Seusai pulang sekolah Aldira mengajak kedua sahabatnya Rani dan Zahwa untuk bertemu di cafe yang sering mereka kunjungi untuk menceritakan semua masalahnya dan khususnya meminta pendapat ke mereka apakah dia akan menerima atau kah tidak perjodohan itu.
Aldira pun mengendarai pelan motornya di tengah jalan raya. Sesekali ia menghirup udara untuk merilekskan tubuh dan perasaannya. Namun tiba tiba
brukk...
Motor Aldira terjatuh setelah ia tak sengaja menabrak sebuah mobil yang hendak belok.
Ia pun langsung kesakitan saat tangan nya terluka karena terbentuk aspal dan kakinya yang tertindih oleh body motor. Pengendara mobil itu pun langung turun melihat kondisi Aldira walaupun ia tak salah.
"Mbak, mbak gak papa?" Tanya pria itu.
"Emm..gak.. gak mas saya gak papa" jawab Aldira tanpa melihat ke arah pria itu karena Aldira fokus membersihkan tangannya dari debu yang ada ditangannya
Setelah itu Aldira langsung membuka kaca helm yang menutupi wajah cantiknya itu sebelum meminta maaf ke pengendara mobil itu. Namun permintaan maafnya seakan tercekat saat melihat siapa pria itu. Ucapan maaf seakan akan ingin menjadi kata kata umpatan yang akan diberikan ke pengendara mobil itu.
"Lo"
"Kenapa sih gue selalu ketemu lo?" lanjutnya
"Mbak seharusnya mbak minta maaf ke saya bukan malah marah marah sama saya. Dan kalo kita ketemu itu udah kehendak di atas bukan karena mau saya sendiri"
"Halah lo tu pasti bohong, Lo ngikutin gue kan karena Lo gak terima karena kemarin lo gue marahin ya kan?"
"Terserah mbak intinya saya gak punya niatan seperti itu. Ya udah sini saya bantu"
"Gk... gak usah gue gak butuh bantuan dari lo mendingan sekarang lo pergi gue males liat muka lo. Baru ketemu tapi udah bikin kesel"
"Ya udah saya pamit assalamualaikum" ucap cowok tersebut kemudian pergi meninggalkan Aldira.
"Huh!! Dasar gak peka, gak dibantuin malah pergi. Dasar cowok gila bin resek" gerutu Aldira pelan.
"Ya Allah semoga aja cowok yang dijodohin sama Dira gak kayak cowok itu" lanjutnya. Aldira pun kemudian bangkit dan kembali melanjutkan perjalanannya walaupun ia sedikit luka karena goresan dari aspal tadi.
Setelah 10 menit perjalanan akhirnya Aldira sampai di cafe dan ia juga sudah melihat kedatangan kedua sahabatnya itu. Dengan segera Aldira langsung menghampiri mereka.
"Lo kok lama sih dir dari tadi gue nungguin sama Zahwa" ucap Rani
"Tadi gue ketemu sama cowok resek"
"Kenapa?" Tanya Zahwa
"Ah udahlah gue males bahas dia mendingan sekarang gue minta pendapat kalian" Aldira pun kemudian mulai menceritakan masalahnya secara perlahan sedangkan Rani dan Zahwa memperhatikan Aldira yang sedang bercerita sekaligus memahami masalah Aldira.
"Oh jadi gitu, terus lo jawab apa?" Tanya Rani
" Nah itu gue bingung mau jawab apa mangkannya gue mau minta pendapat dari kalian" sesaat mereka dalam keadaan hening mereka saling berpikir untuk mencoba menyelesaikan masalah Aldira .
