"Aldira papa mau ngomong sama kamu" ucap Yongki saat mereka sedang berkumpul di ruang tamu.
"Ngomong apa pa?"
"Kamu lulus kurang berapa bulan lagi?"
"Kurang lebih dua bulan. Kenapa pa emangnya?" Jawabnya dengan mata yang masih fokus ke televisi.
"Sebenarnya. Em....emm.. papa..."
"Papa mau apa?" Aldira pun merasa bingung.
"Sebenarnya papa mau menjodohkan kamu sama anak temen papa waktu SMP" sontak Aldira pun langsung menatap ke arah papanya itu dan masih tidak percaya atas perkataan papanya itu.
"Whatt....papa bilang apa tadi? Mau jodohin aku?. Pa aku masih sekolah dan aku belum lulus pa, aku masih belum ngejar cita cita aku, dan papa malah pengen jodohin aku"
"Papa tau Dira, tap-"
"Kalo papa tau kenapa papa lakuin itu. Papa emang egois" selepas itu Aldira pun langsung kembali ke kamarnya meninggalkan Yongki dan Yeni yang masih ada di ruang tamu.
"Aarghh. Papa emang egois" ucap Aldira saat sudah ada di kamarnya.
"Tok...tok....tok...."
Suara ketukan pintu membuat Aldira Langung menoleh ke arah pintu. Ia pun langung membuka pintu kamarnya saat mengetahui jika itu adalah mamanya
Aldira pun langung memeluk mamanya itu dan menangis di pundak mamanya itu. Jujur ia masih tak menyangka jika papanya akan melakukan itu.
"Ma kenapa papa egois si. Aku masih sekolah ma. Aku belum ngejar cita cita aku tapi papa malah nyuruh aku buat dijodohin".
Yeni pun melepaskan pelukannya dan beralih memegang kedua bahu Aldira. "Mama tau sayang. Tapi papa kamu ngelakuin itu karena papa kamu sayang sama kamu"
"Sayang, sayang mama bilang, kalo papa sayang sama Dira papa gak mungkin ngelakuin itu ma"
"Dengerin mama, papa kamu menjodohkan kamu sama anaknya temen papa kamu itu karena papa kamu gak mau kalo kamu nanti nikah sama orang yang gak bener. Dan kalo papa kamu udah mutusin buat jodohin kamu sama dia pasti dia anaknya baik, sopan dan sayang sama keluarga. Karena gak mungkin kalo papa kamu ngejodohin kamu sama orang yang gak bener" ucap Yeni mencoba memberi pengertian ke Aldira.
"Tapi ma, aku gak kenal siapa dia, dan aku gak cinta sama dia. Terus gimana aku bisa ngejalanin rumah tangga nanti kalo kita gak saling cinta ma. Pasti berantakan dan aku gak mau semua itu terjadi"
"Dira sayang, percaya sama mama. Mama emang belum pernah ketemu sama cowok itu, tapi gak tau mama seperti yakin kalo cowok itu cowok yang terbaik buat kamu, yang bisa jagain kamu, yang bisa selalu ada buat kamu. Kamu percaya kan sama mama".
"Tapi ma"
"Udah gak usah pakek tapi tapi, kamu pikirin aja ulangan kamu itu, nanti setelah itu kamu boleh jawab apa kamu mau nerima perjodohan itu apa nggak. Tapi mama mohon sama kamu jangan nolak perjodohan itu karena mama yakin kalo cowok itu cowok yang baik" Yeni pun mencium kening Aldira sebelum memutuskan pergi dari kamarnya.
****
Malam ini Aldira tidak bisa tidur bagaimana tidak ia masih mengingat kejadian saat Zaki menembaknya di depan umum dan ditambah lagi papanya yang menjodohkannya dengan anak temannya itu. Sungguh ingin rasanya Aldira bunuh diri sehingga ia tidak akan mengalami semua ini.
Dan hari ini pun Aldira seperti tidak bersemangat untuk sekolah ingin rasanya ia bolos dan pergi jalan jalan untuk melupakan semua masalahnya namun apalah daya sebentar lagi ia kan melaksanakan ujian PAT sehingga ia harus masuk ke sekolah agar mendapat kisi kisi soal PAT nanti.
"Dir lo kenapa?" tanya Siska saat melihat raut wajah Aldira yang sedikit berubah.
"Gak papa"
"Lo ada masalah ya? Cerita sama gue siapa tau gue bisa bantuin lo atau kalo gak gue cariin solusi yang tepat buat masalah lo" Aldira tidak menjawab ia hanya fokus menatap papan tulis.
"Hai Dira" sapa Zaki yang sudah ada disebelahnya dengan posisi berdiri dan bersendekap dada.
