5. Tak terganti

12 2 1
                                    

Hari ini adalah hari terakhir ujian dan hari ini juga Aldira akan membuat keputusan, karena jujur ia tidak suka untuk jika ia memiliki tanggungan apa pun itu termasuk keputusan ini.

"Dir gue deg degan tau, gue takut kalo nilai gue jelek" ucap Siska saat pulang sekolah.

"Gue juga, gue takut kalo gue gak dapet rengking lagi. Bisa bisa gue dimarahin sama papa"

"Oh ya btw gimana lo udah buat keputusan?"

"Udah, semoga aja keputusan gue memang keputusan yang baik"

"Semoga aja"

"Gue duluan ya, lo mau bareng apa gak" tawar Aldira setelah menaiki motornya

"Gak usah bentar lagi Kakak gue jemput"

"Oh ok. By..." Aldira pun mengendari motonya dan bergabung dengan pengendara lain.

Setelah sampai di rumah seperti biasa Aldira langsung mandi dan berganti pakaian. Ia sudah mengambil keputusan dan ia juga akan memberi tahu keputusannya itu saat makan malam nanti.

Makan malam pun tiba dan waktu waktu yang ditunggu pun juga tiba semua anggota keluarga sudah ada dimeja makan termasuk kak Dince dan si gembul Reyna yang menginap di rumah mama Yeni karena suaminya yang pergi ke luar kota.

Aldira merasa gerogi saat hendak mengucapkannya ia selalu mengucap bismillah dan astaghfirullah di dalam hatinya berharap keputusan yang ia ambil tidak salah.

"Pa" panggil Aldira ditengah makan malam. Dan orang yang merasa dipanggil pun menoleh.

"Pa Aldira udah ambil keputusan" semua orang pun langsung menoleh ke arah Aldira.

"Kamu yakin? Papa gak maksa, kalo kamu nolak juga gak papa tapi papa berharap kalo kamu terima"

"Ya pa aku tau dan aku juga udah buat keputusan dan semoga aja keputusan ini gak membuat aku menyesal dikemudian hari" Aldira terdiam sejenak ia menarik napas panjang sebelum mengucapkan keputusannya itu sampai akhirnya "Pa aku terima perjodohan itu" seketika semua orang pun langsung menoleh ke arah Aldira dan bertanya tanya apakah Aldira benar benar menerima perjodohan itu ataukah hanya bercanda saja.

"Dir lo yakin?" Tanya kak Dince memastikan

"Ya gue yakin"

Semua orang pun akhirnya tersenyum senang termasuk papa dan mama. Mereka sangat bahagia mendengar keputusan Aldira dan Aldira pun juga merasa bahagia saat melihat kedua orangnya merasa bahagia. Walau dia harus melewati perjalanan rumah tangga nanti tanpa adanya rasa cinta dari kedua belah pihak.

"Pa ma Dira mau dijodohin sama anak temen papa tapi Dira ada syaratnya" lanjutnya

"Syarat apa sayang" jawab papa

"Nanti Dira bakal ngomong saat Dira ketemu sama temen papa dan anaknya itu. Yongki pun mengangguk ia rasanya sudah kenyang kala mendengar jika Aldira menerima perjodohan itu.

****

Hari sudah berganti Aldira merasa sangat lega setelah memberikan keputusannya dia sudah tidak lagi dibebani walaupun dia juga sedikit khawatir takut jika syarat yang dia ajukan nanti tidak disetujui oleh pihak sebelah.

"Dira papa mau ngomong sama kamu" ucap papa Yongki saat berada di ruang tamu bersama mama. Hari ini kak Dince dan si gemblung sudah pulang ke rumah mereka karena kak Vitra sudah pulang cepat.

"Ngomong apa pa?"

"Tadi papa udah bilang ke temen papa dan dia juga seneng kalo kamu nerima perjodohan ini. Dan kita juga udah sepakat kalo nanti sore dia bakal main ke sini sama anaknya"

Tak tergantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang