Fourth berdiri menatap lukisan lebar menampilkan wajah cantik sang mama.Sudah bertahun-tahun Fourth tidak bertemu Ibu tercintanya itu.
Setiap hari Fourth selalu menanyakan kapan mamanya akan pulang kepada sang kakak.Namun apa yang dirinya dapat? Kakaknya hanya menjawab bahwa mamanya lagi sibuk sekali sehingga tidak memungkinkan untuk pulang.
Memang apa pekerjaan mamanya sehingga membuatnya tak ada waktu melepas rindu dengan anak-anaknya.
Sudah cukup Fourth disakiti oleh ayahnya yang kejam dan dengan teganya menceraikan mama Fourth demi wanita lain.Sudah cukup masa-masa menyakitkan itu menghancurkan hidup Fourth dan keluarganya.
Sekarang yang Fourth inginkan adalah berkumpul bersama mama dan kakaknya lalu hidup bahagia.
Namtan menatap adiknya yang sedari tadi hanya berdiri menatapi lukisan itu.Timbul kesedihan mendalam dihatinya dan juga rasa bersalah karna tidak punya banyak waktu untuk adik semata wayangnya itu.
Namtan heran mengapa adiknya itu bisa pura-pura kuat didepannya padahal hatinya sedang hancur.anak yang pintar namun polos itu selalu berhasil membuat hati sang kakak tergores haru.
"Dek kenapa Adek disini?" ujar Namtan sembari mengelus rambut adiknya lembut.
Sadar akan kehadiran sang kakak,Fourth dengan sigap menghapus air matanya dan menampilkan senyum termanisnya.
"Gak kok Phi,Adek cuman lagi bersihin lukisan mama terlihat sedikit kotor." kilah Fourth berpura-pura mengelap lukisan sang mama.
"Phi tau Dek jangan sok tegar,kalau Adek mau nangis,nangis aja gak papa kok" Namtan mengelus rambut adiknya sambil tersenyum.
Seketika tangis Fourth pecah dipelukan sang kakak.Dia tak dapat lagi berpura-pura bahagia dikala hatinya sedang terluka.
"Phi Nam ... Adek rindu mama ... kapan mama akan pulang dan main sama Adek?" Fourth menangis tersedu-sedu.
"Mama pasti pulang Dek,makanya Adek jangan berhenti doain mama ya,supaya mama selalu sehat!" Namtan berusaha menenangkan Fourth,dia harus menjadi sosok kakak yang kuat untuk adiknya,walaupun hatinya juga sedang hancur saat ini.
"Yasuda jangan nangis lagi! Muka Adek jelek kalau lagi nangis,lebih baik kita makan.Phi Nam udah masakin makanan kesukaan Adek." Namtan mencubit pipi adiknya gemas.
"Yang benar Phi Nam? Yeay makan ... " Fourth akan sangat bersemangat jika soal makanan.
"Hahaha Fot kalau soal makan nomor satu ya." Namtan terkekeh melihat tingkah laku adiknya itu.
.....
Namtan meyelimuti Fourth dengan selimut tebal lalu mengecup dahi Fourth lembut.Sebelum mematikan lampu,Namtan memasukkan buku-buku yang akan dibawa Fourth untuk kuliah besok.Karna Fourth akan selalu lupa dengan hal yang satu itu.Biasanya Fourth tidak memerlukan buku untuk belajar cukup disimpan dikepala saja.
"Good night Dek." Namtan mematikan lampu kamar Fourth.
"Good night Phi Nam." Fourth memejamkan matanya lalu tidur.
Drrtt..drtt..drrrt..
Handphone milik Namtan berbunyi menampilkan nama temannya disana.
"Halo ada apa?" Namtan berjalan keluar dan masuk kedalam kamarnya
.........
"Apa tidak bisa disini saja?"
.........
"Oh baiklah akan gue usahakan."
Namtan menutup telponnya,ditariknya nafasnya panjang lalu tidur menuju alam mimpi.
......
"Woy bro gue punya duit nih,gimana main kita?" Gemini menyeringai sambil memegang uang yang diberikan oleh Fourth kemaren.
"Ayok siapa takut"
.
.
.
.
.
.
.
"Bajingan" Gemini menggebrak meja bundar tersebut dengan perasaan yang sangat marah."Terima aja kekalahan Lu Gem! Memang orang miskin sok kaya tidak akan pernah bisa kaya." Pria berkumis tipis itu dengan tanpa perasaannya menertawakan Gemini didepan banyak orang.
"Urusan kita belum selesai." Gemini pergi meninggalkan tempat terkutuk itu,tempat dimana ia selalu kalah karna kecurangan sang lawan.Ingin rasanya Gemini mencabik-cabik wajah sombong pria itu.Namun Gemini tak mau cari masalah dan berujung penjara.Dia tidak mau mengecewakan keluarganya lebih banyak lagi.
.......
Gemini memutuskan untuk mabuk-mabukan dijalan.Otaknya sudah mau pecah sekarang,baru saja dia memiliki uang dan sekarang sudah miskin lagi.
Malam itu sudah sangat larut,hingga tak terdengar satu kendaraanpun yang lewat.langkah demi langkah Gemini berjalan namun pertahanannya rubuh hingga akhirnya jatuh tersungkur.
Samar samar dia melihat seorang pria yang belum lama ini ditemuinya
"Fourth?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Baby Sitter [ GEMINIFOURTH ]
FanfictionPernahkah kau bertanya seperti apa bentuk bayi bontot ? Pernah kah kau mengira kalau bayi bontot yang imut dikira baik ternyata nyebelin? Pernah kau merasa bagaimana capeknya rawat dia? - Gemini Awas aja nanti Fot aduin ke mamah - Fourth