1

666 76 10
                                    

Jihoon berjalan menyusuri lobi kantornya untuk bertemu para model-model nya disana.

"Hei waktunya bekerja"
Serunya membuat seluruh model pria dan wanita itu berdiri tegap dan menunduk padanya.

"T-tidak usah seperti itu sudah kubilang berapa kali pada kalian"
Ucapnya sedikit keberatan

"Tapi tuan adalah atasan"
Ucap salah satu model pria yang tinggi.

Jihoon menghela napasnya. Dan berjalan membelakangi mereka.

"Dan satu lagi. Jangan menyebut ku tuan. Sebut namaku saja"
Lalu dia pergi meninggalkan model-model nya yang masih bingung dengan atasannya itu.

"Pria manis itu benar-benar tidak bisa di tebak"
Ucap salah seorang model wanita yang kemudian mengajak temannya untuk kembali bekerja.

"Ayo kita sukseskan perusahaan ini dengan kembali bekerja" katanya lagi dan Diangguki mereka semua. Rambut panjang hitam melekat pada rambutnya yang indah itu, dia salah satu model wanita populer di perusahaan Jihoon. Namanya adalah Jisoo.

Mereka semua berjalan menuju pemotretan mereka di ruang masing-masing. Perlu di ketahui bahwa seleksi di perusahaan Jihoon sedikit sulit. Karena mereka benar-benar dilatih profesional benar-benar sebagai model sungguhan.

.

"Ayah...Jihoon tidak mau!"
Ucapnya di sela-sela Makeup-nya

"Jihoon! Ayah sedang sibuk. Jangan membantah perintah Ayah lagi"

Jihoon mengerucut kan bibirnya lucu. Di sela telponnya dengan si Ayah.

"Ayah jangan memarahiku"

"Hoonie~ Ayah bukan marah tapi kau tahu kan bagaimana sibuknya ayah dan ibu"

Jihoon mengangguk sambil menjawab

"Baik Ayah, Jihoon akan mencari bodyguard nya sendiri"

"Ayah sudah mencari bodyguard yang tepat untuk mu"

"Ayaaaahh~~" Rengek Jihoon tidak terima

"Bye Hoonie"

Telepon itu tertutup dengan Jihoon yang kesal. Selesai makeup-nya dia langsung berdiri dengan wajah yang kecut dan dengan kaki yang sedikit dia hentak-hentakkan membuat seseorang yang melewatinya terkejut mendengar itu.

"Aku sudah besar!"

Monolognya Jihoon sendiri. Membuka pintu ruangan pemotretan nya agak kasar, membuat orang yang ada di dalam sana heran menatap Jihoon.

"Ada apa?"

Tanya manajer Jihoon yang bernama Woojin. Dia menghampiri Jihoon sambil merapikan sedikit rambut yang berantakan milik Jihoon.

"Sebenarnya apa bedanya kau dengan bodyguard?"

Tanya Jihoon masih dengan wajah yang menahan kesal.

"Aku? Dengan bodyguard?"

Jihoon mengangguk

"Ya jelas aku lebih tinggi pangkatnya"

Ucap Woojin percaya diri.

"Ayah menelpon ku bahwa aku akan memiliki bodyguard"

ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

"Benarkah?"

Lagi-lagi Jihoon mengangguk. Siapa saja yang melihatnya saat ini mungkin dia tidak akan kuat dengan keimutan yang Jihoon miliki di wajahnya.

"Bagus kalau begitu"

BODYGUARD | NielWinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang