:kedatangan yang lain:

487 79 8
                                    


Pertemuannya dengan Eunbi beberapa waktu lalu tidak ingin Rose sembunyikan dari Chaeyeon. Ia juga ingin memberi tahu Jihoon. Sayangnnya, ia harus kehilangan kontak dengan adik sahabatnya itu. Sudah beberapa kali ia menghubungi dan mengirimnya pesan, tapi tidak ada balasan juga. Pun dengan sosial media Jihoon yang tidak aktif lagi. Sebenarnya ia sudah lama tidak mendengar kabar dari Jihoon. Semenjak keluarga Jung pindah dan Jihoon kuliah di luar negeri, Rose tidak mendengar kabar apa pun lagi.

Mendengar Rose bertemu dengan Eunbi, Chaeyeon langsung memburunya dengan berbagai pertanyaan dan memaksanya untuk bertemu dengan Eunbi saat itu juga. Dengan berat hati, Rose menuruti permintaan sahabatnya. Karena ketidaksabaran Chaeyeon itu, mereka tiba tengah malam di rumah Eunbi.

Selama dalam perjalanan, Chaeyeon tidak bisa menyembunyikan antusiasnya. Kantuknya tidak seberapa dengan rasa ingin bertemu dengan Eunbi. Chaeyeon mengetuk pintu rumah Eunbi dengan keras. Saat sosok dibalik pintu itu muncul dengan muka yang masih setengah sadar, Chaeyeon tidak bisa menahan tangisnya. Ia langsung memeluk Eunbi dan menangis keras.

Eunbi terkejut dengan pelukan yang tiba-tiba. Tubuhnya hampir limbung jika saja pertahanan kakinya tidak kuat. Namun, melihat kehadiran Rose juga suara tangis yang sudah lama tidak ia dengar, Eunbi membalas dekapan itu dan menenangkan Chaeyeon dengan mengusap punggungnya.

Setelah tangis Chaeyeon mereda, mereka saling melepas peluk. Eunbi bisa melihat wajah Chaeyeon yang sembab. Ah, sudah lama sekali Eunbi tidak bertemu dengannya. Tidak banyak yang berubah, tetap cantik dengan mata yang memancarkan keteduhan.

"Jika kau berani melakukannya lagi, aku benar-benar tidak ingin bertemu denganmu!"

Eunbi hanya tersenyum sebagai balasan. Sudah lama sekali ia tidak mendengar suara Chaeyeon yang mengomelinya. Kedatangan keduanya tidak pernah Eunbi sangka. Setelah acara makan di rumahnya beberapa hari lalu, Eunbi dan Rose belum sempat bertemu lagi. Namun, mereka tetap bertukar kabar melalui pesan singkat.

Eunbi menyuruh kedua sahabatnya masuk lalu menyiapkan teh hangat. Mereka duduk melingkar di ruang tamu. Suara binatang malam menjadi pemecah keheningan di antara mereka. Sebab sedari tadi tidak ada satu pun yang membuka suara.

Melihat jam yang semakin menunjukkan tengah malam. Eunbi pun pergi untuk menyiapkan pakaian ganti. Mereka pasti lelah dan butuh istirahat setelah perjalanan panjang. Eunbi mencari baju yang sekiranya bisa dipakai oleh Chaeyeon dan Rose. Untung saja, ia masih menyukai pakaian oversized dan sepertinya bisa dipakai oleh mereka.

"Lebih baik kalian membersihkan diri dan ganti baju dulu."

Eunbi memberikan baju mereka. Chaeyeon terlebih dahulu pergi ke kamar mandi.

"Maaf tiba-tiba datang."

Suara Rose memecah kesunyian. Eunbi mengangguk. Bukan sebuah masalah bagi Eunbi. Karena sejujurnya, ia senang bertemu dengan kedua sahabatnya lagi. "Tidak apa-apa."

Kecanggungan itu perlahan luruh bersama dengan cerita-cerita hangat yang mereka lewatkan beberapa tahun ini. Masing-masing dari mereka menyimpan rindu. Malam ini, ketiga sahabat itu kembali bertemu untuk menuntaskan rindu.

*****

Keesokan paginya, mereka menyiapkan menu sarapan bersama. Sebenarnya, kedua sahabatnya masih ingin menghabiskan waktu bersama Eunbi. Sebelum kembali tidur semalam, mereka sempat berbicara mengenai hal-hal kecil, seperti membahas pekerjaan Eunbi, kesulitannya, dan rekan-rekan kerjanya. Eunbi menjawabnya dengan antusias. Siapapun tahu jika Eunbi sudah benar-benar membuka halaman yang baru.

Ketiganya tidak ada yang menyinggung perihal masa lalu. Chaeyeon dan Rose tidak ingin merusak kebersamaan mereka. Pun keduanya tidak akan membuka terlebih dulu, kecuali Eunbi yang memulainya. Mereka akan menunggu jika memang hal itu perlu Eunbi jelaskan pada mereka. Namun, jika memang tidak, juga bukan masalah yang besar. Melihat Eunbi dalam keadaan baik-baik saja sudah cukup.

Evanescent [Jungkook-Eunha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang