memakai celana pendek selutut dan handuk yang setia menggantung di leherku membuatku terlihat tampan mungkin sampai sampai Aldira tidak mau menatapku karena dia takut jika dia langsung jatuh cinta padaku. Hehehe

"Kenapa emangnya? Lagian kenapa kamu malingin wajah kamu ke arah lain? Kamu takut ya jatuh cinta sama aku?"

"Ih apaan sih lo jangan geer ya gue gak bakalan jatuh cinta sama lo sampai kapanpun asal lo tau itu!!" Ucapnya yang menghadap ke arahku namun setelah itu kembali lagi menatap ke arah yang lain.

"Mendingan sekarang lo buruan pakek baju. Karena gue gak suka kalo lo kayak gitu"

"Oh jadi kamu perhatian ya ternyata sama aku" aku pun langsung tertawa kecil mendengar ucapan Aldira tadi. "Kamu gak usah malingin wajah kamu, kamu gak usah takut natap aku kayak gitu. Emang aku hantu sampe kamu gak mau lihat wajah aku?"

"Iihhhh... Udah deh. Buruan sekarang lo keluar dari sini gue mau mandi"

"Minggir!!!" Gertaknya seraya mencoba meminggirkan tubuhku ke samping

.
.
.
.
.

Jangan lupa vote dan komen ya guys biar semangat buat bikin ceritanya. Thanks guys 😘😘

Author:
@Alkets_

Tak tergantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang