:bukan dia:

636 97 9
                                    

Eunwoo membuktikan ucapannya dengan sungguh-sungguh. Pagi harinya, Eunwoo sudah menunggu di depan rumah Eunbi dan saat sore tiba pun Eunwoo mengantarnya pulang. Adanya kehadiran Eunwoo menimbulkan banyak tanya pada Nayeon dan juga Jaehyun. Apalagi Eunbi pernah terang-terangan menolak ajakan Eunwoo untuk mengantarnya pulang di depan para temannya. Namun, kegigihan Eunwoo tidak bisa ditolak oleh Eunbi. Pun tanpa Eunbi tahu, menimbulkan rasa penasaran pada Jaehyun.

"Dia kekasihmu?" tanya Jaehyun pada Eunbi.

Jaehyun sudah berusaha untuk menekan rasa penasarannya. Namun, semakin sering melihat kedatangan Eunwoo ke toko ini, semakin menyeruak pula banyak tanya yang datang pada benaknya. Ia perlu memastikan jika pria itu memang mempunyai niat yang baik pada Eunbi.

"Hanya teman sekolah dulu," sahut Eunbi sekenanya. Tangan-tangannya sudah terbiasa dengan menyusun buket-buket bunga pesanan mereka.

"Apa kau yakin? Sepertinya Eunwoo menyukaimu. Apa kau tidak menyukainya?" tanya Jaehyun beruntut. Sungguh bukan keinginannya untuk melontarkan banyak tanya seperti tadi. Namun, entah kenapa mulutnya seperti tidak mempunyai rem.

"Kenapa?" Eunbi menghentikan kegiatannya sejenak dan memusatkan atensinya pada Jaehyun. "Ada masalah?"

Jika dulu Eunbi akan membalasnya dengan penuh rasa sopan———ya karena mereka ini rekan kerja. Namun, sekarang Eunbi tidak segan lagi untuk berbicara ketus seperti tadi jika menurutnya Jaehyun sangat menyebalkan. Jaehyun memang benar menjengkelkan ketika seperti ini.

Ditanya seperti itu, Jaehyun gelagapan sendiri. Cepat-cepat ia memikirkan jawaban yang tepat agar Eunbi tidak curiga. "Ya, aku harus tahu dia siapa, dia berasal dari mana. Bagaimana jika dia orang jahat, menyakitimu, atau bahkan membunuhmu? Aku hanya ingin memastikan. Apa sulitnya tinggal menjawab?"

Eunbi menatap Jaehyun kesal. Matanya menyipit seiring mencerna kembali alasan Jaehyun yang tidak masuk akal. "Jika dia mempunyai niat buruk, dia sudah melakukannya dari jauh-jauh hari. Ini sudah hampir sebulan dia di sini, tapi aku masih baik-baik saja, kan?"

"Aku hanya ingin memastikannya saja, kenapa kau malah membela dia? Jika tidak ingin menjawab, ya sudah. Aku tidak peduli, jika dia menyakitimu atau membunuhmu."

Eunbi melebarkan mata tidak percaya ketika mendengar perkataan Jaehyun. Belakangan ini Jaehyun jauh lebih menyebalkan. "Kau yang kubunuh duluan, mau?!"

Pertengkaran itu tidak hanya menimbulkan geram dari Jaehyun dan Eunbi, tetapi juga Nayeon. Di ambang pintu, Nayeon berteriak, "Hei! Lebih baik bantu aku! Kenapa kalian bertengkar?"

Nayeon menggeleng. Akhir-akhir ini mereka sering terlibat pertengkaran. Nayeon sendiri sampai lelah memisahkan mereka. Akhirnya, Jaehyun dan Eunbi membantu Nayeon memasukan persediaan bunga-bunga yang sudah dikeringkan. Kali ini mereka akan membuat produk baru. Hingga pertengkaran yang terjadi antara keduanya tenggelam begitu saja karena kesibukan masing-masing.

Saat Eunbi ingin membeli makan siang untuk disantap bersama, Eunwoo sudah berada di halaman toko. Dengan senyum yang menawan, bisa Eunbi pastikan siapapun akan jatuh hati. Ah, Eunbi jadi teringat kiriman buket bunga itu sudah tidak ada lagi semenjak pengakuan Eunwoo. Hal itu semakin menampar Eunbi dan memupuskan harapannya karena memang Eunwoo lah sang pengirim.

Eunwoo menghampiri Eunbi dan berkata, "Mau pergi ke mana?"

Andai saja kisah masa lalu mereka tidak membuat Eunbi terluka begitu hebat, mungkin saja Eunbi bisa jatuh dalam pesona Eunwoo. Tidak perlu membutuhkan waktu lama sebab Eunwoo sangat mudah dicintai. Pria itu begitu baik padanya. Terlepas dari masa lalu mereka, Eunwoo selalu berada di sisinya, seperti sekarang. Di saat Eunbi tidak mempunyai siapapun untuk bersandar saat lelah.

Evanescent [Jungkook-Eunha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang