Tidak ada yang istimewa dari permainan bola basketnya kali ini, mereka hanya latihan biasa, berhubung lapangan juga sepi hanya mereka berdua jadinya mereka latihan random.
Mata Lisa menyipit melihat seorang pria disebrang jalan dekat tempat latihannya." Dia berjalan kedepan untuk memastikan pandangannya tidak salah.
Tangannya mengepal dia berjalan keluar lapangan menimbulkan pertanyaan bagi Seulgi kemudian mengikutinya dari belakang.
Seulgi bisa melihat amarah sahabatnya, mengikuti Lisa dengan matanya kemudian matanya membelalak melihat Kai sedang memcium bibir seorang gadis tapi itu bukan Jennie.
Seulgi berlari mengikuti Lisa menyebrang jalan, terlihat Lisa tidak takut mati karena tidak menoleh kanan kiri sebelum menyebrang menimbulkan umpatan-umpatan dari pengendara lain.
Lisa menarik pundak Kai lalu memukulnya tepat di rahangnya sebanyak tiga kali, Kai yang kaget langsung membalas perlakuan Lisa, padahal disini posisinya dia yang bersalah tetapi dengan tidak ada malunya dia balas memukul Lisa yang notabene nya seorang perempuan.
"Bangsat!!!." Teriak Lisa kemudian lanjut memukul Kai hingga dirinya terjungkal karena tenaga mereka tidak sebanding, Seulgi yang baru selesai menyebrang langsung melerai mereka, tapi apa yang dia dapat? Kai ikut memukulnya tepat dihidungnya hingga mengeluarkan darah, Lisa yang melihat sahabatnya langsung berdiri kemudian memukul Kai tepat di matanya, pria itu berteriak ingin membalas tapi dengan sigap Seulgi menarik kaki pria itu hingga terjatuh.
Lisa mengambil kesempatan ini untuk melupakan amarahnya, wanita yang dicium Kai tadi hanya bisa berteriak menarik atensi banyak orang kemudian melerai mereka bertiga dengan sudut bibir Kai yang terlihat sedikit sobek.
"Kalian perempuan mau jadi jagoan HaH!!." Teriak wanita paru baya yang ikut melerai mereka.
Kai sudah dibopong oleh orang-orang menuju mobil salah satu pengendara yang melerai mereka untuk dibawa ke rumah sakit.
Mereka berdua dibawa ke kantor polisi untuk mendapatkan pelajaran dibawa oleh orang-orang tadi.
Sesampainya disana mereka langsung diintrogasi, Lisa yang memang malas berdebat hanya diam, yang melakukan semuanya hanya Seulgi, hingga mereka dibebaskan karena masih dibawah umur.
Plak
Lisa memegang pipinya yang ditampar oleh kakanya, dia hanya terdiam tidak berniat membalas jujur pipinya terasa sakit karena pukulan Kai membuat sudut bibirnya berdarah ditambah Jennie yang menamparnya.
"Gue tau lo suka sama gue tapi dengan lo bikin orang masuk rumah sakit gak bikin gue ngerass lo keren, asal lo tau gue bahkan rela ngelakuin apapun demi dia tapi lo malah bikin dia sakit, otak lo dimana HAH!!!.'' Seulgi yang melihat kejanggalan ini ingin meluruskan semuanya tapi dicegat oleh Lisa, gadis itu menggeleng memberi kode diam untuk sahabatnya.
"Gak semua orang di dunia ini punya orientasi seksual kaya lo jadi jangan maksa dan malah nyakitin fisik." Emosi Jennie di ubun-ubun, dia berteriak sambil menangis histeris, tidak terima karena kekasihnya masuk rumah sakit hanya karena kecemburuan dari Lisa.
"Jangan deketin gue lagi gue jijik sama manusia seperti kalian harusnya kalian masuk penjara biar jera." Seulgi tersenyum miring mendengar cacian Jennie, padahal yang membuat Lisa bertindak nekat hanya demi dirinya, hanya untuk dirinya, tetapi apa yang Lisa dapatkan? Hanya tamparan dan hinaan.
"Aku cemburu tapi gak mungkin nyakitin orang lain kak."
"Cih munafik, terus kenapa pacar gue bisa masuk rumah sakit dan babak belur, tolong kalau kalian lesbi jangan nularin ke orang, nanti mereka bisa jijik karena gak semua orang seperti kalian tolong paham itu terutama buat lo." Jennie menunjuk muka Lisa menghapus air matanya kemudian terduduk lemas.
"Satu lagi gak ada manusia yang mau terlahir berbeda, maaf udah bikin pacar kakak yang selalu mengerti apapun keadaan kakak hanya dia yg selalu ada, maaf udah punya perasaan ini, lakuin apapun yang kamu mau tapi tolong jangan benci, hanya itu." Lisa menatap mata Jennie dalam, dia menangis, tidak kuat dengan rasa sakit yang ia derita, Seulgi ingin memberi penjelasan tapi Lisa terus mencegat tangannya.
"Gimana gue gak benci cara lo bikin gue muak Lis, gue kakak lo jadi tolong biasa aja jangan bikin gue risih." Lisa mengangguk membantu Jennie berdiri lalu pergi karena ditarik oleh Seulgi.
Lisa mengambil motor miliknya melihat Jennie yang seperti itu membuatnya merasa menyesal memukul Kai jika ia tau Jennie akan terlihat sesedih dan sehancur ini.
Bugh bugh bugh
Seulgi memukulnya dibagian rahang turun ke perut secara bergantian tetapi Lisa tetap diam tidak membalas.
"GOBLOK ANJING!! OTAK LO DIMANA HAH, DIA MAININ LO TOLOL, TINGGALIN DIA, JANGAN MAU DIPERBUDAK LAGI!!!." Emosi Seulgi Meluap-luap karena sedari tadi dia menahan amarahnya melihat Jennie dengan semena-mena kepadanya.
"Sama aja gue nyakitin diri sendiri dengan jauhin dia Gi, anggap aja gue tolol memang begitu faktanya." Lisa menaiki motornya kemudian menyuruh Seulgi untuk naik, tangan Seulgi masih terkepal ingin rasanya dia mencaci maki Jennie tapi ia tau sahabatnya tidak akan tinggal diam.
Lisa pulang ke apartemen Seulgi, karena tidak ingin melihat Mama nya khawatir dengan luka diwajahnya.
Dan dia tidak ingin membuat Jennie semakin membencinya karena melihat wajahnya, mungkin menunggu emosi Jennie mereda dahulu."Kalo gue diposisi lo udah pasti nyerah Lis.'' Mereka saat ini ada dikamar Seulgi karena habis mandi dan saling mengobati luka mereka, belum sembuh lebam di tangan dan punggungnya sekarang bertambah lagi.
"Udah gue bilang dengan gue jauhin dia sama aja nyakitin diri gue Gi, sama aja bunuh diri secara perlahan." Lisa merebahkan tubuhnya memejamkan matanya dia sangat sakit melihat Jennie yang menangis saat menamparnya.
"Apa gue udah keterlaluan ya sama Jennie." Seulgi menoleh ingin kembali memukul Lisa yang dianggapnya sangat bodoh untuk kesekian kalinya, bukannya memberi tahu yang sebenarnya dia malah diam, bukannya menyalahkan Jennie dia malah menyalahkan dirinya sendiri.
"Setres lo lama-lama karena Jennie, lupain dia benar kata dia kalian hanya saudara maka bersikap lah layaknya kakak dan adik, lo bisa dapetin yang lebih dari Jennie temuin bahagia lo Lis." Lisa menggeleng, secantik apapun manusia di muka bumi ini hatinya tidak pernah bisa benar-benar berpaling dari Jennie.
"Jangan paksa gue buat move on, gue gak mau." Ucap Lisa datar dengan Seulgi yang hanya menggelengkan kepalanya gemas dengan sahabatnya ini.
"Yaudah terserah lo, dengan begini sama aja bunuh diri lo sendiri Lis gue udah angkat tangan kalau Jennie nyakitin lo lagi." Seulgi ikut merebahkan tubuhnya disamping Lisa.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDERRATED J. [END]
Teen FictionJika ada yang bisa mendeskripsikan sifat yang dimiliki oleh seorang Lalisa Manoban, hanya 1 yang akan terlintas, bodoh.