2. Tak terganti

20 4 1
                                    

Matahari sudah mulai terbit tandanya hari sudah pagi. Dan Aldira sudah bersiap siap untuk berangkat ke sekolah. Setelah menggunakan seragam lengkap Aldira langsung menuju ke meja makan untuk makan bersama keluarganya tentunya dengan kakak dan si gembul Reyna.

"Selamat pagi semuanya" sapa Aldira sebelum duduk di kursi. Yang juga dibalas semua orang yang ada di sana.

"Dir lo masih lama sekolahnya?perasaan lo kok gak lulus lulus?" Tanya kak Dince

"Bentar lagi juga lulus, sabar ngapa, buru buru amat emang kenapa sih kalo gue mau lulus?" Aldira pun langsung mengambil 2 lembar roti kemudian mengolesinya dengan selai setelah menjawabnya

"Ya biar lo cepet nikah, terus Reyna punya adik sepupu lagian kasian juga mama sama papa belum dapet cucu dari lo"

"Huk... huk..." Aldira terkejut atas penuturan kakanya itu. "Masih lama gue nikah, gue gak mau nikah buru buru lagian kalo Reyna butuh temen ya tinggal main sama gue kan sama aja"

"Terserah!!"

Mereka pun kembali melanjutkan kegiatan nya masing masing. Setelah selesai makan Aldira langsung pamit ke orang tuanya dan kakaknya sebelum berangkat sekolah. Aldira mengendarai motornya dengan kecepatan sedang lagi pula jam masuk sekolah masih lama.

Selang beberapa menit akhirnya Aldira sampai di sekolah, Aldira pun langung memakirkan motornya terlebih dahulu.

"Dir" sapa Siska teman sebangku Aldira yang sama sama baru datang di sekolah

"Siska, tumben lo dateng cepet bukannya lo tu suka mepet kalo masuk?" Jawab Aldira seraya menggantungkan helm nya di kaca spion.

"Telat salah, gak telat malah di cerocosin gimana sih Dir"

"Ya udah, yuk masuk lo kan piket" mereka pun berjalan beriringan memasuki gerbang sekolah.

Aldira dan Siska sudah sampai di depan kelas mereka, saat hendak masuk ke kelas Aldira sudah disambut dengan tatapan oleh Zaki di bangku sebelah pintu. Melihat itu Siska pun langsung menggoda Aldira dengan menyenggol bahunya sehingga membuat Aldira kesal.

"Apa sih Sis" ucapnya yang kemudian menuju ke bangkunya.

"Dir kayaknya Zaki suka deh sama lo" bisik Siska setelah duduk di samping Aldira.

"Terus?"

"Ya gak papa cuman ngomong aja, tapi kalo misalnya dia nembak lo gimana? Lo bakal terima apa lo tolak?"

"Gak tau mungkin gue tolak. Lagian kenapa sih emangnya?"

"Menurut gue sih jangan lo tolak, soalnya dia kan ganteng, cool, terus dia itu banyak yang suka. Kalo lo jadian sama dia pasti cewek cewek yang ada di sekolah ini iri"

"Tapi kalo gue gak suka gimana? Masa iya gue maksa. Udah ah gue males ngomong soal itu, mendingan sekarang lo piket"

"Y" Siska pun langsung berdiri dan mengambil peralatan piket dan kemudian memulai menyapu kelas bersama anak piket lainnya yang sudah datang. Sedangkan Aldira ia lebih memilih membaca buku untuk mengisi waktu luang sebelum pembelajaran dimulai.

"Boleh gue duduk disini?" Ucap Zaki yang tiba tiba berada di sebelah Aldira.

"Bo.. boleh". Zaki pun langsung duduk di samping Aldira.

"Dir, boleh gue nanya?"

"Hm" jawab Aldira yang masih fokus ke bacaannya.

"Lo udah punya pacar belum?". Sontak Aldira pun langsung menoleh ke arah Zaki saat mendengar ucapan itu.

"Ke..kenapa emangnya" ucapnya kembali mengalihkan pandangannya ke novelnya.

"Gak papa cuman nanya"

"Belum"

"Yess!!" Ucap Zaki sedikit pelan seraya mengepalkan tangannya tanda jika ia suka mendengar jawaban dari Aldira.

