🌍23.🌍

10 2 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
Senja kemudian hadir tak terasa malam pun menampakan kegelapannya, disaat bulan dan bintang mulai memancarkan cahayanya yang berkilau bagaikan berlian. Disaat itu pula perlahan-lahan mata yang sangat indah mulai membuka dan menyesuaikan pencahayaan yang ada.

Anin POV
"Ehhhmmm ... " suaraku tercekat dan tenggorokanku terasa kering.
"Aku ada dimana ? Ini di mana mengapa aku bisa berada ada di rumah ini, Bukankah seharusnya aku aku sudah mati ? Oh... Anin jangan halusinasi lagi kau sudah masuk ke dunia yang baru jangan sampai kau masuk dunia baru lagi dan didunia baru kau mengalami kematian. Dan masuk kedunia baru lagi huffftt ... Mengapa kehidupan mu menyedihkan, Dasar bodoh kapan kau bertambah pintar sedikit saja, Apakah aku memang benar-benar sudah mati Keyra keluarlah aku tidak tahu dimana" batinku

Seorang gadis datang menghampiriku dan duduk didekat ku.
"Haiii ... Bagaimana perasaanmu apakah kau baik-baik saja ?" ujarnya sambil tersenyum kepadaku.
"A..air ... "Ucapku sedikit tertahan.
"Ahhhh tunggu sebentar biar kutuangkan" ia bergegas untuk menuangkan air dan memberikannya padaku.
"Ini air untukmu minumlah..." ucapnya
Dengan ragu aku meminum air itu
"Terimakasih, hemmmm maaf sebenarnya dimana ini ? Aahhh perkenalkan namaku ..."

"Anin ... "Jawabnya dengan cepat dan tersenyum
"Bagaimana kau tau namaku...? Kau peramal ? Mungkinkah dunia ini semua hal bisa kita ketahui " ujarku
"Tidak tidak ... Aku bukan peramal ... Aku tau namamu dari seseorang yang telah membawamu kemari... Ahhh namaku Chary, kau pingsan di hutan dan dia membawamu kemari" Chary
"Siapa dia apakah aku mengenalnya bagaimana dia tahu namaku dan bagaimana dia memberi tahu namaku kepadamu" Anin

Kemudian datanglah kumpulan orang yg salah satu dari mereka aku merasa tidak asing.
"Hai Anin ... Bagaimana keadaanmu ?" ujar seseorang yg tidak asing bagiku
"Eummmm ... Aku baik" jawabku sambil mengingat orang tersebut.
Ya aku mengingatnya di pesta.

"Ke..Kenji...? " guamku dan dia dapat mendengarnya
"Iya, anin ada apa ?" Kenji
"Aahhh tidak aku hanya berguam ... Kau yg menlongku dari binatang buas itu ?"
"Emmmm sebenarnya..."Kenji
"Terimakasih telah menolongku dan membawaku kemari" potongku
"Ahhhh iya sama-sama " jawabnya sambil tersenyum
"Ohh iya merka semua sahabatku, yang aku katakan di pesta waktu itu" sambungnya
"Pesta ya ..." ucapku sedikit bernada sedih saat mengingat kejadian dipesta.

"Ahhhh anin ... Maaf aku tidak bermaksud, baiklah perkenalkan mereka adalah sahabatku yang akan menjadi sahabatmu pula nantinya, Dia Chary, Grey, Mia, Luxi, si kembar Fany Fery, yg terakhir Rey", ucap Kenji sambil menunjuk satu demi satu dari mereka dan mereka melambaikan tangannya kepadaku.
"Salam kenal semua aku Anin, terimakasih kalian telah menolongku dan menjagaku hingga membaik"

"Sama-sama anin, kau tak perlu sungkan dengan kami, kalau ada apa-apa, panggil salah satu dari kami okey, kami akan membantu mu " ucap Grey
"Baiklah ... Mmmm Grey ..." ucapkan sambil mengingat namanya.

Seiring berjalannya waktu kami banyak mengobrol menceritakan pertemuan mereka sehingga mereka berkumpul menjadi 1 dan membuat rumah ini yang letaknya di tengah hutan.

Dengan ragu aku menanyakan beberapa hal yang terjadi kepadaku.
"Emmmm ... Itu ... Itu aku mau menanyakan suatu hal pada kalian apakah kalian mau mendengar pertanyaanku ?" ucapku sambil melihat kearah mereka satu persatu.
Terlihat dari wajah mereka yang sangat serius menanggapi apa yang baru ku katakan.
"Katakanlah Anin ... " Jawab Kenji
"Emmmm ... Jujur aku sedikit ragu, apakah benar aku kini berada ditempat ini ?" kataku sambil tersenyum kaku.

Kupandangi ekspresi mereka yang semula serius kemudian mencair, mereka semua tertawa karena pertanyaan ku.
"Dasar anin bodoh ... Tak seharusnya aku menanyakan hal itu ... Tapi melihat tawa mereka hatiku menjadi hangat, senyuman yang tak pernah kulihat, bahkan keluargaku dulu tidak pernah tertawa lepas, hanya ada senyum yang dipaksakan, dan mereka selalu saja pergi." gerutuku dalam hati.

"Ahahaha Anin, kau ragu, lalu bagaimana kau bisa masuk ke dunia ini jika kau tak benar-benar mengalaminya. Aku tau, aku tau ... Pasti rasanya sedikit tidak percaya tapi kau sudah... Aaaakkkhhh..." Ujar Grey
"Kau kenapa ?" aku langsung menanyakan keadaannya karena dia tiba-tiba berteriak.
"Ahhhhh tidak-tidak, tidak apa-apa, kakiku sepertinya digigit serangga, jangan khawatir, aku baik-baik saja" jawab Grey kemudian tersenyum.
"Yang tadi grey katakan tidak lah salah Anin, dan kau tau liontin yang kau pakai itu, itu adalah kuncimu untuk bisa masuk ke dunia ini" Ujar Kenji

"Lalu kehidupanku didunia sana bagaimana jika ku tinggal ? "
"Sekarang aku yang bertanya, apakah kau memiliki kenalan, teman orang lain disana ?" Tanya Kenji
"Tidak ... Aku hanya memiliki orang tua, dan teman itu juga hanya Inan, dan inan pun ternyata berasal dari sini ..." tuturku
"Itu dia jawabannya, mengapa kau bisa kemari ..." jawab Kenji kutatap mereka meminta penjelasan lebih, mereka hanya tersenyum kearahku seakan memintaku untuk berpikir.

.
.
.
.
.
.
.
🌏🌎🌍🌏🌎🌍🌏🌎🌍🌏🌎🌍🌏🌎

Yaaa halo ... Akhirnya kita ketemu lagi setalah sekian lama dan sampai disini dulu ya ... 😊🥰 Nantikan part selanjutnya ya ...

Gimana kabarnya ni ...Sehat terus ya ... 🥰😘

Jangan lupa vote dan komen ya ...
Siapa tau ada masukan saran🥰

Semoga kalian suka dengan cerita ini ... Gomen kalo ada typo ya 😁

Salam hangat dari
#Anin💜
#Inan💙
My World 🌏

My World Queen Of The SouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang