Hua Lijun POV
Hmm, udara pagi hari yang sejuk dan bersih dari polusi, langit pagi hari yang nyaman dipandang oleh mata, suara kicauan burung yang menambah kesan menenangkan, kemudian ditambah pula dengan tubuh segar bugar dan tinggi. Kurasa menjadi seorang pria tidak ada ruginya juga ya, hanya perlu menunggu sampai terbiasa saja.
Oke, sekarang aku siap untuk pergi latiha—
"Lijun, diam di tempatmu!"
Ah, lupakan apa yang ingin kulakukan tadi, sekarang diriku hanya dapat diam di tempatku berdiri dan menatap ke arah Lian Zhen yang berjalan menghampiriku dengan tatapan kosong, ada apa dengan ekpresi wajahnya itu? Apa aku habis melakukan sesuatu yang salah lagi?
"Kau tak perlu latihan hari ini," ujarnya tiba-tiba yang menimbulkan tanda tanya besar di otakku. "Diamlah di ruanganmu karena aku ingin membicarakan sesuatu penting denganmu."
Ya, ini aneh. Lian Zhen yang selama ini kerjaannya marah-marah padaku dan membentakku kini tampak seperti orang yang nyaris putus asa, entah apa yang terjadi padanya padahal baru tadi malam dia meneriakiku karena mataku yang masih terbuka di saat jam tidur telah lewat.
Aku pun kembali masuk ke dalam ruanganku dan duduk diam menatap Lian Zhen yang tampak membawa sesuatu ke dalam ruangan ini. Dia membawa sebuah kotak kayu yang cukup besar dan tampak sangat berat, kemudian setelah meletakkan kotak itu barulah dia berjalan menghampiriku dan duduk di hadapanku.
Tangannya bergerak membuka kotak tersebut kemudian mengeluarkan sebuah pedang dari dalam kotak tersebut. "Coba kau pegang pedang ini," pintanya sembari menyodorkan pedang tersebut ke arahku.
Ukuran pedang yang lumayan besar itu membuat diriku ragu apabila tanganku dapat mengangkatnya. Ya, tapi namanya juga mencoba, jadi apa salahnya.
Akhirnya, aku mengulurkan tanganku untuk meraih pedang tersebut. Namun tepat pada saat pedang tersebut di serahkan kepada diriku kemudian tangan Lian Zhen beralih dari pedang, seketika …
'Bruk
… pedangnya jatuh, hiks.
Ekspresi wajah Lian Zhen yang awalnya sudah tampak tidak enak kini menjadi semakin kusut. Takut Takut memperburuk suasana, aku pun dengan cepat berkata, "Ma-Maafkan aku, kurasa tanganku terlalu lemah untuk mengangkat pedang seberat ini, ta-tapi tenang! Aku bisa membawa yang lebih ringan sedi—"
"Ini adalah pedang paling ringan yang hanya memerlukan sedikit energi kultivasi untuk mengangkatnya."
Ah ….
… i-ini paling ringan?
"A-Ahahahaha! Kurasa diriku sedikit tidak enak badan hari ini sehingga tidak bisa mengangkat pedang, bagaimana kalau kita coba lain har—"
"Cobalah gambar salah satu mantra di dalam buku ini." Tiba-tiba Lian Zhen menyodorkan sebuah buku bersampul biru yang bertuliskan 'buku mantra' di atasnya. "Ini buku mantra yang biasa bisa menghasilkan sihir apabila kau tidak ahli pedang, cobalah."
Aku menganggukan kepalaku dan membuka sembarang halaman pada buku tersebut, kemudian kuambil sebuah kertas dan kuas sebelum akhirnya mencoba untuk meniru apa yang tertulis dalam buku tersebut. Setelah segalanya selesai, kuteteskan sedikit darahku dan hasilnya ….
"Eh, kenapa tidak terjadi apa-apa?" bingungku saat tak mendapatkan reaksi apa-apa dari mantra tersebut.
Dan, pada saat itu juga telingaku dapat mendengar jelas suara desahan nafas Lian Zhen yang tampak sangat-sangat kecewa. Dia memijat pelan pelipisnya lalu memejamkan matanya erat, "Sekarang apa yang harus kulakukan padamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr(s) Evil Cultivator 先生修魔者
Fantasy[Bukan novel terjemahan] Aku adalah seorang wanita biasa yang bekerja sebagai pegawai kantoran. Lalu, hanya dikarena diriku yang tak sengaja tertidur di dalam bus malam itu .... Tiba-tiba aku malah terbangun di sebuah tempat dimana terdapat sekte-s...