06

112 24 0
                                    

Sekitar 1 minggu aku sudah berlatih dengan Jimin, dia mengajari dari gerakan dasar hingga full satu lagu semua dia buat untukku. Jimin adalah orang yang selalu ingin merasa puas dengan pekerjaannya, dia sangat perfectionist, tidak pernah setengah-setengah kalau melakukan sesuatu. Kakinya kadang merasa sakit dan harus berhenti, sudah 3 bulan dia istirahat dari kegiatannya. Dia batalkan semua acara manggung untuk bulan ini karena tidak sanggup menahan sakit dipergelangan kakinya. Aku merasa tidak enak hati, sesekali aku bawakan makanan kesukaan dia. Akhir-akhir ini aku lebih sering bersama Jimin, dia juga lebih sering mengantarku pulang. Saat latian aku memintanya untuk lebih banyak duduk saja dan menontonku, biarkan dia menilai tarianku.

Lia? Dia belum tahu kalau Jimin mengajariku, aku masih belum berani bicara hal ini. Dia sangat ingin dekat dengan Jimin jadi aku takut dia marah padaku.

"kamu kemana aja si, susah banget dicari" Kata Lia sebelum kelas dimulai Aku hanya bilang kalau aku latihan, dia percaya begitu saja.

"Kamu suka sama Jimin"

"iyalah, gila apa dia cakep banget aku pengen foto sekali lagi kalo ketemu. Eh dia temen kakakmu kan, suruhlah dia jemput sama si kak Jungkook. Sekali aja" Lia sepertinya sekedar suka sebagai fans. Aku tidak tahu apa reaksi dia kalau selama ini aku bersama Jimin.

"Mmm kapan -kapan ya"

"Keliatannya sibuk si. Dari kemaren isi tweet dia lagi latian. Tapi ada yang aneh, dia kayaknya ga sendirian"

Lia mencurigainya?
Dia menunjukan sebuah yang Jimin unggah, ah itu foto dia 2 hari lalu saat kami latihan. Lia menunjuk tulisan yang Jimin buat 'Dia sangat semangat' — begitu tulisan.
Apa ini maksudnya aku?

"Dia lagi sama siapa? Apa dia mau tampil berdua? Aku penasaran aja si" kata Lia

"nanti aku mau cerita deh" kataku setelah melihat dosen masuk kelas .

Selesai kuliah, aku makan di kantin bersama Lia aku ceritakan apa yang aku lakukan selama satu minggu ini. Untunglah Lia hanya terkejut dan tidak marah, dia semakin bersemangat menyuruh Jimin untuk menjemputku. Dan sangat kebetulan Jungkook mengirimku pesan dengan gambar. Dia sedang bersama Jimin, nampaknya mereka sedang jalan-jalan.

"kayaknya hari ini kamu harus traktir aku makan" kataku pada Lia, setelah aku bilang pada Jungkook untuk jemput aku jam 3 sore di kampus.

"Aku belikan kamu liptint yang kamu bilang waktu itu, kamu bilang pengen beli kan? Asal aku bisa foto sama Jimin" Kata Lia dengan wajah sok manis. Dia sangat menggemaskan jika sedang meminta sesuatu.

Tepat jam 3 sore aku keluar kampus dengan Lia, aku melihat banyak orang dihalaman sambil berbisik-bisik. Aku melihat Jungkook dan Jimin yang sedang duduk dibangku taman kampus dengan penampilan yang sangat mencolok,
MEREKA KENAPA KAYAK MAU KONSER!!!
Aku tidak habis pikir dengan kelakuan duo tampan ini, mereka pikir mereka ini keren, tapi emang keren. Aku jalan melewati kerumuman bersama Lia, aku sedikit menunduk, mereka berdua yang bertingkah aku yang malu.

"Kak kenapa si?! Ini apaan?!" Aku memukul Jungkook yang sedang ketawa-ketawa dengan Jimin. Mereka bilang sedang iseng aja pakai baju warna-warni, bling-bling, dan kacamata hitam, dan sepatu yang mengkilap.

"Gimana ganteng kan?" Jungkook memutar badan sambil menunjukan dirinya. Aku hanya mengangguk lalu menyuruh cepat-cepat masuk ke mobil.

"tunggu" Lia menghentikan kita semua, dia mengeluarkan ponselnya lalu memotret Jungkook dan Jimin, dia tertawa melihat ekspreasi dalam foto itu. Aku juga baru ingat dia meminta foto bersama Jimin, baiklah aku turuti saja. Kami berempat masuk ke mobil, aku dan Jungkook dibangku depan. Kita mengantar Lia dulu. Malam ini sepertinya Jimin mau menginap dirumah Jungkook, syukurlah sejak kejadian waktu itu mereka jadi semakin sering bertemu setelah sekian lama.

LIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang