→: ini jelas salah :

960 131 8
                                    

Hampir sebulan lebih, Jungkook ke luar kota untuk perjalanan bisnisnya. Rencananya, bulan ini Jungkook akan membuka cabang baru untuk usaha yang dijalani. Di rumah ia hanya bersama Nyonya Jeon. Tak lupa juga, beberapa kali Jihyo mengunjungi mereka atau lebih tepatnya menemani ibu mertua.

Baru beberapa hari terakhir, justru kedatangan Jihyo menjadi intens. Membawakan makanan yang boleh dikonsumsi oleh mertuanya atau Jihyo dan sang mertua yang memasak bersama. Juga tak lupa dengan putra kesayangan Jihyo, Min Ju, turut serta bergabung. Seperti keluarga kecil yang bahagia dan harmonis. Hal itu, semakin membuat Eunbi menjadi tersisih.

Masih ada satu minggu untuk dia bekerja di perusahaan sang ayah. Eunbi tidak ditempatkan pada posisi yang istimewa atau tinggi. Ia harus merangkak karirnya dari bawah. Meskipun ia dikenal sebagai anak kecil yang tak beranjak dewasa, ia tidak mau selamanya menyandang sebutan itu. Terlebih sekarang, ia sudah menjadi istri dari Jeon Jungkook.

Selama menunggu kepulangan Jungkook, Eunbi harus disuguhi pemandangan yang mampu melukainya. Eunbi cemburu, tentu saja. Bersama Jihyo, Nyonya Jeon mampu berbicara lebih banyak bahkan tertawa. Sementara bersama Eunbi, mereka tak sampai sepuluh menit untuk berbicara. Terkadang Eunbi berpikir tentang kesalahan apa yang membuatnya dibedakan seperti ini.

Mengasingkan diri, Eunbi memilih ke kamar. Menatap pantulan dirinya dari kaca, Eunbi kembali membandingkan dirinya dengan Jihyo. Di depan sana, seorang perempuan bertubuh mungil, berambut sebahu dengan warna pirang, tak lupa juga dengan sejumput rambut yang menutup dahi. Dari segi wajah, Eunbi rasa ia tak kalah cantik. Ia mempunyai proposi wajah yang pas.

Ah, iya. Perbedaan Jihyo dengan dirinya hanya satu. Jihyo adalah wanita dewasa, sedangkan Eunbi hanya seorang istri yang masih terjebak dengan title "anak kecil" atau "anak manja". Jihyo wanita matang yang siap dijadikan istri. Apalagi Jihyo sekarang sudah menjadi single mom.

Keesokan harinya Eunbi pergi ke mall dan mengunjungi salon. Ia sudah bertekad untuk mengubah penampilannya menjadi wanita dewasa. Memasang extension pada rambut pendeknya dengan tetap memertahankan poni lalu membeli beberapa baju dan gaun layaknya wanita dewasa. Eunbi tersenyum puas melihat hasil akhirnya.

Namun, melihat perubahan Eunbi, Nyonya Jeon tidak berkomentar banyak. Saat sampai di rumah dengan tampilan yang berbeda, Nyonya Jeon hanya menatapnya sekilas dan berlalu tanpa kata. Padahal Eunbi sangat tidak sabar melihat tanggapan dari mertuanya. Baiklah, ia juga lebih penasaran dengan tanggapan dari Jungkook. Apalagi mereka sudah lama tidak bertemu.

Pintu kamarnya terketuk. Tak lama kemudian suara sang mertua di balik pintu. "Eunbi, jam berapa kita jemput Jungkook?"

Eunbi bangkit untuk membukakan pintu. Hampir saja dia lupa untuk menjemput Jungkook. Dan selama kepergian sang suami, komunikasi mereka hanya melalui ponsel. Meskipun begitu, Jungkook sangat jarang mengabarinya. Bahkan dalam kurun waktu seminggu bisa dihitung jari. Bagaimana rindunya tidak menggebu?

"Jam berapa Jungkook sampai di bandara?" tanyanya lagi.

Eunbi mengingat kembali percakapan singkatnya dengan Jungkook sebelum keberangkatan pria itu. Ia bergumam, "Kalau Eunbi tidak salah ingat, sekitar jam dua."

"Ya sudah, Ibu mau ikut menjemput anak ibu. Ibu siap-siap dulu."

Eunbi mengangguk dan hanya melihat punggung sang mertua yang menjauh. Sesak menyerang dadanya kembali ketika mengingat betapa lancar dan antusiasnya Nyonya Jeon berhadapan dengan Jihyo. Sementara dengan Eunbi, Nyonya Jeon cenderung lebih kaku.

Eunbi membuka lemari untuk mengganti baju. Mengambil beberapa baju untuk ia coba gunakan. Kemudian ia menatap hasilnya puas. Semoga Jungkook suka dengan penampilannya kali ini.

Evanescent [Jungkook-Eunha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang