Hua Lijun POV
Oh Tuhan, andaikan saja diriku berpindah dunia dan masuk ke tubuh keluarga kerajaan, betapa bahagianya diriku melihat semua kesilauan ini.
Emas dimana-mana, tidak ada satupun sudut dari ruangan ini yang tidak memiliki gabungan unsur emas di dalam furniturnya, jangankan furniture, pakaian mereka saja terbuat dari benang emas, berbanding terbalik dengan pakaian yang kubeli diskonan, hiks.
"Jadi, jika kudengar dari suara alat musikmu tadi, bukankah kau adalah sosok dari rumor dewa hebat yang membasmi iblis?"
Mampus, baru lima menit diriku duduk di ruangan ini dan rupanya aku akan langsung di introgasi dengan pertanyaan seperti ini, setidaknya tolong sajikan makanan, aku lapar. "Um, kurasa Yang Mulia salah orang, saya memang membasmi iblis dengan alat musik Pipa saya, tapi saya tidak sehebat dewa pembasmi iblis yang dirumorkan," elakku.
Kalian bertanya mengapa diriku mengelak? Alasanku mengelak adalah karena jika mereka menyadari kalau itu diriku maka diriku harus mengatakan sampai jumpa lagi pada kebebasan. Bisa terlepas dari sekte Jili dan akademi Hongli saja sudah membuatku bahagia tak karuan, jangan buat diriku harus terikat oleh mereka maupun hal-hal berbau kekangan lagi, yang ingin kulakukan sekarang hanya hidup bebas.
"Ah, rupanya aku salah orang," timpal Ming Zhehan yang entah mengapa terlihat sangat kecewa.
"Memangnya kenapa Yang Mulia? Apa ada sesuatu yang ingin Yang Mulia lakukan jika bertemu dengan dewa itu?"
Seketika raut wajahnya itu menjadi sangat-sangat murung, saking murungnya dia, diriku sampai merasa bersalah karena sudah membohonginya tadi. "Aku berdoa padanya setiap hari, memberi banyak persembahan, dan semua itu kulakukan agar dewa itu mau membantuku," sahutnya pelan, "Belakangan ini iblis terus menganggu, bahkan mereka mulai menganggu kerajaan serta manusia biasa. Padahal biasanya para iblis hanya akan menargetkan para kultivator, pendekar, atau dewa."
Benar sekali apa yang dikatakan oleh kaisar ini, aku pun menyadarinya. Selain karena alat musikku yang selalu lapar dengan roh iblis, aku juga memiliki alasan lain mengapa diriku membasmi iblis, yaitu mereka juga mulai menganggu manusia biasa yang bahkan tak memiliki kemampuan hebat untuk melawan para iblis itu.
Selama berminggu-minggu aku menghabiskan waktu untuk membasmi iblis, entah sudah berapa kali sepasang mataku melihat korban-korban dari para iblis tersebut yang mati mengenaskan. Tak hanya itu, melihat keluarga korban yang menangis saat melihat anggota keluarganya telah tiada bahkan terasa lebih menyakitkan.
Semua pemandangan itu … mengingatkanku pada kenangan lama.
"Apa yang Mulia tidak meminta bantuan pada ketujuh sekte besar?" tanyaku.
Ming Zhehan menghela nafas berat dan langsung menundukkan kepalanya sambil menatap kosong ke arah lantai. "Tidak berguna," sahutnya, "Enam sekte yang kuminta tolong, mereka semua memang sangat membantu, hanya saja untuk satu kasus iblis akan membutuhkan waktu dua sampai tiga hari bagi mereka untuk menyelesaikan. Kemudian, sekte Jili, sekte itu berada diambang kehancuran dengan tanpa adanya pemimpin, karena itu aku tak bisa meminta tolong pada mereka."
"Pada akhirnya, hanya dewa pembasmi iblis itu yang mampu membasmi iblis kuat dalam waktu satu hari."
Hah, kurasa aku tak memiliki pilihan lain lagi, memang selama ini aku turun ke lapangan untuk membantu membasmi iblis, namun diriku tak tahu kalau ternyata kasus ini akan menjadi sangat serius. Tapi tak heran juga sih saat mendengar seberapa lambatnya respon dari enam sekte besar lainnya, bahkan jika mengingat kejadian hari iru dimana diriku tak sengaja berpapasan dengan sekte Changyi, terlihat jelas sekali kalau mereka hanya mengirimkan para pemula untuk menyelidiki. Semua itu terlihat seolah-olah mereka ….
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr(s) Evil Cultivator 先生修魔者
Fantasy[Bukan novel terjemahan] Aku adalah seorang wanita biasa yang bekerja sebagai pegawai kantoran. Lalu, hanya dikarena diriku yang tak sengaja tertidur di dalam bus malam itu .... Tiba-tiba aku malah terbangun di sebuah tempat dimana terdapat sekte-s...