Author POV
Saat ini babak penyelisihan terhadap murid-murid akademi Hongli tengah berlangsung, diantara ribuan peserta yang mencalonkan diri untuk menjadi murid, nantinya hanya akan dipilih dua puluh murid yang berhasil melewati babak penyelisihan hingga akhir.
Sementara itu, Hua Lijun yang sedari tadi menunggu gilirannya hanya dapat duduk di sudut paling pojok taman belakang dan menatap sekitarnya dengan tatapan mata bosan. "Tidak ada gadget, tidak ada teman, tidak ada hiburan, dan tidak ada waktu santai, salah apa aku di kehidupan sebelumnya sampai-sampai harus menerima semua siksaan ini, cih."
Iris cokelatnya itu bergulir ke kanan dan ke kiri memperhatikan orang-orang yang tampak mempersiapkan diri mereka untuk bertarung, sementara dirinya di sini sedang berusaha keras menahan beban di matanya yang terasa sangat berat. Dirinya mengantuk. "Tidur sekejap tidak akan jadi masalah," gumamnya singkat sebelum akhirnya memutuskan untuk menopang pipinya dengan kedua tangan lalu memejamkan sepasang matanya itu.
Dan, yap! Baru beberapa detik dia memejamkan matanya dan sekarang otaknya sudah pergi ke alam lain.
Sementara itu di tempat lain, terdapat sebuah gerombolan yang dipenuhi dengan calon murid dari sekte Bing Qing yang tengah mempersiapkan diri mereka. Qing Weihe memasang wajah datarnya sembari menatap kosong ke arah orang yang tengah bertarung di arena.
"Dia tidur?"
"Wah pemimpin baru sekte Jili itu tampaknya benar-benar memandang rendah peserta lainnya ya, bisa-bisa dia malah tertidur di saat yang lainnya tengah mempersiapkan diri. Aku jadi penasaran dengan kekuatannya."
Obrolan tersebut sampai ke telinga Qing Weihe dan hal tersebut membuat dirinya melirik kecil ke arah seorang pria yang saat ini tengah tertidur pulas sambil menangkup kedua pipinya. Melihat pemandangan itu membuat dirinya mendengus kasar, "Dia sedang tidur, lalu apa kalian masih harus mengurusnya?"
Sontak kedua anggota sekte Bing Qing itu langsung terdiam saat mendengar ucapan sarkas yang keluar dari mulut Qing Weihe. Tidak ada satupun orang Bing Qing yang berani melawan Qing Weihe, semua itu disebabkan oleh banyak hal mulai dari status, kekuatan, tampang, dan lain-lain. Qing Weihe terlalu sempurna dan tidak bisa dijelekkan.
"Baik, berikutnya Hua Lijun dari sekte Jili melawan Xin Rongwu dari sekte Zhuting."
Seketika pandangan mata Qing Weihe kembali menuju ke arah sosok Hua Lijun yang masih tampak tidak menunjukkan pergerakan sedikitpun. Dia terlalu sibuk dengan alam mimpinya sampai-sampai tak sadar kalau gilirannya telah tiba. Meski begitu, yang paling menganggu Qing Weihe saat ini adalah kenyataan kalau orang-orang sekitarnya tidak ada yang membangunkan Hua Lijun melainkan malah menertawakan dia.
"Dia akan gagal, jika dia tak bangun-bangun maka namanya akan langsung dicoret dari daftar calon. Lagi pula baguslah kalau namanya di coret, dengan begitu saingan berat dapat berkura—" Kalimat yang keluar dari mulut Lu Jierui dari sekte Weida itu sontak terpotong saat tiba-tiba Qing Weihe menendang sebuah batu kerikil tepat ke arah Hua Lijun
'Tuk
"Aw! Siapa yang menendang batu ke arahku?!"
"Sekali lagi panggilan terakhir untuk Hua Lijun agar segera menaiki arena atau nama Anda akan kami coret."
Yap, lupakan rasa kesal dalam diri Hua Lijun karena mendapati sebuah kerikil yang terlempar ke kepalanya, justru kini dirinya malah merasa bersyukur karena kerikil tersebut membangunkannya. "Sa-Saya di sini! Saya hadir!" teriaknya yang langsung bergegas menaiki arena untuk bertarung.
Lu Jierui yang ucapannya dipotong oleh aksi Qing Weihe tadi sontak melirik kecil ke arah pria yang saat ini tengah memasang tampang datarnya itu. Meski begitu dirinya dapat mendengar suara yang berasal dari Weihe mengatakan kata "Pengecut" sambil melirik kecil ke arah dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr(s) Evil Cultivator 先生修魔者
Fantasy[Bukan novel terjemahan] Aku adalah seorang wanita biasa yang bekerja sebagai pegawai kantoran. Lalu, hanya dikarena diriku yang tak sengaja tertidur di dalam bus malam itu .... Tiba-tiba aku malah terbangun di sebuah tempat dimana terdapat sekte-s...