"Hm"
"Lo kenapa, Lo ada masalah? Apa lo udah nyesel nolak gue kemaren?" Aldira pun kesal mendengar ucapan Zaki tadi ingin rasanya ia melakban mulut pria itu.
"Zak, tolong jangan ganggu gue. Gue lagi gak mau diganggu. Dan soal itu gue sama sekali gak nyesel karena emang gue gak suka sama lo. Jadi tolong jangan ganggu gue, gue mau sendiri" Zaki pun memutuskan pergi dari hadapan Aldira dan kembali ke tempat duduknya. Aldira juga bisa melihat raut wajah kesal Zaki.
Tak lama setelah itu bel masuk pun berbunyi sehingga semua murid akan memulai pembelajaran dan memahami materi yang diberikan Bu Diana.
Setelah dua jam setengah mengikuti pembelajaran Bu Dina akhirnya jam istirahat pun tiba. Aldira lekas mengajak Siska menuju taman belakang sekolah. Ya Aldira akan menceritakan apa yang ia pikirkan tadi sehingga ia tidak fokus dengan pembelajaran, ia hanya ingin meminta pendapat Siska apa yang akan ia lakukan.
Setelah sampai di taman belakang sekolah Aldira pun langsung menceritakan semuanya ke Siska setelah memastikan jika di taman belakang sekolah tidak ada seorang pun.
"Oh.. jadi ini yang udah buat Lo gak konsen buat belajar" jawab Siska setelah mendengar cerita dari Aldira.
"Iya, gimana enggak, gue masih belum ngejar cita cita gue sis dan papa gue malah jodohin gue sama anak temennya gimana gue gak kepikiran. Mangkanya gue cerita sama lo karena gue pengen denger pendapat lo"
"Menurut gue sih, lo terima aja. Dan gue juga setuju sama mama lo kalo papa lo gak akan mungkin ngejodohin lo sama cowok yang gak baik. Ingat feeling orang tua gak pernah salah"
"Jadi Lo nyuruh gue nerima perjodohan itu?" Tanya Aldira lagi untuk memastikan
"Ya. Kalo soal cinta itu gampang dir, cinta itu biasa datang setelah kita udah terbiasa bersama. Jadi lo gak usah khawatir. Dan soal cita cita lo, lo harus ngomong ke calon suami lo nanti kalo Lo bakal terima perjodohan ini asalkan Lo dibolehin lanjut sekolah" Aldira pun terdiam sejenak mencerna perkataan Siska. Perkataan Siska memang ada benarnya
"Makasih sis Lo emang sahabat gue yang baik"
"Masama, tapi Lo harus janji kalo Lo gak boleh gini lagi ok" dan Aldira pun mengangguk tanda mengiyakan perkataan Siska.
"Btw, kakak gue juga mau dijodin sama anak temen papa gue"
"Kakak?" Beo Aldira saat mengingat jika Siska tidak punya kakak.
"Iya kakak. Emang lo gak pernah tau dan gak pernah ngerti karena selama ini kakak gue tinggal sama orang tua asuhnya".
"Ha? Maksut lo?
"Iya gue punya kakak cowok tapi dulu kakak gue hilang waktu kecil terus ditemuin sama bapak bapak baik akhirnya kakak gue tinggal sama orang itu mangkannya lo gak pernah tau kalo gue punya kakak karena emang gue gak pernah cerita sama lo. Tapi beberapa tahun lalu kakak gue gak sengaja ketemu papa gue di suatu tempat. Dan papa gue ngenalin kakak gue dengan kalung yang ada di leher kakak gue"
"Ohh.... Lagian kenapa Lo gak pernah cerita?"
"Ya maaf"
"Y. Ya udah ke kantin yuk gue laper" Aldira pun mengangguk.
"Sis nanti Lo pulang sama siapa?"
"Dijemput kakak tersayang gue"
"Oh, besok gue jemput ya kita berangkat dan pulang bareng sebagai tanda terima kasih karena lo udah kasih pendapat sama gue"
"Ok"
.
.
.
.
.
.Hai guys gimana ceritanya bagus gak? Semoga bagus ya😅😅. Aku cuman mau ngomong jangan lupa vote dan komen yang banyak karena itu bakal bikin aku semangat nulisnya.
Author:
@Alkets_
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak terganti
Romance⚠️HARAP FOLLOW SEBELUM BACA !!! Menceritakan seorang gadis yang mencoba melupakan masa lalunya namun sulit untuk ia lupakan. Ia terpaksa menikah dengan anak teman papanya karena orang tuanya yang menyuruhnya agar cepat memiliki anak. Namun di suat...