2 hari setelah kejadian Jimin tenggelam di pantai, aku jadi akrab dengan adik Jimin yang ternyata dia seusiaku. Setiap hari aku berkunjung ke rumahnya dan membawakan makanan untuk mereka. Jimin ternyata seorang penari yang cukup terkenal, dia sering tampil diacara musikal dan sudah mendapatkan banyak piala hingga ajang kompetisi dunia. Jimin dan adiknya adalah yatim piatu, ayahnya meninggal saat mengandung Yoona (adik Jimin) dan ibunya meninggal 3 bulan yang lalu karena sakit. Yoona sendiri bekerja sebagai make up artist disalah satu agensi ternama. Kedekatanku dengan Yoona direspon baik oleh Jungkook, dia juga jadi sering berkunjung kembali ke rumah Jimin setelah sekian lama.
"Kayaknya ini takdir Jim" Jungkook tertawa saat mengobrol dengan Jimin di depan TV. Mereka memanh terlihat sangat dekat, dulu Jimin adalah teman satu apartement dengan Jungkook saat kuliah. Mereka mengambil jurusan yang berbeda tapi masih satu kampus.
"Sorry ya ngga pernah chatt atau telpon. Takut ganggu juga kan kamu sekarang kaya artis" Kata Jungkook sambil meledek Jimin. Dia tertawa dan memberikan sedikit pukulan pada Jungkook.
"Kakak kakinya gimana? udah bisa digerakin?" Yoona menanyakan kondisi Jimin sambil menatap kakaknya dengan penuh kasih sayang. Jimin memberikan senyuman pada Yoona, dia mengusap kepala adiknya dan mencubit pipinya, ga usah khawatir mulu deh —begitu kata Jimin pada adiknya. Aku dan Jungkook berpamitan untuk pulang karena hari sudah mulai malam.
Sepanjang jalan kita hanya mendengarkan musik dan bernyanyi dengan suara pas-pasan, tapi Jungkook sepertinya tidak bisa bernyanyi jelek. Suaranya sangat merdu, bahkan saat dia membuat nadanya tidak beraturan masih terdengar enak ditelinga.
Sejak itu Jungkook banyak menceritakan soal Jimin dan Yoona. Jimin bisa dibilang seperti artis, berbagai pertunjukan musikal sudah pernah dia ikuti dan dia sering menjadi pemeran utama dalam sebuah drama musikal dan pernah ikut tampil di teater Broadway, New York. Nama Jimin sudah familiar dikalangan masyarakat pecinta seni tari, aku sendiri seperti pernah mendengarnya tapi tidak begitu yakin. Aku mungkin pernah melihatnya disalahsatu video pertunjukan tapi aku tidak tahu namanya. Jungkook juga menjelaskan bahwa Jimin adalah orang yang sangat ambisius, perfeksionis, dan pekerja keras makanya setiap pertunjukan tari yang dia lalukan selalu sempurna. Sedang Yoona dia menjadi make up artist karena ingin menjadi pelengkap bagi kakaknya, Jimin. Karena seorang performer membutuhkan perias hebat jadi adiknya mulai merintis karirnya sejak dini sambil kuliah. Yoona juga mengambil jurusan tata rias agar ketrampilannya semakin baik dan mendapat sertifikat dari berbagai kursus.
Satu Bulan Kemudian
Aku kembali menjalani aktivitas sebagai mahasiswi, Jungkook selalu mengantarku ke kampus. Orang yang tidak tahu kami mungkin mengira kami pasangan kekasih, bagaimana tidak Jungkook memperlakukanku dengan sangat baik. Setiap ulang tahun dia membawakanku hadiah dan satu buket bunga, setiap hari membangunkanku melalui telpon dan selalu mengucapkan Goodnight princes padaku. Sepertinya aku akan jatuh cinta padanya jika Jungkook bukan sepupu kandungku sendiri.
"Nanti sore mau aku jemput?" Kata Jungkook saat menurunkanku didepan kampus. Aku yang baru saja keluar dari mobilnya berkata Ngga perlu, ntar aku sama Lia — sambil menaikan tas kepunggungku. Aku berlari masuk ke kelas, kurang 3 menit lagi kuliah dimulai. Aku duduk bersama teman paling baik yang pernah aku temui di kampus ini, Lia. Kami sudah mengenal sejak hari pertama masa orientasi, dan kebetulan sekali dia mengambil jurusan yang sama denganku. Kelas sudah dimulai, karena kami sudah masuk semester 6 banyak sekali tugas praktikum yang dilakukan, belum lagi aku harus menyiapkan projek akhir studiku. Dosen didepan kami menjelaskan tentang komposisi tarian, dia memutarkan video sebagai contoh. Aku merasa tidak asing dengan lelaki yang sedang menari dalam video itu. JIMIN! Aku berteriak dalam hati, aku kagum dengan setiap gerakan yang dia lakukan, sangat indah dan penuh makna.