"Kalo menurut gue sih, mendingan lo terima, karena emang feeling orang tua gak pernah salah jadi Lo gak usah ragu sama pilihan papa Lo" Zahwa pun mulai menjawab
"Dua!! Gue juga setuju sama Wawa. Jadi mendingan Lo terima perjodohan itu"
"Jadi gue harus terima. Ya udah makasih ya karena kalian udah kasih pendapat yang berharga menurut gue. Kalian emang sahabat terbaik gue"
"Masama. Emang seharusnya kita saling bantu satu sama lain. Oh ya guys kita harus janji ya kalo persahabatan kita ini gak akan pernah putus sampai kapan pun walaupun ada masalah apa pun itu janji!!!" Jawab Rani seraya mengarahkan kedua jari kelingkingnya ke arah Aldira dan Zahwa.
Aldira dan Zahwa pun langung melingkarkan jari kelingking mereka ke tangan Rani tanda jika mereka sudah berjanji tidak akan pernah memutus persahabatan mereka yang sudah dibangun sejak sekolah dasar.
****
Setelah puas berbicara dan membagi ceritanya dengan sahabatnya Aldira memutuskan untuk pulang. Dan saat ini dia sudah berada di dalam kamarnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 dan sebentar lagi akan waktunya sholat Maghrib, sehingga Aldira memutuskan untuk mandi.
Selepas mandi Ia pun langsung berganti pakaian dengan menggunakan kaos putih dan celana pendek dengan rambut yang tergerai karena masih basah
"Druttt..... Drutttt...." Suara dering handphone Aldira berbunyi, dan Aldira pun langsung menekan tombol hijau tanpa melihat dulu siapa yang menelponnya.
"Hallo" ucap Aldira
"Hallo, halo Dira sayang, gimana kabar kamu aku kangen sama kamu"
Mendengar itu Aldira kembali menjauhkan handphone nya dari telinga supaya ia bisa melihat siapa yang menelfon nya. Ia pun terkejut saat melihat nomor yang menelponnya itu. Itu adalah nomor orang yang selalu meneror Aldira dengan kata kata sayang dan cinta.
"Hallo, siapa sih anda!. Kenapa anda selalu menganggu saya. Kenapa anda selalu bilang kalo anda sayang sama saya, sebenarnya siapa anda. Jangan sampai saya laporkan anda ke kantor polisi atas tuduhan meneror saya" ucap Aldira bertubi tubi hingga membuat yang disebrang sana tertawa mendengarnya.
"Tenang sayang tenang, aku emang cinta sama kamu dan kamu juga pasti tahu siapa aku, karena aku pernah ada dalam kehidupanmu"
"Siapa? Siapa kamu. Jangan sok rahasia rahasiaan karena saya tidak suka sama yang namanya rahasia. Jadi tolong jawab pertanyaan saya siapa kamu dan kenapa kamu selalu teror saya?"
"Hahahaha.......kamu gak perlu tau karena kamu pasti tahu. Saya cuman mau kamu tau kalo saya sayang dan cinta sama kamu"
"Tut.." panggilan berakhir Aldira pun merasa kesal dan marah karena nomor ini selalu saja menerornya beberapa bulan ini.
"Siapa sih dia? Kenapa dia selalu ganggu aku, apa dia salah orang? Tapi kalo salah orang gak mungkin dia tau nama aku. Aarrghhh..." Aldira pun melempar kasar handphone nya ke ranjang sungguh ia sangat marah dan juga penasaran siapa orang yang selalu menerornya itu. Kenapa dia selalu mengucapkan jika dia salah satu orang yang pernah ada di kehidupannya.
.
.
.
.
.Hai guys gimana sama ceritanya bagus gak? Kalo bagus komen ya. Dan jangan lupa vote yang banyak biar aku tau kalo kalian suka sama cerita aku dan aku juga lebih semangat buat nulisnya.
Author:
@Alkets
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak terganti
Romance⚠️HARAP FOLLOW SEBELUM BACA !!! Menceritakan seorang gadis yang mencoba melupakan masa lalunya namun sulit untuk ia lupakan. Ia terpaksa menikah dengan anak teman papanya karena orang tuanya yang menyuruhnya agar cepat memiliki anak. Namun di suat...