"Kalo gitu emm... emmm... lo.." belum sempat menyelesaikan ucapannya bel masuk sekolah berbunyi sehingga membuat Zaki kesal.

"Ki mending lo balik ke bangku lo, bentar lagi masuk, lagian Siska udah selesai piket". Dengan terpaksa Zaki pun meninggalkan Aldira dan kembali ketempat duduknya.

****

Jam pulang sekolah sudah berbunyi dan Aldira sudah memasukkan buku bukunya ke dalam tas. Dan hanya menyisakan satu novel yang nantinya akan ia kembalikan ke perpustakaan sekolah Setelah ia pinjam kemarin.

"Sis nanti temenin gue ke perpus ya balikin buku"

"Ok"

Berdoa pun mulai, seusai berdoa Aldira menyalami gurunya sebelum pulang, dan kemudian pergi meninggalkan kelas menuju ke perpustakaan. Namun Siska membuka suara ditengah tengah perjalanan mereka.

"Dir tadi Zaki ngomong apa sama lo, kok kayak serius gitu. Jangan jangan lo di tembak ya?" Goda Siska

"Sis!!" Tatapan tajam mengarah ke arah Siska sehingga membuatnya sedikit takut.

"Lo mau ke perpus kan, ya udah ayo tapi jangan marah ok" bujuk Siska

Setelah mengembalikan buku Aldira pun langsung menuju ke parkiran namun di tengah tengah lapangan ia melihat banyak orang yang berkerumun sehingga ia pun ingin melihat apa yang mereka semua lihat. Betapa terkejutnya Aldira saat melihat jika di sana ada Zaki yang sudah siap dengan bunga dan sekotak coklat. Aldira sempat merasa cemas saat ia mengingat perkataan Siska tadi. Ya ia takut jika Zaki tiba tiba menembaknya didepan banyak orang.

"Aldira!!!" Teriak Zaki saat melihat Aldira yang hendak pergi meninggalkan kerumunan. Karena merasa namanya dipanggil Aldira pun menoleh ke arah Zaki.

"ALDIRA GUE CINTA SAMA LO, GUE SUKA SAMA LO DARI DULU, APA LO MAU JADI PACAR GUE" Benar saja dugaannya jika Zaki akan menembaknya di depan banyak murid yang lain sehingga membuatnya sedikit kikuk.

"Kalo lo terima cinta gue lo terima coklat ini dan kalo lo gak cinta sama gue lo ambil bunga ini" lanjutnya.

Tiba tiba tubuh Aldira didorong oleh seseorang sehingga ia berada di tengah tengah kerumunan bersama Zaki. Ya yang mendorongnya adalah Iqbal teman Zaki.

"Aldira lo mau kan terima cinta gue" ucap Zaki kembali ketika tidak mendapat jawaban dari Aldira.

"Zaki. Ma..maaf gue gak bisa nerima cinta lo. Gue minta maaf" mendengar itu Zaki pun merasa kecewa saat cintanya sudah ditolak Aldira

"Tapi kenapa? Gue cinta dan sayang sama lo"

"Ini tentang perasaan Zaki. Gue gak punya perasaan apapun sama lo. Gue cuman anggep lo sebagai temen gak lebih, jadi tolong maafin gue"
Aldira pun memutuskan untuk segera meninggalkan lapangan dan menuju ke parkiran untuk segera pulang.

"Sabar ya bro nanti coba lagi, cewek emang kayak gitu mungkin dia masih malu malu" ucap Iqbal.

****

Sesampainya di rumah Aldira langsung ke kamarnya ia masih berpikir tentang kejadian tadi. Ia takut jika Zaki akan marah padanya namun ia juga gak bisa memaksakan hatinya untuk menerima Zaki sedangkan di hatinya masih ada seseorang yang masih mencoba untuk ia lupakan.

.
.
.
.

Hai guys jangan lupa vote dan komen yang banyak ya biar aku semangat buat nulisnya. Dan semoga kalian suka sama ceritaku😘😘. kalo emang ceritanya masih kurang bagus maafkan ya soalnya ini batu pemula jadi mohon dimaklumi ok🙏🏽🙏🏽

Author:
@Alkets_

Tak tergantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang